Top 5 Indikator Momentum dalam Trading
Indikator momentum sangat membantu, karena memungkinkan para trader untuk melihat kecepatan perubahan harga. Selain itu, indikator tersebut memungkinkan para partisipan pasar untuk memahami kekuatan dari sebuah tren. Perlu disebutkan bahwa indikator momentum sangat populer di kalangan trader karena menyediakan berbagai macam titik masuk. Indikator momentum dapat digunakan secara tersendiri atau dalam kombinasi dengan indikator lainnya (misalnya indikator tren). Gunakan berbagai indikator momentum ketika trading bersama Binolla.
Contents
Dasar-dasar Indikator Momentum
Ide utama di balik indikator momentum adalah menganalisis tingkat kecepatan aset, terlepas tren pasar saat ini. Menurut formula yang terdapat di balik alat-alat tersebut, formula-formula membandingkan harga penutupan terkini dengan harga penutupan sebelumnya. Dalam banyak hal, indikator momentum ditampilkan dengan sebuah garis, yang berfluktuasi dalam rentang antara 0 sampai 100.
Jenis-jenis Utama Indikator Momentum
Semua indikator jenis ini dapat dibagi dalam kategori-kategori sebagai berikut:
- Harga penutupan dibandingkan dengan harga sebelumnya dalam indikator momentum. Sebagaimana namanya, indikator momentum kategori ini membandingkan harga penutupan pasar terkini dengan harga penutupan sebelumnya untuk mengidentifikasi potensi jenuh aset-aset jenuh jual (oversold) dan jenuh beli (overbought). Indikator-indikator tersebut sering digunakan untuk mencari pembalikan arah pasar dan sangat berguna bagi para trader jangka pendek. Kebanyakan indikator paling populer jenis ini adalah RSI dan Momentum;
- Harga penutupan dibandingkan rentang harga. Formula di balik indikator jenis ini membandingkan harga saat ini dengan rentang harga tertinggi, terendah, pembukaan, dan penutupan. Dengan indikator jenis ini, para trader dapat mengukur kekuatan pasar. Selain itu, alat semacam ini juga berguna untuk mencari pembalikan arah harga dan breakout;
- Harga penutupan dibandingkan dengan MA (moving average). Dengan indikator jenis ini, para trader dapat memahami kecepatan tindakan harga (price action) di dalam pasar finansial. Tidak seperti kedua jenis sebelumnya, yang satu ini bergantung pada MA (moving average) dan, karenanya, dianggap sebagai lagging. Salah satu contoh indikator ini yang paling populer adalah MACD.
Jenis-jenis Sinyal Utama
Sebagaimana disebutkan di atas, ide utama di balik indikator ini adalah menyediakan informasi bagi para trader mengenai potensi pembalikan arah harga dan kekuatan pergerakan harga. Karenanya, ada tiga jenis sinyal yang dihasilkan oleh indikator momentum.
Sinyal Persilangan (Crossover)
Sinyal jenis ini dapat diterapkan ketika indikatornya memiliki dua garis (contohnya Stochastic Oscillator). Idenya adalah untuk menemukan persilangan / crossover di antara kedua garis tersebut. Dalam contoh di atas, persilangan-persilangan tersebut memungkinkan Anda membeli kontrak Lebih Tinggi dan Lebih Rendah (atau membeli dan menjual pasangan mata uang) ketika menggunakan indikator momentum. Ini merupakan salah satu strategi terbaik untuk day trading dan trading jangka panjang.
Konsep Divergensi
Divergensi merupakan konsep mengenai divergensi (penyebaran) antara indikator dan harga. Sebagaimana dapat Anda lihat dalam grafik di atas, harga membentuk titik-titik tertinggi yang lebih rendah yang baru (new lower highs) sementara indikator menunjukkan tren naik. Divergensi berakhir dengan sebuah tren naik yang kecil. Sinyal ini relevan hanya untuk trading Forex dan saham. Ini bukan solusi yang baik untuk opsi digital karena tidak membekali Anda dengan sinyal yang jelas. Divergensi dapat terakumulasi untuk beberapa waktu, yang mana kurang baik bagi para trader opsi digital.
Jenuh Beli / Jenuh Jual
Jenis sinyal ketiga merujuk pada situasi di mana garis indikator meninggalkan area-area dari 30 jenuh jual (oversold) dan 70 jenuh beli (overbought). Contoh di atas menunjukkan sinyal jenuh beli ketika indikator meninggalkan area di atas 70 dan bergerak ke bawah tingkatan ini. Anda dalam hal ini dapat membeli kontrak Lebih Rendah atau menjual pasangan mata uang.
Indikator Momentum yang Paling Populer
Terdapat cukup banyak indikator momentum di zaman sekarang. Beberapa di antaranya dikenal sebagai “klasik” yang didesain puluhan tahun lalu, sementara lainnya dikembangkan akhir-akhir ini. Top 5 indikator momentum kami meliputi solusi-solusi paling populer dan menarik untuk trading di pasar finansial.
RSI atau Relative Strength Index
Relative strength index, dikenal pula dengan RSI, merupakan salah satu solusi momentum paling menarik. Indikator ini mengukur kecepatan pergerakan harga dan perubahannya selama interval waktu yang telah diatur. RSI secara bawaan menggunakan periode 14, yang cukup untuk kebanyakan hal untuk berbagai tujuan trading.
Indikator ini berfluktuasi dalam jendela terpisah dalam rentang antara 0 sampai 100. Indikator memiliki dua tambahan garis horizontal (30 dan 70, namun Anda dapat mengubahnya ke 20 dan 80 jika diinginkan) yang menandai area-area jenuh beli dan jenuh jual.
Terkait sinyal trading, RSI kebanyakan digunakan para trader untuk menemukan pembalikan arah pasar. Contoh di atas menunjukkan situasi di mana indikator bergerak di bawah 30 (sampai di area jenuh jual) dan kemudian bergerak ke atas 30, yang merupakan sinyal untuk membeli kontrak Lebih Tinggi atau membeli pasangan mata uang jika Anda trading dengan kontrak Forex CFD.
ADX atau Average Directional Index
Tidak seperti RSI, Average Directional Index atau disingkat ADX tidak memberikan Anda ide mengenai pembalikan arah pasar atau bahkan tren yang sedang berlangsung. Sebaliknya, indikator ini menyediakan informasi mengenai kekuatan pergerakan tren.
Formula untuk indikator ini rumit, mencakup indikator arah positif dan negatif (+DI dan -DI). Ada juga garis ketiga yang lebih halus dan dibagi oleh kisaran rata-rata sebenarnya.
Garis ADX menyediakan informasi kepada Anda mengenai kekuatan tren saat ini. Bagaimanapun, beberapa trader secara tidak tepat berpikir bahwa ADX menunjukkan arah tren itu sendiri. Hal ini tidaklah benar. Sebagaimana dapat Anda lihat pada tangkapan layar di atas, ADX dapat bangkit baik saat tren naik atau pun saat tren turun.
Karena sifatnya, indikator ini tidak berguna ketika diterapkan sendirian. Bagaimanapun, indikator dapat dikombinasi dengan indikator teknikal lain untuk memperkuat berbagai strategi.
Commodity Channel Index atau CCI
Dengan menerapkan indikator ini, Anda dapat mengukur deviasi antara rata-rata harga dan harga aset saat ini. CCI menggunakan formula yang lebih rumit, yang memungkinkannya untuk menemukan kecenderungan yang bahkan secara visual tidak dapat teridentifikasi. Bagaimanapun, menggunakan CCI secara sendirian bukanlah ide bagus, karena indikator ini dapat memberikan konfirmasi indikator lainnya.
MACD
Moving Average Convergence Divergence disingkat MACD dapat ditemukan dalam berbagai strategi. Indikator ini dipertimbangkan sebagai osilator pengikut tren (trend-following oscillator), yang memungkinkan Anda menemukan arah harga saat ini dan titik-titik masuk untuk membeli atau menjual berbagai jenis aset. Perlu disebutkan bahwa MACD kurang penting bagi para trader opsi digital karena sinyalnya tidak jelas.
Divergensi dalam trading terjadi ketika arah harga dan indikator tidak berjalan bersamaan. Dalam contoh di atas, Anda dapat melihat bahwa harga membentuk titik-titik tertinggi (highs) yang sama untuk beberapa waktu, sementara titik-titik tertinggi (highs) dari indikator bergerak ke lebih rendah. Belakangan, harganya turun, yang merupakan sinyal bagus untuk trader Forex CFD untuk menjual pasangan mata uang.
Indikator Momentum
Momentum merupakan indikator yang baik untuk mengukur tingkat perubahan harga aset sepanjang waktu. Menurut formulanya, indikator membandingkan harga penutupan saat ini dengan harga penutupan untuk interval waktu yang spesifik. Walaupun indikator tidak memberikan sinyal jenuh beli dan jenuh jual yang jelas, indikator ini dapat bermanfaat untuk menemukan divergensi pasar.
Dalam contoh di atas, Anda dapat melihat divergensi bearish ketika indikator membentuk titik-titik tertinggi (highs) yang sama sementara harganya masih bergerak naik. Sinyal ini bagus bagi para trader Forex CFD, memungkinkan mereka untuk menjual pasangan mata uang. Bagaimanapun, bagi para trader opsi digital, indikator ini hampir tidak ada gunanya.
Beberapa Tips Bermanfaat Saat Trading dengan Indikator Momentum
Indikator momentum sangat berguna, khususnya RSI atau Stochastic Oscillator. Bagaimanapun, bahkan ketika sinyalnya tampak sangat jelas, ada beberapa tips yang dapat bermanfaat bagi Anda dan meningkatkan peluang Anda untuk sukses:
- Buka posisi trading dalam arah tren. Walaupun tampak menggoda untuk membeli kontrak Lebih Tinggi selama tren turun atau kontrak Lebih Rendah selama tren naik, adalah lebih baik untuk bertransaksi mengikuti tren yang sedang berlangsung;
- Kombinasikan berbagai indikator dalam strategi trading Anda. Tidak semua indikator trading dapat digunakan secara terpisah. Jika Anda bekerja dengan RSI misalnya, Anda dapat menggunakannya secara terpisah karena memungkinkan Anda untuk menemukan titik-titik masuk selama pembalikan arah. Bagaimanapun, adalah ide bagus untuk menambahkan tingkat-tingkat support dan resistance untuk memperkuat sebuah strategi. Selain itu, Anda dapat menambahkan garis tren atau garis MA (moving average) untuk memahami arah harga secara global;
- Usahakan menghindari sinyal-sinyal palsu. Menambahkan indikator atau alat gambar ke dalam grafik akan membantu Anda menghindari sinyal-sinyal palsu. Walaupun RSI dan osilator lainnya sangat baik selama tren pasar berlangsung, mereka dapat memberikan sinyal palsu selama pasar sedang sideways;
- Jangan terlalu bergantung pada indikator. Walaupun indikator-indikator momentum bagus untuk mendefinisikan pembalikan arah pasar, Anda dapat menambahkan sistem tindakan harga (price action system) dalam trading Anda guna mendapatkan konfirmasi sinyal trading.
Kesimpulan
Indikator-indikator momentum sangat berguna, karena memungkinkan para trader untuk melihat titik-titik di mana harga dapat mulai berbalik arah. Selaras dengan indikator trend-following, yang lagging, osilator menunjukkan sinyal kepada Anda sebelumnya, yang berarti Anda bisa tepat waktu menempatkan posisi trading.
FAQ / Pertanyaan Umum
Bagaimana Cara Kerja Indikator Momentum?
Indikator momentum membandingkan harga penutupan paling baru dengan harga penutupan sebelumnya. Anda dapat memilih berapa banyak harga-harga penutupan yang diikutsertakan dengan mengubah periodenya.
Apakah Indikator Momentum Bagus?
Tergantung bagaimana Anda bekerja dengannya dan strategi Anda. Selain itu, kegunaan indikator momentum ditentukan oleh bagaimana Anda memahami formula dan sinyal-sinyalnya.
Indikator Apa yang Memiliki Akurasi Tertinggi?
Tidak ada indikator yang memberikan Anda 100% akurasi dalam trading. Selain itu, Anda dapat mengatur periode indikator untuk menjadikannya bekerja lebih baik bagi Anda dalam berbagai situasi yang berbeda.
Bisakah Saya Menggunakan Indikator Momentum untuk Scalping?
Ya, Anda bisa. Indikator-indikator momentum bagus untuk fluktuasi jangka pendek karena menunjukkan kepada Anda pembalikan arah sebelumnya. Karenanya, ketika trading dengan strategi scalping, Anda dapat menggunakan alat-alat semacam dengan efisiensi tingkat tinggi.