Platform Binolla: Grafik
Grafik sangat penting dalam trading karena memungkinkan para trader untuk melihat harga aset saat ini termasuk melihat masa lalunya dan bagaimana kinerja instrumen finansial tertentu sepanjang waktu. Lebih lanjutnya, grafik tidak hanya mengenai persepsi harga. Mereka dapat digunakan untuk menganalisis pasar dan mengungkap tren termasuk pembalikan arah harga. Di Binolla, kami memberikan kepada pelanggan kami dengan jenis grafik paling populer dalam trading opsi digital. Dengan membaca panduan ini, Anda akan mempelajari lebih banyak bagaimana cara mengubahnya, dan kami juga akan menyediakan Anda dengan beberapa dasar dari masing-masing di antaranya.
Contents
Bagaimana Beralih di antara Beragam Jenis Grafik di Binolla
Untuk mengakses grafik dan beralih di antaranya di Binolla, Anda perlu melakukan hal-hal berikut:
- Masuk ke dalam akun Anda;
- Anda akan melihat grafik candlestick yang disetel secara bawaan/default di tengah layar;
- Klik tombol yang menunjukkan candlestick di bagian atas;
- Pilih jenis grafik sesuai preferensi Anda dalam menu dropdown untuk trading opsi digital.
Sekarang Anda mengetahui cara mengakses grafik dan mengubahnya, saatnya untuk melihat lebih dalam pada tiap jenisnya.
Candlestick Jepang
Ini adalah jenis grafik paling populer dalam trading masa kini. Candlestick Jepang mewakili empat potongan data utama yang sangat berguna untuk pemahaman yang lebih baik pada harga saat ini: pembukaan, tertinggi, terendah, dan penutupan. Setiap unit terpisah mencerminkan perubahan harga pada periode tertentu. Sebagai contoh, jika Anda trading dalam grafik lima menitan, setiap candle membentuk lima menit.
Candle hijau mewakili bullish, sementara merah mewakili bearish. Candle bullish terbentuk saat tingkat pembukaan di bawah tingkat penutupan, sementara sebaliknya candle bearish muncul saat harga pembukaan lebih tinggi dari harga penutupan.
Candlestick Jepang dapat digunakan untuk membaca harga, namun mereka juga merupakan sistem analisis yang telah tersedia yang memungkinkan Anda untuk membuat asumsi sendiri pada fluktuasi harga lebih lanjut dan membantu Anda membuat analisis opsi digital. Untuk mempelajari jenis grafik ini lebih lanjut, Anda dapat membaca artikel ini.
Bagaimana Cara Trading Menggunakan Grafik Candlestick Jepang
Candlestick Jepang tidak hanya mengenai membaca harga. Ini adalah alat analisis yang telah tersedia yang memungkinkan Anda memprediksi pembalikan arah pasar dan kelanjutan tren untuk dapat bertransaksi opsi digital secara profit. Terdapat pola-pola candlestick yang dapat Anda gunakan dalam rutinitas trading harian Anda untuk memperkirakan fluktuasi harga.
Berikut contoh strategi ini. Pola hammer pada garis support merupakan sinyal pembalikan arah (reversal), yang secara normal memungkinkan kita untuk memprediksi akhir dari tren turun dan permulaan dari tren naik. Pola hammer merupakan candle hijau dengan buntut panjang di bawahnya dan badan yang kecil. Semakin panjang buntutnya, semakin kuat sinyalnya. Dalam contoh ini, kita punya pola hammer yang mengambil tempat pada tingkat support, yang merupakan salah satu sinyal konfluens terkuat.
Sebagaimana dapat Anda lihat, harga bergerak naik setelah hammer tutup. Karenanya, para trader dapat membeli opsi digital Lebih Tinggi dalam hal ini dan mendapatkan profit dari transaksi trading ini. Untuk menemukan lebih banyak mengenai pola-pola lainnya yang dapat digunakan dalam trading, baca Grafik Candlestick: Pola Pembalikan Arah (Reversal) Paling Populer.
Bersama dengan pola-pola itu, para trader dapat menggunakan alat-alat standar seperti halnya tingkat-tingkat dan garis-garis tren dalam trading opsi digital.
Gambar di atas menunjukkan pasangan mata uang EUR/USD dan garis tren naik. Sementara pasangan mata uang bertahan di atasnya, para trader dapat menganggap bahwa aset ini sedang dalam kondisi tren naik. Karenanya, tiap kali pergerakannya memantul dari garis tren dan bergerak ke atas, para trader dapat membeli kontrak Lebih Tinggi.
Heikin Ashi
Jenis grafik ini didasarkan pada candlestick Jepang, namun memiliki beberapa perubahan besar yang menjadikannya tampak agak berbeda. Ide di balik jenis grafik ini terletak pada pengurangan dampak kebisingan pasar dan menciptakan grafik yang akan lebih baik mendemonstrasikan tren harga dibandingkan candlestick klasik. Bagaimanapun, di sisi lain, bersamaan dengan kelebihan-kelebihan yang disebutkan di atas, terdapat kekurangan juga. Ketika Anda menggunakan Heikin Ashi, beberapa informasi harga hilang karena sifat rata-rata yang digunakan untuk membuat candle-candle tersebut.
Candle panjang bearish dengan buntut atas yang kecil mewakili tren menurun yang kuat, sementara candle panjang bullish dengan buntut kecil atau tanpa buntut mewakili tren naik. Untuk mempelajari lebih banyak mengenai jenis grafik ini, Anda dapat membaca artikel ini.
Bagaimana Cara Trading Menggunakan Heikin Ashi
Tidak seperti Candlestick Jepang, Heikin Ashi tidak menawarkan pola pembalikan arah yang sangat beragam. Hanya ada satu sinyal kuat yang dapat Anda gunakan, tentunya.
Doji (candle dengan badan kecil dan buntut panjang di kedua arah) adalah pola pembalikan arah (reversal) yang menunjukkan ketidakpastian dan kemungkinan perubahan suasana pasar. Karenanya, ketika para trader menemukan pola-pola doji tersebut, mereka dapat membeli kontrak Lebih Tinggi jika pola-pola tersebut menyudahi tren turun dan membeli Lebih Rendah ketika doji terbentuk di puncak tren naik.
Anda perlu ingat juga bahwa buntut-buntut memiliki peran sangat penting dalam sistem analisis Heikin Ashi. Semakin panjang buntut dan semakin kecil badan memberi tahu para trader opsi digital bahwa tren pasar saat ini “mendekati buntutnya” dan pembalikan arah pasar sudah dekat.
Cara lain untuk trading dengan grafik Heikin Ashi adalah berpegang pada tren saat ini. Salah satu keunggulan tren ini adalah menghilangkan kebisingan pasar. Karenanya, Anda dapat melihat bahwa hanya candle bullish yang terbentuk selama arah naik yang kuat dan bearish selama arah turun yang kuat. Berpegang pada tren berarti membali Lebih Tinggi ketika Anda melihat candle bullish dengan badan panjang dan buntut kecil serta membeli kontrak Lebih Rendah ketika candle bearish memiliki badan panjang dan buntut kecil.
Garis
Ini merupakan jenis grafik yang paling sederhana dan paling dasar yang memungkinkan Anda dapat melihat harga secara “telanjang”. Ini terbentuk dari titik-titik yang dihubungkan dengan segmen garis. Ini terjadi ketika harga baru terbentuk, titik baru muncul, dan sebuah garis di antara yang baru dan sebelumnya tergambar.
Secara sederhana, mereka tidak memasukkan harga pembukaan dan penutupan dan tidak memungkinkan Anda untuk menemukan pola-pola dalam perilaku harga, namun sebaliknya, mereka dapat menjadi sangat baik dalam trading dengan menggunakan beragam indikator teknikal. Untuk menemukan lebih banyak mengenai grafik garis, Anda dapat melihatnya dalam artikel ini.
Trading dengan Grafik Garis
Walaupun grafik garis kurang informatif dibandingkan candlestick Jepang, Heikin Ashi, atau bar, jenis ini memungkinkan Anda untuk menggunakan model-model harga standar seperti halnya garis tren, support dan resistance, dan sebagainya.
Cara termudah untuk trading menggunakan grafik garis adalah menggambar garis tren. Dalam contoh di atas, Anda dapat melihat garis tren yang menurun, yang mencegah harga untuk bergerak lebih tinggi dan mendefinisikan tren turun yang umum. Idenya di sini adalah membeli opsi Lebih Rendah ketika harga menolak garis tren menurun.
Strategi klasik lainnya adalah menggunakan indikator. Indikator RSI dalam contoh kami ini meninggalkan area jenuh beli / overbought (di atas 70) dan bergerak ke bawah. Di sini adalah sinyal bagi para trader untuk membeli kontrak Lebih Rendah.
Bar
Jenis grafik ini mewakili harga pembukaan, tertinggi, terendah, dan penutupan dari suatu aset tertentu dan sifatnya mirip dengan candlestick Jepang, sekalipun tampak sedikit berbeda. Garis vertikal di sini mewakili harga tertinggi (high) dan terendah (low) pada periode tertentu, sementara garis-garis horizontal mewakili harga pembukaan dan penutupan. Seperti candlestick Jepang, bar yang bullish (hijau) ketika harga pembukaan di bawah harga penutupan dan bearish (merah) ketika harga pembukaan di atas harga penutupan. Untuk mempelajari lebih banyak mengenai bar, Anda dapat membaca artikel ini.
Trading dengan Bar
Seperti halnya candlestick Jepang, bar juga memiliki polanya sendiri yang menjadikan mereka sistem analisis otonom. Contoh di atas menunjukkan pola bullish dua bar, yang memungkinkan para trader untuk melihat pembalikan arah harga dan, karenanya, membeli opsi Lebih Tinggi.
Contoh di atas menunjukkan bagaimana cara menggunakan bar untuk trading dalam rentangan. Anda dapat melihat tingkat-tingkat support dan resistance sementara harga berfluktuasi di antaranya. Setiap kali harga menolak resistance, Anda dapat membeli kontrak Lebih Rendah, sementara ketika harga memantul dari support, para trader membeli kontrak Lebih Tinggi.
Kesimpulan
Para trader sering menggunakan jenis grafik sesuai preferensinya untuk memperkirakan fluktuasi harga. Jenis grafik tertentu dapat menjadi fondasi sebuah strategi. Kami menyarankan para trader untuk menemukan lebih banyak mengenai setiap jenis yang ada sebelum membuat keputusan final.
Untuk mempelajari lebih banyak mengenai platform kami, Anda dapat buka artikel-artikel sebagai berikut:
Panduan Umum Platform Binolla
Temukan dasar-dasar platform trading kami.
Platform Binolla: Bagaimana Cara Registrasi dan Menyetor Dana
Temukan lebih banyak mengenai cara membuat akun di Binolla dan mulai trading di platform.
Platform Binolla: Bagaimana Cara Trading
Temukan langkah-langkah yang perlu Anda lakukan saat pertama kali trading di terminal.
Platform Binolla: Bagaimana Cara Menggunakan Indikator
Pelajari tentang indikator trading dan bagaimana cara menggunakannya dalam platform kami.
Platform Binolla: Bagaimana Cara Menggambar Support, Resistance, dan Garis Tren
Mulai menggambar sendiri support, resistance, garis tren, dan lainnya dengan platform kami yang didesain dengan baik.
FAQ / Pertanyaan Umum
Kenapa Para Trader Berpindah-pindah Grafik?
Sementara grafik dasar adalah garis, Anda mungkin tertarik dengan mendapatkan lebih banyak informasi mengenai harga saat ini berdasarkan harga pembukaan, tertinggi, terendah, dan penutupan. Lebih lanjutnya, menggunakan beragam grafik memungkinkan Anda untuk membangun lebih banyak strategi berdasarkan metode analisis grafis.
Grafik Apa yang Terbaik bagi Para Trader?
Semuanya tergantung preferensi Anda. Bagaimanapun, jika Anda ingin membuat keputusan berbasis data, Anda dapat menggunakan candlestick Jepang, bar, atau bahkan Heikin Ashi.
Apa Pola Grafik yang Paling Sering dan Populer?
Kebanyakan trader sering menggunakan hammer dan turunannya, karena ini pola pembalikan arah yang paling sering muncul.