Tweezer Top dan Tweezer Bottom: Panduan Lengkap ke Pola Pembalikan Arah Populer Ini

Pola-pola batang kandil Jepang sangatlah populer karena keandalannya. Pola-pola tersebut digunakan secara luas oleh para trader profesional dengan tingkat kesuksesan 70-80% yang impresif secara rata-rata. Tweezer top merupakan pola yang cukup populer dan sering terjadi yang bisa Anda lihat dalam chart/grafik setiap hari, tergantung pada periode waktu yang Anda gunakan. Dengan membaca artikel ini, Anda akan mempelajari lebih banyak tentang formasi ini dan bagaimana cara menggunakannya dalam trading. Kami juga akan membekali Anda dengan informasi tentang psikologi di balik pola ini.
Siap untuk trading sekarang? Gabung Binolla dan bertransaksilah dengan broker internasional yang bisa diandalkan dan teregulasi!
Contents
- 1 Dasar-dasar Tweezer Top dan Tweezer Bottom
- 2 Psikologi Pasar di Balik Pola-pola Tweezer
- 3 Apakah Pola-pola Ini Bisa Diandalkan?
- 4 Strategi-strategi Trading Menggunakan Tweezer Top dan Tweezer Bottom
- 5 Coba Pola-pola Tweezer dalam Trading
- 6 Kesalahan-kesalahan Umum untuk Dihindari Ketika Trading Tweezer Top dan Tweezer Bottom
- 7 Pro dan Kontra Trading dengan Pola Tweezer
- 8 Kesimpulan
- 9 FAQ / Pertanyaan Umum
Dasar-dasar Tweezer Top dan Tweezer Bottom
Tweezer top dan tweezer bottom merupakan pola-pola batang kandil pembalikan arah yang digunakan oleh banyak trader dalam analisis teknikal. Pola-pola ini muncul di bagian puncak atau dasar daripada tren dengan dua kandil berurutan memiliki nilai-nilai tertinggi atau nilai-nilai terendah yang sama. Seperti kebanyakan pola batang kandil lainnya, pola-pola ini memberikan sinyal bahwa aset sedang kehilangan momentum.
Tweezer Top

Sebuah pola tweezer top muncul di bagian akhir tren naik atau ketika bagian tren arah naik yang sekarang sedang kehilangan momentum. Formasi ini mengindikasikan pembalikan arah bearish atau setidaknya penarikan turun kembali. Kandil yang pertama biasanya bullish, yang mengindikasikan bahwa tren naik masih berlangsung. Kandil yang kedua merupakan yang bearish. Pola ini valid jika poin-poin tertinggi daripada kedua kandil pada level yang sama. Pola ini secara umum mengindikasikan bahwa para pembeli tidak lagi memegang kendali, dan para penjual dapat mendorong harga semakin rendah.
Tweezer Bottom

Berbicara tentang pola tweezer bottom, pola ini muncul setelah pergerakan turun pada bagian dasar daripada tren turun. Ketika muncul, pola ini mengindikasikan bahwa tren turun telah usai dan pergerakan naik mungkin terjadi. Tidak seperti tweezer top, formasi ini terdiri dari kandil yang pertama bearish dan yang kedua bullish. Keduanya sama-sama memiliki titik terendahnya. Setelah batang kandil yang bullish tutup, trader bisa berekspektasi harga untuk bergerak naik.
Fitur-fitur Kunci
Untuk trading dengan pola-pola ini secara sukses, Anda harus mendalami beberapa fitur kunci yang didaftar di bawah:
- Pola ini terdiri dari dua batang kandil berurut dengan nilai-nilai tertinggi dan nilai-nilai terendah yang identik.
- Formasi ini muncul di akhir sebuah tren dan tidak di tengah-tengah pergerakan harga.
- Efektivitas pola ini lebih tinggi ketika muncul pada level-level support atau resistance.
Psikologi Pasar di Balik Pola-pola Tweezer
Semua pola merupakan subjek ke psikologi pasar. Apakah Anda melihat buntut yang panjang atau badan yang kecil, semuanya ini merupakan konsekuensi daripada keputusan-keputusan pasar. Terkait dengan tweezer top dan tweezer bottom, formasi-formasi ini juga bisa dipelajari dari sudut pandang psikologis. Pertama, mari lihat pada aspek-aspek psikologis di balik berbagai tweezer top:
- Tekanan beli berkurang. Para pembeli masih berupaya mendorong harga semakin tinggi dan melanjutkan tren naiknya. Bagaimanapun, dengan kandil bearish kedua, volume penjualan meningkat. Selain itu, nilai tertinggi sebelumnya tetap belum terlewati, yang berarti bahwa bull kelelahan.
- Para penjual merasakan kelemahan. Dengan tidak bisanya bull untuk mendorong harga semakin tinggi, para penjual mulai bertindak lebih aktif, yang meningkatkan tekanan arah turun.
- Pergeseran sentimen. Transisi ini dari pasar bullish ke bearish mengarah pada pembalikan arah.
Terkait dengan alasan-alasan psikologis di balik pola-pola tweezer bottom adalah sebagai berikut:
- Tekanan jual berkurang. Para penjual masih berupaya mendorong harga semakin rendah dalam tren turun, yang tampak dengan kandil pertama dari pola ini. Bagaimanapun, batang kandil kedua tidak bisa tutup di bawah yang pertama, yang berarti bahwa para penjual kelelahan.
- Para pembeli melangkah masuk. Sementara para penjual tidak lagi memegang kendali, bull masuk secara agresif dan menciptakan momentum arah naik yang kuat.
- Pergeseran sentimen pasar. Dengan semua kondisi di atas terjadi, pasar mulai beralih dari bearish ke bullish.
Apakah Pola-pola Ini Bisa Diandalkan?
Berbicara tentang keandalan, tweezer top dan tweezer bottom telah digunakan oleh para trader profesional bertahun-tahun lamanya, dan mereka telah membuktikan bahwa formasi-formasi ini bisa dipercaya. Demi membuktikannya, kami telah mengumpulkan beberapa poin penting:
- Poin-poin di mana likuiditas meningkat. Puncak-puncak atau dasar-dasar yang sama menunjukkan level di mana institusi besar menempatkan order mereka. Ketika harga mencapai level-level ini, sebuah pembalikan arah atau koreksi cenderung meningkat secara signifikan sebagaimana order tersebut terpicu.
- Memori pasar. Para trader dan investor memperhatikan level-level ini, dan mereka juga menempatkan order padanya, yang menjadikan pola-pola ini semakin kuat.
- Tekanan psikologis. Jika suatu level bertahan kuat untuk waktu yang lama, lebih mungkin bahwa harga akan berbalik arah setelah mencapainya ketimbang melewatinya.
Strategi-strategi Trading Menggunakan Tweezer Top dan Tweezer Bottom
Sekarang Anda telah mengetahui lebih banyak tentang pola-pola ini, saatnya mendalami strategi-strategi kunci yang bisa Anda aplikasikan ketika bertemu formasi-formasi serupa dalam grafik.
Menggunakan Tweezer Top dan Tweezer Bottom Sebagai Poin Entri

Pertama, mari lihat strategi menggunakan pola tweezer bottom. Di sini kita punya dua kandil dengan sama sekali tanpa buntut bawah. Namun, poin-poin bagian bawah dari keduanya bertemu satu sama lain. Untuk trading menggunakan opsi digital, Anda haruslah cukup menunggu kandil hijau kedua untuk tutup dan kemudian tempatkan order Lebih Tinggi. Cukup itu. Setelah membuka posisi trading, Anda cukup tunggu hingga kedaluwarsa.
Bagi para trader CFD, pembelian di sini bisa dilakukan ketika kandil kedua tutup. Sistem ini bekerja dalam cara yang sama, namun setelah bertransaksi, Anda juga harus berpikir tentang menempatkan stop loss. Tidak seperti opsi digital, di mana risiko dibatasi oleh jumlah investasi Anda dalam satu transaksi, dalam CFD, Anda harus berpikir tentang cara memitigasi risiko Anda sendiri.
Ketika trading dengan pola ini, Anda bisa menempatkan stop loss persis di bawah nilai terendah lokal (pola tersebut). Alternatifnya, Anda bisa mengkalkulasi rasio risiko terhadap reward Anda per transaksi dan mengkalkulasi stop loss Anda menggunakan matematika.
Sehubungan dengan targetnya, Anda bisa menahan posisi hingga sinyal pembalikan arah muncul di puncak daripada tren naik yang ada saat ini yang terjadi setelah pola tweezer bottom.

Ketika trading opsi digital, setelah Anda melihat pola ini, Anda harus cukup menunggu kandil bearish untuk tutup. Untuk melihat hasilnya, Anda harus menunggu kedaluwarsa. Tempatkan order Lebih Rendah setelah batang kandil merah tutup dan lihat bagaimana strategi ini bekerja.
Mereka yang trading CFD juga harus menunggu batang kandil kedua untuk tutup. Jual aset yang Anda transaksikan setelah penutupan atau tunggu hingga harga menjebol ke bawah poin terendah dari batang kandil kedua dari pola ini (jika ada buntut di bawah).
Stop loss harus ditempatkan di atas pola ini, atau Anda bisa mengkalkulasinya menurut sistem risiko terhadap reward Anda. Untuk profitnya, Anda bisa menunggu hingga sinyal pembalikan arah selanjutnya muncul.
Menggabungkan Tweezer Top dan Tweezer Bottoms dengan Indikator

RSI termasuk dalam indikator paling populer yang memberikan para trader pandangan tentang kapan aset jenuh beli atau jenuh jual. Kondisi jenuh beli menyatakan pada trader bahwa aset ini dapat berbalik arah turun, sementara ketika pasangan mata uang, saham, atau kripto dalam kondisi jenuh jual, ini berarti bahwa harga bisa mengarah naik dalam waktu dekat.
Dengan menambahkan indikator ini ke strategi Anda, Anda bisa memperkuatnya secara signifikan dan menyaring entri-entri palsu. Dalam contoh di atas, Anda bisa melihat indikator bergerak di atas 70 pada beberapa poin dan kemudian jatuh ke bawah level ini. Tweezer top muncul pada grafik dan mengonfirmasi bahwa harga dapat segera mengarah turun. Apakah Anda trading opsi digital atau CFD, Anda bisa membeli kontrak Lebih Rendah atau menjual dalam situasi ini demi mendapat manfaat dari arah turun yang akan datang.
Kesalahan-kesalahan Umum untuk Dihindari Ketika Trading Tweezer Top dan Tweezer Bottom
Walaupun pola ini mudah untuk dikenali dan digunakan untuk trading, para trader pemula dapat melakukan kesalahan yang bisa mengarah pada hasil negatif. Berikut beberapa yang paling umum dengan penjelasan bagaimana cara menghindarinya:
- Mengabaikan konteks pasar saat ini. Tweezer lebih bisa diandalkan ketika muncul di akhir tren sebelumnya dan tidak dalam pasar yang sideways. Jika Anda memasuki posisi trading tanpa tren sebelumnya, maka risiko pembalikan arah palsu lebih tinggi.
- Mengawasi level support dan resistance. Tweezer bekerja lebih baik ketika berada pada level support dan resistance. Jika Anda mengabaikan area-area ini, Anda berisiko masuk posisi trading dalam zona di mana pembalikan arah cenderung tidak terjadi.
- Bergantung hanya pada pola kandil. Walaupun pola ini bisa diandalkan sendirian, partisipan pasar haruslah memperhatikan volume, volatilitas, dan momentum. Para trader harus juga memperhatikan beberapa indikator tren atau garis tren.
- Membuka posisi trading terlalu dini. Para trade harus masuk ke dalam pasar persis setelah batang kandil daripada pola ini tutup. Masuk secara prematur dapat mengarahkan pada kesalahan. Tidak ada jaminan bahwa pola ini akan bekerja hingga penutupan terjadi.
- Mengabaikan manajemen risiko yang memadai. Walaupun para trader opsi digital bisa cukup masuk posisi trading dan menunggu hingga kedaluwarsa, para trader CFD haruslah menempatkan stop loss untuk mengendalikan risikonya sementara posisi trading sedang terbuka. Mereka juga harus merencanakan di mana akan meninggalkan posisi trading demi menghindari situasi ketika trading yang profit akan beralih menjadi yang merugikan.
Pro dan Kontra Trading dengan Pola Tweezer
Para trader yang menggunakan formasi-formasi ini dalam trading akan mendapatkan banyak manfaat dari berbagai keunggulan. Beberapa yang penting di antaranya termasuk:
- Entri yang jelas. Formasi-formasi ini sangat sederhana dan memberikan kepada para partisipan pasar poin-poin entri visual yang jelas menunjukkan di mana pembalikan arah dapat terjadi. Ini menjadikannya bermanfaat bagi para trader yang bergantung pada price action.
- Tweezer top dan tweezer bottom memungkinkan para trader dan investor membuka posisi trading jangka pendek dengan probabilitas tinggi. Pola-pola ini muncul pada poin-poin peralihan penting, yang memungkinkan para partisipan pasar untuk entri di depan.
- Kedua macam pola bekerja dalam berbagai macam periode waktu. Universalitasnya merupakan salah satu manfaat kunci bagi para trader, karena bisa digunakan dalam strategi jangka pendek dan jangka panjang. Misalnya, para trader opsi digital bisa menggunakannya bahkan ketika mereka trading kontrak scalping 5dtk.
- Pola ramah konfirmasi. Para trader menggunakan berbagai macam indikator, termasuk RSI, MACD, dan juga perangkat gambar seperti garis-garis support dan resistance, serta bahkan Fibonacci, untuk trading dengan lebih konsisten.
Walaupun ada banyak manfaat dalam menggunakan tweezer top dan tweezer bottom, beberapa kekurangannya juga ada. Berikut beberapa yang paling nyata:
- Sinyal-sinyal palsu. Walaupun pola-pola ini cukup bisa diandalkan, jika Anda trading menggunakannya di luar konteks pasar, Anda bisa berakhir dengan kehilangan uang Anda. Ketika mencari tweezer top atau tweezer bottom, pastikan bahwa lokasi mereka ada pada resistance atau support.
- Risiko tinggi untuk terjebak. Jika polanya belum terkonfirmasi oleh volume atau level support/resistance, maka trader bisa terjebak dan kehilangan uang.
- Tidak ada jaminan pembalikan arah. Ketika Anda melihat pola pembalikan arah, Anda berekspektasi pembalikan arah akan terjadi. Bagaimanapun, Anda tidak akan pernah tahu apakah pola ini mengindikasikan pembalikan arah murni atau sebuah koreksi. Bagi para trader opsi digital, hal ini tidak berarti apa-apa karena merupakan kontrak jangka pendek. Namun, jika Anda trading CFD dan mengharapkan pembalikan arah murni, maka Anda bisa terjebak.
- Subjektivitas. Para trader kebanyakan subjektif ketika mereka melihat pola price action. Satu posisi trading bisa melihat tweezer top, sementara yang lain mungkin tidak melihat apa-apa. Ini bisa mengurangi konsistensi dalam setelan trading.
Kesimpulan
Tweezer top dan tweezer bottom merupakan pola grafik sederhana yang terdiri dari dua batang kandil. Mereka muncul pada bagian puncak dan dasar daripada pasar dan mengindikasikan pembalikan arah atau koreksi. Dengan memahami apa yang ada di balik pola-pola ini, para partisipan pasar bisa meningkatkan hasil trading mereka. Bagaimanapun, jika Anda trading dengan tweezer top dan tweezer bottoms, jangan pernah lupakan tentang konteks pasar.
FAQ / Pertanyaan Umum
Apa itu Tweezer Top?
Sebuah tweezer top merupakan pola batang kandil yang muncul di bagian puncak pasar di bagian akhir daripada tren naik. Pola ini menyatakan pada para trader bahwa tren naik sudah kelelahan dan pasar bisa melakukan pembalikan arah turun dalam waktu dekat.
Apa itu Tweezer Bottom?
Sebuah tweezer bottom merupakan pola batang kandil pembalikan arah yang muncul di bagian dasar pasar di bagian akhir daripada tren turun. Ketika Anda melihatnya pada grafik, Anda bisa mengharapkan bahwa harga akan berbalik arah atau sebuah koreksi akan terjadi. Kedua kandil memiliki nilai terendah yang identik, yang mengindikasikan bahwa bear tidak bisa mendorongnya lebih rendah lagi.
Seberapa Bisa Diandalkan Pola-pola Ini?
Walaupun pola-pola ini bisa diandalkan secara umum, Anda jangan pernah lupa bahwa mereka membutuhkan konfirmasi secara konteks pasar. Selain itu, para trader bisa menggunakan berbagai macam indikator, termasuk RSI dan MACD, demi meningkatkan hasil trading mereka.
Bisakah Saya Menggunakan Pola-pola Ini pada Periode Waktu Mana Pun?
Ya, mereka bisa diaplikasikan dalam berbagai periode waktu. Bagaimanapun, Anda harus senantiasa ingat bahwa trading dengan tweezer top dan tweezer bottom pada periode waktu yang lebih kecil akan lebih berisiko akibat kebisingan pasar.
Bagaimana Cara Trading dengan Pola-pola Ini?
Sebelum mulai trading, Anda harus pastikan bahwa batang kandil kedua telah tutup. Selanjutnya, Anda harus cek apakah pola ini berada pada support atau resistance. Para trader CFD harus juga menempatkan stop loss demi memitigasi risikonya.
Apakah Pola-pola Ini Lebih Baik Digunakan Sendirian atau Bersama Indikator?
Semua pola bisa dikonfirmasi dengan berbagai macam indikator teknikal, termasuk tweezer top dan tweezer bottom.
