Dasar-dasar Volatilitas
Ada cukup banyak hal yang perlu dipertimbangkan para trader ketika mereka membeli atau menjual berbagai aset atau menggunakan derivatif dalam rutinitas trading mereka. Volatilitas merupakan salah satunya, dan bahkan menjadi salah satu kriteria terpenting untuk dilihat ketika memilih pasangan mata uang atau saham untuk dibeli atau dijual. Dengan membaca artikel ini, Anda akan mempelajari lebih banyak mengenai volatilitas itu sendiri, likuiditas, trading volatilitas, dan implied volatility (IV). Untuk menempatkan posisi trading pertama Anda, buat akun di Binolla!
Apa itu Volatilitas dalam Kata-kata Sederhana?
Volatilitas merupakan fluktuasi harga. Untuk mengukur parameter ini, Anda cukup membandingkan perbedaan antara harga pembukaan dan penutupan dari aset tertentu pada interval yang ditentukan. Pengukuran volatilitas adalah hal yang sangat penting ketika Anda memutuskan aset mana untuk dibeli dan strategi apa yang digunakan. Para trader dan investor profesional senantiasa membandingkan volatilitas dari kelas-kelas aset yang berbeda sebelum sampai pada kesimpulan mana yang lebih disukai dan mana yang akan ditambahkan ke dalam portofolio mereka.
Volatilitas dapat berbeda bahkan di dalam kelas aset tertentu. Misalnya, jika Anda ambil Forex, Anda dapat melihat bahwa satu pair/pasang dapat menghasilkan 20-30 pip per hari, sementara yang lainnya dapat menghasilkan 50-100 pip. Mereka mengatakan yang belakangan ini aset dengan volatilitas tinggi, sementara pasangan yang pertama dikenal sebagai aset dengan volatilitas rendah.
Jika Anda memperhatikan lebih cermat pada pasar mata uang, Anda akan melihat bahwa beberapa di antaranya kurang volatil dan mereka dikenal sebagai safe haven, seperti USD, Yen Jepang, dan Franc Swiss. Ini tidak berarti mereka tidak dapat menjadi lebih volatil pada titik tertentu. Bagaimanapun, valuta-valuta tersebut secara rata-rata “lebih tenang”.
Beberapa mata uang eksotis dari pasar yang berkembang seperti halnya Peso Meksiko, Lira Turki, atau Baht Thailand, di sisi lain, lebih volatil dibandingkan seperti USD, CHF, atau JPY. Volatilitas tidak bisa diukur sebagai baik atau buruk. Semuanya tergantung pada strategi Anda, risiko yang Anda ambil, dan gaya trading Anda.
Apa itu Likuiditas dalam Kata-kata Sederhana?
Likuiditas berarti seberapa cepat dan mudah Anda dapat menjual atau membeli aset tertentu. Jika Anda membeli EUR/USD, misalnya, Anda dapat berharap bahwa Anda dapat dengan mudah menjualnya di masa yang akan datang, dan pesanan Anda dapat dieksekusi dalam hitungan milidetik.
Di sisi lain, membeli mata uang DeFi dapat menyebabkan beberapa masalah sepanjang waktu sebagaimana Anda sama sekali tidak akan menemukan pembeli. Hal yang sama juga terjadi untuk pink sheet atau penny stock, yang biasa diperjualbelikan over the counter (OTC). Saham-saham seperti ini sangat sulit untuk dijual kecuali perusahaan-perusahaan tersebut menjadi sedemikian popular di kalangan investor sehingga saham mencapai bursa raksasa seperti NYSE, NASDAQ, dan lainnya. Dalam hal ini, saham menjadi likuid, dan Anda dapat menjualnya secara cepat dan mudah sebagaimana minat terhadapnya lebih tinggi secara signifikan.
Ada satu hal lain yang harus Anda pertimbangkan tentang likuiditas. Aset-aset non-likuid menjadikannya lebih mudah untuk menggerakkan harga. Dalam beberapa kasus, Anda dapat membeli bagian raksasa dari pasokan pasar total dan menggerakkan harga aset dengan investasi kecil. Bagaimanapun, harap diingat bahwa sampai dengan aset menjadi populer, pesanan jual Anda dapat menghasilkan harga turun ke tempatnya sebelum minat Anda pada instrumen finansial tersebut.
Interkoneksi antara Volatilitas dan Likuiditas
Baik likuiditas dan volatilitas adalah sangat penting, karena mereka saling terhubung satu sama lain. Misalnya, Anda trading EUR/USD, Anda dapat berharap volatilitas lebih rendah sebagaimana pasangan mata uang tersebut likuid. Di sisi lain, ketika trading dengan Lira Turki, misalnya, Anda dapat berharap volatilitas yang lebih tinggi sebagaimana pasangan mata uang ini lebih tidak likuid dibandingkan dengan EUR/USD.
Hal yang sama dirujuk sebagai pink sheet atau penny stock. Mereka lebih tidak likuid, yang berarti bahwa Anda dapat mengharapkan volatilitas lebih tinggi, khususnya ketika seseorang menunjukkan minatnya kepada mereka. Bagaimanapun, ini tidak berarti bahwa penny stock bervolatilitas lebih tinggi sepanjang waktu. Terkadang, Anda akan menemukan mereka sepenuhnya sangat tenang, sebagaimana tidak ada minat terhadap saham-saham tersebut, harga akan tetap.
Volatilitas dalam Opsi Digital
Para trader kontrak waktu-tetap juga dapat memanfaatkan volatilitas. Sementara profit mereka secara tidak langsung bergantung pada volatilitas, mereka tetap memperhatikannya, sebagaimana lebih baik membeli kontrak dalam pasar yang sedang tren dengan fluktuasi harga yang lebar ketimbang berusaha untuk trading dalam pasar yang sempit.
Para trader kontrak waktu-tetap tidak takut pada volatilitas tipe apa pun. Apa pun kelas aset yang mereka pilih, baik itu mata uang FX, mata uang kripto, saham, atau lainnya, pembayaran mereka tetap, sebagaimana dengan risikonya. Karenanya, bahkan jika aset menghasilkan ratusan pip per jam, Anda hanya akan mendapatkan hingga 95% atau rugi lebih sedikit dari 100% dari investasi Anda, tergantung pada hasil transaksi trading.
Pentingnya Volatilitas: Kenapa Para Trader Memperhatikannya?
Pentingnya volatilitas sulit untuk dilebih-lebihkan. Sementara Anda mungkin tidak perlu mencari titik masuk, Anda masih harus melihat dan mencoba memperkirakan volatilitas untuk memahami tujuan trading Anda saat ini. Ada contoh sangat sederhana yang menunjukkan bagaimana Anda dapat menggunakan volatilitas dalam rutinitas trading Anda.
Bayangkan Anda akan membeli EUR/USD. Volatilitas rata-rata untuk pasangan mata uang ini selama dua puluh hari terakhir sekitar 50 pip (khayalan). EUR/USD telah mencetak 40 pip selama sehari, yang berarti Anda dapat mengharapkan pergerakan hanya 10 pip, yang dapat menjadi sangat sedikit untuk Anda menghasilkan profit yang diharapkan.
Itulah cara kerjanya. Jika Anda melihat tidak adanya volatilitas atau volatilitas yang sangat rendah, Anda dapat berpikir tentang melewati seluruh hari trading, sementara di waktu-waktu badai petir sungguhan dalam pasar finansial, Anda juga dapat lebih memilih untuk menemukan tempat berlindung atau “duduk di bangku”, sebagaimana mereka katakan, demi menghindari kerugian berat.
Volatilitas Pasar: Penggerak-penggerak Utama
Faktur-faktor utama yang dapat mempengaruhi volatilitas termasuk:
- Faktor-faktor geopolitik dan fundamental. Ini adalah alfa dan omega dari semua pergerakan pasar. Tergantung pada pentingnya peristiwa yang akan terjadi di sekeliling atau bahkan di sisi lain planet, termasuk rilis data, volatilitas dapat berubah dari sangat rendah menjadi raksasa dalam hitungan detik. Pasar senantiasa bereaksi sangat cepat terhadap apa yang terjadi di dunia. Reaksi pertama dapat menjadi irasional dari sudut pandang fundamental, namun tetap terjadi dan Anda perlu mempelajari bagaimana cara menghadapinya;
- Data perusahaan. Laba/rugi merupakan kelompok data terpenting yang dapat menghasilkan dampak masif pada harga saham. Khususnya di saat-saat divergensi tinggi antara perkiraan dan rilis pembacaan. Karenanya, jika perbedaan antara nilai-nilai tersebut sangat besar, Anda dapat mengharapkan kebangkitan volatilitas;
- Perang dagang. Ketika berhadapan dengan mata uang, perang dagang dapat menyebabkan kenaikan volatilitas yang signifikan sebagaimana hal tersebut mempengaruhi miliaran, jika tidak triliunan, transaksi seantero dunia;
- Keputusan-keputusan bank sentral. Ketika bank sentral menaikkan atau memotong tingkat suku bunga, khususnya ketika keputusan-keputusan tersebut tidak diharapkan oleh pasar, hal tersebut dalam menyebabkan lonjakan volatilitas signifikan;
- Sentimen pasar. Semua pergerakan yang dapat Anda lihat pada grafik memiliki para trader dan investor di baliknya. Sentimen pasar sangat penting untuk volatilitas, dan tergantung pada suasana atau sentimen pasar, volatilitas pasar akan berubah.
Dasar-dasar Implied Volatility (IV)
Volatilitas tipe ini merujuk pada metrik khusus yang mengevaluasi kemungkinan perubahan harga pada aset yang ditentukan. Dengan IV, para trader dan investor sering berusaha memprediksi fluktuasi harga masa depan termasuk pergeseran penawaran dan permintaan. Harap Anda senantiasa ingat bahwa IV tidak sama dengan volatilitas historis yang telah kita diskusikan dalam bagian artikel ini sebelumnya.
Implied volatility kebanyakan digunakan untuk memprediksi kemungkinan pergerakan harga. Dengan parameter ini, para trader dan investor dapat mengestimasikan fluktuasi harga masa mendatang yang bergantung pada metrik prediktif yang telah ditentukan. IV disajikan dalam bentuk persentase dan deviasi standar selama interval waktu yang ditentukan.
Harap diingat bahwa implied volatility tidak memprediksi arah pergerakan harga. Jika Anda melihat pada grafik mana pun, Anda dapat melihat bahwa mustahil untuk memperkirakan pergerakan harga hanya dengan menggunakan persentase volatilitas. Bagaimanapun, satu hal yang jelas bahwa dengan menggunakan IV, Anda dapat mengatakan apakah harga akan menciptakan pergerakan raksasa atau apakah perubahan harga tak terduga cenderung akan terjadi.
Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Implied Volatility
Tipe volatilitas ini membantu mengukur sentimen pasar. Dengan alat ini, Anda dapat memprediksi ukuran kemungkinan pergerakan harga. Pendekatan ini memiliki kelebihan dan kekurangan, yang dijelaskan di bawah:
Pro:
- IV membantu mengukur sentimen pasar;
- Implied volatility berguna bagi para trader untuk memilih strategi tertentu.
Kontra:
- Tipe volatilitas ini didasarkan pada harga dan bukan pada fundamental;
- IV sensitif terhadap peristiwa-peristiwa tak terduga.
VIX
Ini merupakan indikator khusus yang mengukur ekspektasi untuk volatilitas 30 hari selanjutnya dalam indeks S&P 500. Indeks VIX dikalkulasi dengan harga opsi tradisional. Ketika VIX lebih tinggi, Anda dapat berekspektasi volatilitas pasar saham akan tumbuh, sementara kejatuhan indikator ini memprediksi volatilitas yang lebih rendah untuk bulan berikutnya.
Fear and Greed Index
Ada barometer lain yang mengukur ketakutan dan ketamakan (fear and greed), yang dikalkulasi oleh CNN. Media terkenal ini mempertimbangkan tujuh faktor yang berbeda untuk mengevaluasi sentimen investor. Indeks berkisar dari nol hingga 100, dengan 50 di tengah. Jadi, pembacaan di bawah 50 menunjukkan hijau di bawah dan sentimen ketakutan, sementara ketika di atas 50, ketakutan dan ketamakan mendominasi pasar.
Realized Volatility
Istilah ini merujuk pada pergerakan dalam harga sepanjang periode historis tertentu. Realized volatility dapat didefinisikan dengan indikator BB atau ATR. Ketika ATR bergerak lebih tinggi, volatilitasnya bertumbuh, sementara ketika bergerak ke bawah, Anda dapat berekspektasi volatilitasnya akan turun.
Indikator-indikator Volatilitas
Volatilitas tampak pada grafik dan Anda dapat dengan cepat dan mudah memisahkan periode bervolatilitas rendah dari bagian ketika volatilitasnya lebih tinggi. Bagaimanapun, untuk menjadikannya lebih mudah, Anda dapat mengaplikasikan beberapa indikator trading dan menggunakannya dalam rutinitas trading harian Anda.
Bollinger Band
Jika Anda membandingkan tangkapan layar bagian kiri dan kanan, Anda akan melihat keduanya berbeda satu sama lain dalam hal jarak antara ekstrem-ekstrem Bollinger Band. Bagian kiri lebih tidak volatil sebagaimana pita-pitanya saling dekat satu sama lain, sementara di bagian kanan, volatilitasnya bangkit, yang dapat dilihat dengan jelas dengan jarak yang melebar di antara pita-pita.
Jadi, Bollinger Band dapat digunakan sebagai indikator yang memungkinkan Anda mencari titik masuk. Bagaimanapun, indikator dapat juga diterapkan untuk strategi yang lebih kompleks demi mendefinisikan volatilitas.
ATR
Indikator ATR (Average True Range) merupakan indikator volatilitas murni yang dapat digunakan oleh para trader untuk melihat apakah fluktuasi harga ketat atau tidak. Selain itu, dengan indikator ini, Anda juga dapat mendefinisikan kekuatan tren saat ini. Bagaimanapun, jangan bingung dengan arah ATR. Walaupun indikator menunjukkan kebangkitan dan kejatuhan volatilitas, Anda tidak dapat memprediksi arah pergerakan harga dengannya.
Gambar di atas menunjukkan indikator ATR diaplikasikan pada grafik EUR/USD. Setiap kali indikator mendaki lebih tinggi, Anda dapat melihat volatilitas bertumbuh terlepas tren saat ini. Ini berarti apakah harga bergerak naik atau turun, Anda akan melihatnya bergerak lebih tinggi.
Di sisi lain, ketika harga bertahan dengan hampir tidak ada volatilitas, ATR akan tetap pada pembacaan terendahnya.
Tidak seperti BB, yang merupakan indikator independen dan dapat digunakan secara tersendiri dalam banyak strategi, ATR membutuhkan indikator atau sistem analisis lainnya untuk diaplikasikan, sebagaimana Anda tidak dapat menggunakan ATR untuk alasan lainnya kecuali melihat volatilitas pasar saat ini.
Strategi Breakout Volatilitas Forex
Sekarang saatnya sedikit praktik untuk memperlihatkan bagaimana volatilitas dapat digunakan dalam strategi. Pertama, Anda dapat mengaplikasikan indikator ATR dan membangun tingkat support. Lalu, Anda cukup menunggu apakah volatilitas akan bangkit atau tetap tak berubah. Ketika bangkit, Anda dapat berekspektasi tren untuk mulai, dan, sebagaimana dapat Anda lihat pada gambar, tren turun menembus tingkat support.
Ini merupakan strategi sederhana yang dapat Anda tambahkan dalam persenjataan Anda. Namun bagaimana jika Anda tidak mengetahui di mana harga cenderung akan bergerak setelah menembus kanal horizontal? Ada strategi yang bahkan lebih mudah yang memungkinkan Anda untuk trading volatilitas bahkan tanpa mendefinisikan tren atau menggunakan indikator volatilitas spesifik apa pun (strategi ini relevan hanya untuk FX CFD).
Idenya adalah menempatkan batasan pada perintah di luar rentang harga. Perintah beli harus di atas tingkat resistance, sementara perintah jual harus ditempatkan di bawah garis support. Ketika harga menembus garis bagian atas dari rentang harga, perintah beli terpicu, dan Anda dapat menghapus perintah jual.
Di sisi lain, jika harga menembus garis bagian bawah, Anda perlu menghapus batas perintah beli karena tren turun cenderung akan mulai.
Volatilitas: Tips dan Trik
Sekarang Anda mengetahui dasar-dasarnya, saatnya untuk memberikan Anda beberapa tips bermanfaat. Sementara volatilitas yang lebih tinggi dapat tampak sebagai berkat bagi seorang trader, hal tersebut dapat menjadi kutukan di saat yang sama. Berikut beberapa rekomendasi untuk Anda ikuti demi meningkatkan peluang-peluang Anda:
- Senantiasa ikuti peristiwa-peristiwa terkini. Volatilitas tidak datang dari antah berantah. Selalu ada sesuatu di baliknya. Karenanya, Anda harus memperhatikan fundamental dan peristiwa geopolitik demi senantiasa terinformasi apa yang akan terjadi selanjutnya. Ini tidak berarti Anda akan terinformasi setiap saat, karena peristiwa tak terduga dapat terjadi, seperti bencana alam atau bencana buatan manusia, perang, dll. Bagaimanapun, jika Anda tetap sejajar dan mengikuti setidaknya fundamental, peluang Anda untuk sukses lebih tinggi secara signifikan;
- Bangun strategi dan tempel terus. Trading acak, bersama dengan volatilitas masif dapat menghancurkan saldo mana pun. Jadi, Anda harus menyusun strategi dengan alat analisis di dalamnya untuk mencari titik masuk dalam pasar mana pun yang Anda inginkan. Jika Anda memiliki strategi yang jelas, maka Anda dapat menangani volatilitas mana pun, atau kebanyakan, dengan kepala tetap tegak;
- Senantiasa gunakan alat manajemen risiko. Khususnya ketika terkait dengan kasus volatilitas yang lebih tinggi. Untuk transaksi trading mana pun yang Anda lakukan dalam pasar FX atau saham (opsi digital memiliki uang di dalam / inner money dan fitur-fitur manajemen risiko, dan Anda tidak perlu menggunakannya), Anda harus selalu menggunakan stop-loss, dan take-profit dan secara berhati-hati merencanakan risiko per posisi trading. Ini akan menjadi sungguh bermanfaat di masa-masa volatilitas sedang parah.
- Tambahkan berbagai instrumen dan aset finansial dalam portofolio Anda. Diversifikasi kebanyakan didasarkan pada volatilitas. Jika Anda melihat portofolio kebanyakan investor terkemuka, Anda akan menemukan milik mereka terbagi dalam beberapa bagian, di mana beberapa aset bervolatilitas rendah, beberapa menengah, dan sebagian portofolio didedikasikan untuk aset bervolatilitas tinggi. Sehubungan dengan trading, Anda dapat membuat portofolio trading Anda sendiri dengan menambahkan berbagai tipe instrumen finansial dan menggunakannya dari waktu ke waktu;
- Terapkan indikator. Sementara volatilitas dapat dikalkulasi dan secara jelas terlihat pada grafik, Anda dapat menerapkan indikator seperti BB atau ATR untuk membuatnya semakin terlihat, khususnya pada periode-periode peralihan volatilitas ketika rentang harga selesai dan tren mulai berjalan.
Akhir Kata
Seperti dapat Anda lihat, volatilitas sangat penting dalam trading dan investing, apa pun tipe aset atau instrumen finansial yang Anda beli. Bahkan sebelum Anda mempertimbangkan untuk trading sekuritas tertentu, Anda harus memperhatikan volatilitas untuk menentukan strategi mana yang digunakan. Jika harga sedang bergerak dalam rentang tertentu, yaitu, berfluktuasi dalam koridor sempit dengan volatilitas rendah, Anda dapat menggunakan strategi breakout dari rentang harga untuk membeli dan menjual aset sementara di saat yang sama mengharapkannya untuk melampaui salah satu garis dan mengembangkan pergerakan dengan arah tertentu.
Selama periode volatilitas yang lebih tinggi, Anda dapat menggunakan indikator khusus untuk mengonfirmasi bahwa harga cenderung akan bergerak dalam tren untuk sesaat sehingga Anda dapat membeli sekuritas atau pasangan mata uang atau menjualnya dan menghasilkan uang.
Walaupun volatilitas tidak memberitahukan Anda mengenai tren saat ini, hal ini merupakan metrik sangat penting yang memungkinkan Anda menyesuaikan taktik manajemen uang dan risiko Anda, termasuk menciptakan portofolio Anda sendiri.
FAQ / Pertanyaan Umum
Apakah Volatilitas Tinggi Baik untuk Trading?
Ini tergantung pada kemampuan Anda, persepsi risiko Anda, dan strategi yang Anda gunakan. Bagi beberapa trader, volatilitas yang tinggi baik karena mereka dapat menghasilkan banyak uang dari fluktuasi harga yang kuat, sementara bagi yang lainnya, hal tersebut dapat lebih berbahaya daripada memberikan manfaat. Jika Anda memperhatikan beberapa mata uang kripto, misalnya, Anda akan melihat bahwa mereka bervolatilitas ekstrem dan tidak banyak trader yang dapat menanganinya. Di sisi lain, jika sebuah aset memiliki volatilitas rendah, Anda tidak dapat menghasilkan uang dari fluktuasinya kecuali Anda bertransaksi sangat aktif dengan banyak posisi sepanjang sesi trading Anda.
Apa Contoh-contoh Volatilitas?
Bayangkan sebuah saham menghasilkan lebih dari 1% kenaikan dan kejatuhan selama sehari. Hal tersebut dapat dikatakan pasar yang volatil. Sehubungan dengan mata uang kripto, mereka bahkan dapat menghasilkan 20% dalam kedua arah dan dianggap termasuk dalam aset yang paling volatil.
Mengapa Para Trader Suka dengan Volatilitas?
Hal ini dikarenakan fakta bahwa mereka menghasilkan uang dari fluktuasi harga. Sementara roti dan menteganya investor adalah dividen, para trader berupaya untuk menangkap harga yang lebih rendah dan menjualnya ketika bergerak lebih tinggi. Karenanya, semakin volatil aset, semakin baik (kecuali pada kasus-kasus volatilitas ekstrem, ketika risikonya di luar nalar).