Swing Trading vs Day Trading: Strategi Mana yang Tepat untuk Anda?
Ada cukup banyak strategi dan gaya trading yang dapat digunakan para trader opsi digital dan Forex dalam sesi-sesi trading mereka. Secara khusus, seseorang dapat menerapkan banyak taktik pembalikan arah yang memungkinkan mereka untuk menemukan titik-titik masuk ketika harga aset mencapai ekstremnya. Beberapa strategi didesain untuk mengumpulkan profit yang lebih tinggi selama tren. Dalam artikel ini, kita akan membandingkan day trading dan swing trading serta memberikan informasi berlimpah kepada para trader mengenai kedua gaya tersebut. Jika Anda telah memiliki strategi kerja, Anda dapat mulai trading di Binolla sekarang.
Contents
- 1 Dasar-dasar Day Trading
- 2 Pro dan Kontra Day Trading
- 3 Contoh Strategi Day Trading
- 4 Dasar-dasar Swing Trading
- 5 Pro dan Kontra Swing Trading
- 6 Contoh Strategi Swing Trading
- 7 Day Trading vs Swing Trading: Gaya Mana Lebih Baik untuk Trader
- 8 FAQ / Pertanyaan Umum
- 8.1 Apa itu day trading?
- 8.2 Bagaimana swing trading berbeda dari day trading?
- 8.3 Apa jangka waktu yang biasa digunakan untuk menahan posisi dalam swing trading?
- 8.4 Seberapa sering para day trader mengeksekusi transaksinya?
- 8.5 Apa faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan dalam day trading?
- 8.6 Bagaimana para swing trader mengidentifikasi titik-titik masuk dan keluar?
- 8.7 Gaya trading mana yang lebih cocok dengan keterbatasan waktu luang selama jam trading?
- 8.8 Apa teknik-teknik manajemen risiko yang umum digunakan dalam day trading dan swing trading?
Dasar-dasar Day Trading
Day trading, sebuah gaya trading langkah cepat, menarik para trader yang ingin mengeksploitasi pergerakan pasar jangka pendek untuk profit. Pendekatan ini melibatkan pembukaan dan penutupan banyak posisi dalam satu hari trading, bereaksi cepat terhadap rilis berita, data perekonomian, dan peristiwa-peristiwa penggerak pasar lainnya. Preferensi untuk volatilitas pasar yang lebih tinggi bagi para day trader berasal dari keyakinan bahwa fluktuasi harga yang meningkat memberikan kesempatan lebih banyak untuk profit dari pergerakan-pergerakan kecil.
Salah satu kelebihan utama day trading adalah penghindaran biaya dana menginap, karena para trader tidak menahan posisi menginap. Bagaimanapun, strategi ini menuntut pengawasan penuh kewaspadaan terhadap pasar, sebagaimana pergeseran pasar yang cepat dapat terjadi. Manajemen risiko yang efektif adalah esensial untuk melindungi potensi kerugian yang muncul dari pergerakan pasar yang buruk, dengan perintah stop-loss dan ukuran posisi menjadi alat manajemen risiko yang biasa digunakan para day trader.
Contract for Difference (CFD) digunakan secara luas oleh para day trader karena fleksibilitasnya, memungkinkan para trader untuk profit baik dari pasar yang bangkit atau jatuh dalam satu sesi trading. Keserbagunaan ini meningkatkan eksposur terhadap berbagai kesempatan pasar, berkontribusi terhadap daya tarik day trading sebagai strategi trading.
Sehubungan dengan opsi digital, para trader juga dapat menggunakan strategi-strategi day trading sebagaimana kebanyakan di antaranya sesuai dengan kontrak tipe ini. Para trader opsi digital bekerja sepanjang hari dan membuka banyak posisi trading dalam 24 jam. Ini berarti bahwa day trading adalah gaya trading utama mereka.
Sementara day trading dapat diterapkan pada pasar finansial mana pun, termasuk saham dan indeks, trading forex merupakan yang paling populer. Pasar forex menawarkan jajaran pasangan mata uang yang sangat banyak dan menawarkan likuiditas yang tinggi, memfasilitasi eksekusi cepat posisi trading. Bagaimanapun, para day trader dalam pasar forex harus berhati-hati terhadap biaya spread, yang dapat terakumulasi sepanjang hari. Memahami konsep pip, yang mewakili pergerakan harga terkecil dalam trading forex, adalah krusial untuk mengevaluasi laba dan rugi serta secara efektif mengelola risiko dalam aktivitas day trading.
Pro dan Kontra Day Trading
Day trading, seperti strategi trading lainnya, hadir dengan kumpulan kelebihan dan kekurangannya. Memahaminya dapat membantu para trader melakukan keputusan yang terinformasi tentang apakah day trading selaras dengan tujuan dan toleransi risiko mereka. Berikut beberapa kelebihan paling nyata dari day trading:
- Potensi Imbal Hasil yang Tinggi. Para day trader cenderung untuk menangkap pergerakan-pergerakan jangka pendek, yang dapat memberikan profit signifikan jika dieksekusi secara sukses. Dengan banyak posisi trading dilakukan dalam satu hari, bahkan fluktuasi-fluktuasi harga kecil dapat menghasilkan perolehan yang substansial.
- Realisasi Profit Cepat. Para day trader tidak menahan posisi hingga menginap, memungkinkan mereka untuk merealisasikan profit secara cepat. Hal ini meminimalkan eksposur terhadap risiko pasar menginap dan mengeliminasi kebutuhan untuk membayar tagihan dana menginap.
- Peningkatan Likuiditas. Day trading sering terjadi dalam pasar yang sangat likuid, seperti halnya forex dan saham mayor, memastikan para trader dapat masuk dan keluar posisi dengan mudah. Likuiditas ini mengurangi risiko terselip dan memastikan bahwa para trader dapat mengeksekusi transaksinya pada harga yang diinginkan.
- Fleksibilitas. Day trading menawarkan fleksibilitas dalam kondisi jam dan lokasi trading. Para trader dapat memilih untuk bertransaksi selama jam pasar spesifik yang sesuai dengan jadwal mereka, memungkinkan keseimbangan kerja dan hidup (work-life balance).
Terkait kekurangannya, termasuk:
- Risiko Tinggi. Day trading pada dasarnya berisiko karena frekuensi transaksi dan potensi untuk pergerakan harga yang cepat. Para trader dapat mengalami kerugian signifikan jika transaksinya bergerak melawan mereka, khususnya jika teknik-teknik manajemen risiko yang tepat tidak digunakan.
- Intensif-Waktu. Day trading yang sukses membutuhkan pengawasan pasar yang konstan dan pengambilan keputusan yang cepat. Hal ini dapat menghabiskan waktu dan membuat kelelahan mental, khususnya bagi mereka dengan komitmen lain atau keluangan waktu yang terbatas selama jam trading.
- Lingkungan Penuh Stres. Sifat serba cepat day trading dapat menjadi penuh stres dan menguras emosi. Para trader harus mengatasi tekanan untuk melakukan keputusan sekejap mata dan mengelola emosi mereka untuk menghindari trading impulsif.
- Biaya Trading Tinggi. Day trading sering melibatkan transaksi yang sering, menghasilkan biaya trading yang lebih tinggi seperti komisi, spread, dan bea. Biaya-biaya ini dapat memakan profit, khususnya bagi para trader dengan akun trading yang lebih kecil.
Contoh Strategi Day Trading
Strategi day trading yang pertama sangat populer serta banyak trader opsi digital dan Forex yang menggunakannya. Strategi ini melibatkan pola pembalikan arah batang candle, yang muncul di bagian teratas pasar. Hanging man yang Anda lihat dalam grafik memungkinkan para trader untuk meramalkan pembalikan arah pasar yang mendekat, yang merupakan kesempatan sangat baik untuk membeli kontrak Lebih Rendah atau menjual pasangan mata uang.
Strategi day trading menarik lainnya memungkinkan para trader untuk membeli kontrak Lebih Tinggi atau membeli aset (pasangan mata uang Forex, saham, atau lainnya) ketika harga memantul dari pita bawah indikator Bollinger Band. Sinyal ini diperkuat dengan konfluens sebagaimana ada pola hammer di bagian terbawah pasar.
Sebagaimana dapat Anda lihat, dalam kedua strategi seorang trader menargetkan untuk profit dari sebuah posisi trading dan dari sebuah sinyal. Ketika kedaluwarsa, posisi trading ditutup.
Dasar-dasar Swing Trading
Swing trading merupakan pendekatan strategis dalam pasar finansial di mana para trader menahan posisi-posisinya untuk beberapa hari atau minggu, menargetkan menangkap profit dari tren yang secara keseluruhan lebih besar daripada berfokus pada fluktuasi harga jangka pendek. Tidak seperti day trading, yang melibatkan pembelian dan penjualan cepat dalam satu sesi trading, swing trading memungkinkan para trader untuk mengambil manfaat dari pergerakan pasar jangka menengah.
Para trader sering menggunakan Contract for Difference (CFD) dalam swing trading karena fleksibilitasnya dan kemampuan untuk berspekulasi pada harga aset yang bangkit dan yang jatuh. CFD merupakan produk derivatif yang memungkinkan para trader untuk membuka posisi baik “long” (membeli) jika mereka mengantisipasi apresiasi harga atau “short” (menjual) jika mereka berekspektasi terhadap depresiasi harga. Margin trading adalah biasa dalam trading CFD, di mana para trader hanya perlu menyetor sebuah fraksi dari total nilai transaksi, dikenal sebagai margin, untuk membuka posisi. Walaupun trading dengan margin dapat memperbesar profit, hal tersebut juga meningkatkan risiko kerugian, sebagaimana kerugian dapat melampaui investasi awal.
Para swing trader menganalisis tren dan pola pasar untuk mengidentifikasi titik-titik masuk dan keluar potensial, sering menggunakan indikator-indikator analisis teknikal dan pola-pola grafik untuk menginformasikan keputusan-keputusan trading mereka. Dengan berfokus pada tren pasar yang lebih luas, para swing trader menargetkan untuk kapitalisasi momentum pergerakan harga pada horizon waktu yang lebih panjang.
Adalah penting bagi para trader untuk berhati-hati terhadap biaya dana menginap yang terkait dengan menahan posisi-posisi yang diberi leverage dengan menginap. Biaya-biaya ini, dikenal sebagai overnight funding fee (biaya dana menginap), bertambah secara harian pada dana yang dipinjam untuk leverage trading. Mengelola posisi-posisi menginap dan memantau biaya-biaya dana menginap adalah krusial bagi para swing trader untuk secara efektif mengendalikan pengeluaran-pengeluaran trading mereka dan mengoptimalkan strategi trading mereka secara keseluruhan.
Swing Trading dan Opsi Digital
Swing trading, strategi yang digunakan secara luas dalam pasar finansial tradisional, bergantung pada menahan posisi untuk berhari-hari atau berminggu-minggu untuk menangkap tren pasar. Bagaimanapun, sifat swing trading tidak selaras dengan baik dengan trading opsi digital dikarenakan beberapa perbedaan utama di antara kedua pendekatan.
Trading opsi digital biasanya melibatkan kontrak-kontrak jangka pendek dengan waktu kedaluwarsa yang tetap, sering kali berkisar dari menit hingga jam. Tidak seperti swing trading, yang berkembang dengan baik dalam menangkap profit dari pergerakan harga jangka menengah, sifat jangka pendek opsi digital memberikan tantangan dalam mengeksekusi strategi-strategi swing trading secara efektif. Para swing trader membutuhkan horizon waktu yang lebih lama untuk menunggangi momentum tren pasar dan merealisasikan sasaran profit mereka, yang tidak memungkinkan dalam keterbatasan waktu kedaluwarsa tetap opsi digital.
Bagaimanapun, para trader masih dapat menggunakan strategi-strategi swing trading ketika mereka membeli atau menjual kontrak digital. Kebanyakan taktik dari tipe ini digunakan sepanjang pergerakan tren. Bukannya mengakumulasi profit seperti yang dilakukan para trader CFD, para trader opsi digital dapat sekedar membeli kontrak Lebih Tinggi sepanjang tren naik atau membeli opsi Lebih Rendah sepanjang tren turun.
Pro dan Kontra Swing Trading
Swing trading, seperti strategi trading lainnya, memiliki kumpulan kelebihan dan kekurangannya. Memahaminya dapat membantu para trader menilai apakah swing trader cocok untuk tujuan investasi dan toleransi risiko mereka. Kelebihan strategi swing trading termasuk:
- Potensi Profit dari Tren. Para swing trader menargetkan untuk kapitalisasi tren pasar jangka menengah, memungkinkan mereka secara potensial menangkap pergerakan harga yang lebih besar dibandingkan day trader. Dengan menahan posisi beberapa hari atau minggu, para swing trader dapat menunggangi momentum tren pasar dan merealisasikan profit substansial.
- Pengurangan Komitmen Waktu. Para swing trader membutuhkan komitmen waktu lebih sedikit dibandingkan day trading, sebagaimana para trader mengeksekusi lebih jarang. Hal ini menjadikan swing trader lebih cocok bagi para trader dengan komitmen lain atau keluangan waktu yang terbatas selama jam trading.
- Tingkat Stres yang Lebih Rendah. Aktivitas trading yang lebih jarang berkaitan swing trading dapat menyebabkan tingkat stres yang lebih rendah dibandingkan day trading. Para swing trader memiliki waktu lebih banyak untuk menganalisis tren pasar dan mengambil keputusan yang terinformasi, mengurangi tekanan memilih berbagai transaksi trading secara sekejap mata.
- Peningkatan Fleksibilitas. Swing trading menawarkan fleksibilitas dalam hal jam trading dan lokasi. Para trader dapat menganalisis pasar dan mengeksekusi transaksi senyamannya mereka, memungkinkan keseimbangan kerja dan hidup (work-life balance).
Beberapa kekurangan utama metode ini termasuk:
- Potensi Risiko Menginap. Para swing trader menahan posisi hingga menginap, mengekspos mereka pada risiko-risiko pasar menginap seperti halnya peristiwa dalam berita, rilis ekonomi, dan perkembangan geopolitik. Celah menginap dalam harga dapat menghasilkan berbagai kerugian tak terduga, khususnya jika para trader tidak menggunakan strategi-strategi manajemen risiko.
- Realisasi Profit Lebih Lambat. Tidak seperti day trading, di mana profit dapat diperoleh secara cepat, swing trading membutuhkan kesabaran karena posisinya ditahan untuk beberapa hari atau minggu. Realisasi profit yang lebih lambat mungkin tidak menarik bagi para trader yang mencari imbal hasil cepat.
- Volatilitas Pasar. Swing trading bergantung pada identifikasi dan kapitalisasi tren pasar, yang dapat menantang selama periode volatilitas tinggi atau pergerakan harga yang berombak. Pembalikan arah yang mendadak dapat menghasilkan kerugian bagi para swing trader yang gagal mengantisipasi pergerakan pasar secara akurat.
- Potensi Bias Emosional. Menahan posisi untuk periode yang lebih lama dapat menghasilkan penempelan emosional terhadap posisi trading, menyebabkan para trader untuk menyimpang dari perencanaan trading mereka atau menahan posisi merugikan dengan harapan ada pembalikan arah. Bias emosional dapat mengelabui penilaian mereka dan menghasilkan keputusan-keputusan trading yang buruk.
Contoh Strategi Swing Trading
Sekarang, mari lihat contoh strategi swing. Kita memiliki garis tren naik dan harga menyentuhnya beberapa kali selama harga menelusuri kembali garisnya. Seorang trader dapat membeli sepasang mata uang atau saham di situ dan menahan posisi mereka sampai tren naik habis waktu. Ini adalah ide utamanya. Semakin banyak harga kembali ke garis tren ditemukan sepanjang tren naik, semakin banyak posisi dapat dibuka dan ditahan. Kadang kala, para trader dapat membuka 5-6 posisi sepanjang garis tren dan menahannya untuk beberapa minggu/bulan sebelum mendapatkan profit substansial.
Contoh ini mengilustrasikan perbedaan antara pendekatan day trading dan swing trading. Yang pertama merupakan metode jangka pendek, sementara yang kedua memungkinkan para trader untuk bertahan di pasar lebih lama.
Contoh berikutnya mengilustrasikan bagaimana swing trading dapat digunakan seorang trader sepanjang tren turun. Ada beberapa sinyal sepanjang garis tren turun yang dapat dimanfaatkan. Dalam contoh ini, seorang trader dapat mengakumulasi beberapa posisi short dan menahannya sampai tren turun usai. Kembali, metode ini didesain untuk periode yang lebih lama.
Day Trading vs Swing Trading: Gaya Mana Lebih Baik untuk Trader
Memilih di antara day trading dan swing trading membutuhkan penilaian menyeluruh dari berbagai faktor untuk menentukan pendekatan mana yang paling cocok dengan gaya, preferensi, dan sasaran trading Anda.
Day trading, dicirikan dengan sifat serba cepatnya, melibatkan eksekusi beberapa posisi trading dalam satu hari trading untuk profit dari pergerakan harga jangka pendek. Strategi ini menuntut pengawasan pasar secara aktif, pengambilan keputusan yang cepat, dan kemampuan untuk bereaksi secara tangkas terhadap kondisi pasar yang berubah.
Para day trader berkembang baik dalam lingkungan bertekanan tinggi dan sering lebih memilih pasar dengan volatilitas yang lebih tinggi, karena menyediakan kesempatan trading lebih banyak dalam jangka waktu yang dipersingkat. Jika Anda unggul dalam mengambil keputusan trading secara cepat, memiliki waktu dan dedikasi untuk mengawasi pasar sepanjang hari trading, dan nyaman dengan risiko yang mendasarinya berkaitan dengan day trading, pendekatan ini dapat cocok untuk Anda.
Sebaliknya, swing trader menawarkan pendekatan trading yang lebih rileks, sebagaimana hal ini melibatkan menahan posisi untuk beberapa hari atau minggu demi menangkap profit dari tren pasar yang lebih luas. Para swing trader menargetkan untuk menunggangi momentum pergerakan harga jangka menengah, mengidentifikasi titik-titik masuk dan keluar berdasarkan indikator-indikator analisis teknikal dan pola-pola grafik.
Tidak seperti day trading, swing trading membutuhkan lebih sedikit komitmen waktu, sebagaimana transaksi lebih jarang dieksekusi. Para swing trader mungkin menemukan pendekatan ini lebih menarik jika mereka memiliki keluangan waktu yang terbatas untuk trading, lebih memilih lingkungan trading dengan tingkat stres lebih sedikit, dan nyaman dengan menahan posisi untuk periode lebih lama. Sebagai tambahan, para swing trader sering menggunakan strategi-strategi manajemen risiko untuk memitigasi potensi kerugian, menargetkan akumulasi profit secara bertahap sepanjang waktu.
Akhirnya, pilihan antara day trading dan swing trading bergantung pada kekuatan, kelemahan, tujuan, dan ketersediaan sumber daya Anda. Adalah krusial untuk berhati-hati mengevaluasi faktor-faktor ini dan mempertimbangkan faktor-faktor seperti toleransi risiko, keluangan waktu, dan preferensi gaya trading sebelum menentukan pendekatan mana yang paling selaras dengan sasaran-sasaran Anda.
Sebagai tambahan, memulai dengan jumlah modal yang kecil dan berlatih trading dengan akun demo dapat memberikan pengalaman berharga dan membantu untuk memperbaiki strategi trading Anda sebelum berkomitmen dengan dana signifikan dalam trading sungguhan.
FAQ / Pertanyaan Umum
Apa itu day trading?
Day trading melibatkan pembelian dan penjualan instrumen dalam hari trading yang sama, menargetkan untuk profit dari pergerakan harga jangka pendek.
Bagaimana swing trading berbeda dari day trading?
Swing trading melibatkan menahan posisi untuk beberapa hari atau minggu demi menangkap profit dari tren pasar jangka menengah, sementara day trading melibatkan eksekusi transaksi cepat dalam satu hari trading.
Apa jangka waktu yang biasa digunakan untuk menahan posisi dalam swing trading?
Dalam swing trading, posisi biasanya ditahan untuk beberapa hari hingga beberapa minggu, memungkinkan para trader untuk meraih profit dari tren pasar yang lebih luas.
Seberapa sering para day trader mengeksekusi transaksinya?
Para day trader mengeksekusi banyak transaksi dalam satu hari trading, sering kali mengambil kesempatan dari fluktuasi harga jangka pendek.
Apa faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan dalam day trading?
Para day trader bergantung pada analisis teknikal, berita pasar, dan data pada waktu sebenarnya untuk melakukan keputusan trading secara cepat berdasarkan pergerakan harga jangka pendek.
Bagaimana para swing trader mengidentifikasi titik-titik masuk dan keluar?
Para swing trader menggunakan alat-alat analisis teknikal, pola-pola grafik, dan analisis fundamental untuk mengidentifikasi titik-titik masuk dan keluar potensial berdasarkan tren pasar jangka menengah.
Gaya trading mana yang lebih cocok dengan keterbatasan waktu luang selama jam trading?
Swing trading lebih cocok bagi para trader dengan keluangan waktu yang terbatas sepanjang jam trading, karena melibatkan aktivitas trading yang lebih jarang dan memungkinkan fleksibilitas dalam manajemen waktu.
Apa teknik-teknik manajemen risiko yang umum digunakan dalam day trading dan swing trading?
Baik para day trader dan swing trader menggunakan teknik-teknik manajemen risiko seperti halnya menetapkan perintah stop-loss, mengelola ukuran-ukuran posisi, dan mendiversifikasi portofolio mereka untuk memitigasi potensi kerugian.