Perkenalan ke Analisis Fundamental
Analisis fundamental merupakan cara memprediksi masa depan harga pasar dengan mempelajari bermacam-macam indikator makroekonomi dan aktivitas bank sentral. Hal ini membantu mengungkap tren harga dan pergerakan bahkan tanpa menggunakan alat-alat teknikal seperti indikator atau pola harga. Perlu disebutkan bahwa analisis fundamental jauh lebih kompleks dari analisis teknikal, yang merupakan salah satu alasan kenapa mayoritas trader lebih memilih yang disebutkan belakangan, karena tidak memerlukan pengetahuan ekonomi sama sekali.
Ide utama analisis fundamental adalah memprediksi perilaku partisipan pasar yang didasarkan pada persepsi mereka tentang harga sekarang dan lingkungan makroekonomi/finansial. Karenanya, bahkan sebelum mendeskripsikan berbagai indikator dan peristiwa yang dapat berdampak pada fluktuasi harga, kami akan memberikan Anda dasar-dasar tentang permintaan dan penawaran.
Konsep Permintaan dan Penawaran
Mirip dengan pasar mana pun, valuta Forex, saham, komoditas, dan bahkan mata uang kripto digerakkan oleh permintaan dan penawaran. Hubungan di antara keduanya mempengaruhi harga pasar. Ketika permintaan naik, harga produk naik, sementara ketika penawaran/pasokan lebih tinggi dari permintaan, harga produk jatuh. Untuk lebih memahami konsep ini, mari lihat contoh sederhana.
Bayangkan bahwa ada tahun yang baik bagi para petani apel. Persediaan dipenuhi oleh buah ini. Bagaimanapun, para pembeli tidak siap membeli lebih banyak dari kebutuhan mereka. Dalam situasi seperti ini, pedagang ritel akan mengurangi harga untuk menstimulasi para pembeli. Ini merupakan contoh bagus tentang situasi di mana penawaran lebih tinggi dari permintaan.
Di sisi lain, bayangkan bahwa ada tahun jelek bagi para petani apel dan ada defisit buah ini di pasar. Demi memenuhi kebutuhan, para pembeli akan secepatnya mengosongkan gudang jika harga tetap di tingkat yang sama. Ketika pedagang ritel melihat permintaan yang tumbuh seiring terbatasnya penawaran, mereka tentu akan meningkatkan harga.
Sehubungan dengan Forex dan pasar finansial lainnya, bekerjanya cukup mirip. Jika permintaan mata uang tertentu naik dan penawaran tetap sama atau dipangkas, harga mata uang ini cenderung untuk tumbuh. Ketika penawaran tumbuh (setelah keputusan bank sentral untuk memangkas suku bunga atau meluncurkan ronde QE) dan memenuhi permintaan, harga mata uang bergerak turun.
Dengan memahami dasar-dasar konsep permintaan dan penawaran ini, akan lebih mudah bagi Anda untuk belajar lebih banyak tentang bagaimana para trader menggunakannya dalam aktivitas mereka. Tujuan utama Anda dalam trading adalah memahami apakah permintaan akan terus ada atau, sebaliknya, apakah penawaran akan memberikan beban di atas permintaan. Analisis fundamental menawarkan banyak perangkat yang dapat Anda gunakan untuk melihat tendensi tersebut dan memprediksi fluktuasi harga dalam jangka panjang.
Indikator-indikator Analisis Fundamental
Jika Anda membaca tentang analisis teknikal Anda mengetahui ada yang disebut indikator di sana yang membantu para trader mengikuti tren dan bahkan memprediksi pembalikan arahnya. Sehubungan dengan analisis fundamental, Anda juga dapat mengandalkan beberapa indikator yang akan memungkinkan Anda untuk menaruh berbagai hal dalam perspektif dan memahami di mana neraca antara penawaran dan permintaan mungkin bergeser.
Temukan indikator-indikator kunci di bawah:
- Keputusan Bank Sentral. Ini merupakan indikator terpenting yang harus Anda ikuti, karena bank sentral bertanggung jawab terhadap kebijakan moneter dan, karenanya, dapat meningkatkan atau menurunkan likuiditas dalam pasar. Ketika mereka memutuskan untuk menaikkan suku bunga, hal ini berarti mereka ingin mengurangi likuiditas, yang, pada gilirannya, akan menghasilkan situasi di mana permintaan cenderung lebih tinggi dari penawaran. Ketika bank sentral memangkas suku bunga, di sisi lain, hal ini menambahkan likuiditas dalam pasar dan, karenanya, mata uang cenderung jatuh harganya.
- Produk Domestik Bruto (PDB) / Gross Domestic Product (GDP). Ini merupakan indikator kunci lainnya yang paling mempengaruhi mata uang. Ini menunjukkan bagaimana kinerja ekonomi tertentu selama periode tertentu. Bagaimanapun, data PDB merupakan indikator lagging/terlambat, yang berarti partisipan pasar telah menyadari perspektif pertumbuhan PDB yang sekarang.
- Consumer Price Index (CPI) / Indeks Harga Konsumen (IHK). Indikator ini dikalkulasi dengan merata-ratakan perubahan harga sepanjang waktu dalam keranjang produk-produk konsumen. CPI menunjukkan inflasi konsumen, yang penting karena bank sentral menetapkan target inflasi mereka dan menyesuaikan kebijakan moneter terhadapnya. Jika inflasi di atas target, para pejabat bank sentral dapat menaikkan suku bunga untuk menghambatnya, dan sebaliknya, jika di bawal tingkat target, mereka dapat memangkas suku bunga untuk menstimulasi konsumsi.
- Producer Price Index (PPI) / Indeks Harga Produsen (IHP). Sisi lain inflasi adalah indeks harga produsen / producer price index. Ini dapat digunakan para ekonom dan trader untuk memperkirakan inflasi konsumen. Jika pertumbuhan PPI semakin cepat, Anda dapat berekspektasi yang sama untuk CPI di waktu yang akan datang. Di sisi lain, di masa-masa PPI melambat, Anda dapat berekspektasi CPI juga akan melambat.
- Institute of Supply Management Purchasing Manager Index (PMI dan ISM). Indeks ini meliputi survey dari 400 manajer pembelian manufaktur yang mencakup bidang-bidang paling penting, termasuk penyimpanan, pekerja, kecepatan pengiriman, tingkat produksi, dan pesanan baru dari konsumen. Ini merupakan indeks yang sangat penting yang merefleksikan keadaan ekonomi sekarang dan dirilis lebih dulu.
- Data Pasar Ketenagakerjaan. Tingkat pengangguran dan upah non-pertanian merefleksikan situasi dalam pasar ketenagakerjaan. Indikator-indikator tersebut mengilustrasikan seberapa sehat perekonomian saat ini. Indikator-indikator tersebut sangat penting dan dapat memicu fluktuasi pasar raksasa, khususnya ketika hasil akhirnya berbeda dari perkiraan. Upah Non-Pertanian merupakan indikator kunci untuk pasar ketenagakerjaan AS, yang merepresentasikan jumlah lapangan kerja yang ditambahkan, tidak termasuk pekerja pertanian dan pemerintahan.
Analisis Fundamental vs News Trading: Apa Perbedaan Keduanya?
Analisis fundamental dan news trading (trading menggunakan berita) merupakan konsep yang sepenuhnya berbeda. Sementara berita merupakan bagian integral dari analisis fundamental, Anda membutuhkan lebih banyak dari sekadar menduga apakah pembacaan akhir dari indikator makroekonomi tertentu di atas atau di bawah perkiraan.
Analisis fundamental merupakan, yang paling pertama, tentang analisis. Ide pentingnya adalah untuk memprediksi perilaku partisipan pasar menggunakan indikator makroekonomi sebagai perangkat. Dan hal terpenting tentang analisis fundamental dalam Forex adalah memprediksi bagaimana para pejabat bank sentral akan bereaksi terhadap sekelompok data terpenting. Berikut kunci suksesnya.
Analisis fundamental berbeda dari news trading dalam konsep dasar dan interval waktunya. Sementara news trading terbatas dalam beberapa jam, analisis fundamental memungkinkan Anda untuk mencari tren jangka menengah dan panjang yang dapat berkembang untuk beberapa bulan dan bahkan tahun. Jadi, tipe prediksi pasar ini relevan hanya untuk para trader Forex.
Terkait dengan news trading, Anda tidak membutuhkan semua tendensi jangka panjang untuk dianalisis. Satu-satunya hal yang penting bagi Anda dalam hal ini adalah divergensi antara pembacaan yang sebelum, yang diperkirakan, dan yang sekarang dari indikator tertentu.
Strategi news dasar adalah membeli kontrak digital atau membeli/menjual pasangan mata uang forex tergantung pada hasil rilis data tertentu. Jika Anda melihat hasilnya lebih baik dari yang diperkirakan, mata uang cenderung tumbuh, sementara, di sisi lain, jika lebih buruk dari yang diperkirakan, mata uang cenderung jatuh.
Keputusan-keputusan Bank Sentral: Bagaimana Pengaruhnya Terhadap Mata Uang Forex
Pertama-tama, Anda harus mengetahui bahwa ada tiga tipe utama kebijakan moneter. Kebijakan ekspansif terjadi ketika otoritas moneter memutuskan menstimulasi perekonomian. Selama periode kebijakan ekspansif, bank sentral mempertahankan tingkat suku bunga lebih rendah dan terkadang meluncurkan apa yang disebut sebagai quantitative easing, yang meningkatkan pasokan uang dalam ekonomi.
Sebagaimana dapat Anda duga, ketika pasokan/penawaran uang meningkat, melewati permintaan dalam banyak kasus dan mendorong harga mata uang lebih rendah. Contoh bagus kebijakan moneter ekspansif terjadi selama berbagai langkah anti-COVID yang dilakukan di Amerika Serikat, Eropa, Australia, dan negara serta wilayah lain. Suku bunga mendekati nol bahkan negatif, yang menstimulasi permintaan untuk barang dan layanan bahkan selama periode COVID.
Sekarang, kebanyakan perekonomian yang menggunakan pendekatan suku bunga nol “dovish” ekspansif ini menderita akibat inflasi yang berlebihan. Di sisi lain, kebanyakan ekonomi berjuang dengan resesi, yang tidak memungkinkan mereka untuk menaikkan suku bunga secara signifikan. Dilema ini memberikan ketidakpastian pada kebijakan moneter kebanyakan negara.
Terkait dengan pasar saham, kebijakan ekspansif menciptakan tambahan penawaran untuk bermacam ekuitas. Hal ini dikarenakan fakta bahwa pinjaman menjadi lebih murah, dan bank komersial termasuk dana investasi memiliki lebih banyak pegangan uang tunai untuk dihabiskan pada saham.
Kebijakan yang bertentangan “hawkish”, sebaliknya, mempertahankan tingkat suku bunga yang lebih besar, yang memangkas pasokan/penawaran uang. Kebijakan ini digunakan bank sentral untuk memperlambat inflasi dan dapat memprovokasi resesi sebagai salah satu konsekuensi kerusakan tambahan.
Analisis Fundamental: Bagaimana Cara Kerjanya
Sekarang saatnya melihat bagaimana cara kerja analisis fundamental. Sebagaimana telah kami sebutkan, semuanya berkisar tentang keputusan bank sentral tentang kebijakan moneter. Karenanya, tujuan utama para trader ketika mereka melakukan analisis fundamental adalah memprediksi bagaimana peristiwa tertentu dapat berdampak pada opini pejabat bank sentral tentang perubahan kebijakan moneter yang akan datang.
Pertama, Anda harus melihat pada suku bunga dan kebijakan moneter sekarang. Jika suku bunga rendah dan ada program quantitative easing, misalnya, kebijakan semacam secara normal mengakibatkan tren turun mata uang. Sebagai tambahan, Anda harus belajar kondisi apa yang telah menyebabkan pejabat bank sentral melakukan keputusan-keputusan tersebut. Misalnya, dalam situasi ini, yang mana di bawah tingkat yang ditargetkan, atau resesi.
Ketika anda telah menyelesaikan analisis primer ini tentang situasi saat ini, Anda dapat melanjutkan dengan mengikuti berita dan mengungkap tendensi makroekonomi yang akan membantu Anda memahami kemungkinan kebijakan bank sentral yang akan datang dan, akibatnya, pergerakan harga.
Ketika situasi mulai berubah untuk lebih baik, tren turun berhenti, dan sinyal pembalikan arah dapat muncul pada grafik. Misalnya, jika inflasi mulai tumbuh dan mencapai tingkat yang ditargetkan atau bahkan melampauinya, Anda dapat berekspektasi bank sentral akan lebih “hawkish” dalam rapat selanjutnya atau bahkan selama periode yang lebih lama.
Secara umum, jika Anda berekspektasi bank sentral akan “hawkish”, hal ini berarti bahwa mata uang cenderung tumbuh seiring waktu dalam jangka menengah dan bahkan panjang, dan sebaliknya, jika Anda berpikir pejabat bank sentral lebih “dovish”, Anda dapat berekspektasi mata uang akan turun seiring waktu.
Analisis Fundamental dan Ekspektasi Pasar
Pergerakan harga dapat disebabkan tidak hanya oleh potongan-potongan data namun juga oleh ekspektasi itu sendiri. Para trader dan investor membeli atau menjual aset lebih dulu sebelum pengumuman penting atau rilis data. Untuk peristiwa itu sendiri, dapat menjadi rapat bank sentral, data CPI/IHK, statistik pasar tenaga kerja, dll.
Harga dapat menghasilkan ratusan pip pada ekspektasi sebelum peristiwa terjadi. Alasan untuk ini adalah banyak trader dan investor yang mempersiapkan diri mereka untuk rilis data penting atau komentar-komentar para pejabat. Jika figur data sesuai ekspektasi atau komentar pejabat mengikuti harapan pasar, maka kemungkinan tidak ada reaksi selama rilis data itu sendiri.
Bagaimanapun, jika hasil akhir gagal memenuhi ekspektasi, maka pergerakan harga mayor lain dapat terjadi. Dan kali ini, Anda akan mendapatkan kesempatan hebat lainnya untuk menghasilkan uang.
Perlu disebutkan bahwa banyak pemain pasar raksasa tidak menunggu rilis data untuk melakukan keputusan mereka. Mereka cenderung membeli atau menjual aset sebelumnya. Keputusan mereka didasarkan pada apa yang disebut “sistem konsensus”, yang merupakan sejenis perkiraan yang dibuat sebelum rilis data utama. Sebagai contoh, Anda dapat menemukan dua figur dalam kebanyakan kalender makroekonomi yang menunjukkan pembacaan data sebelumnya dan perkiraan. Banyak penentu pasar dan pemain besar cenderung memanfaatkan pasar semaksimal mungkin ketika mereka melihat prediksi konsensus ini.
Semua di atas merupakan salah satu alasan Anda harus menghindari news trading. Bahkan jika strategi ini populer di kalangan trader, ada banyak kekurangan, dan salah satu di antaranya adalah bahwa ekspektasi dapat menciptakan lebih banyak dengungan pasar daripada rilis data utama. Karenanya, Anda dapat menempatkan posisi trading pada malam sebelum rilis data dan berekspektasi akan pergerakan harga signifikan, namun ketika data menjadi publik, mungkin tidak ada hal luar biasa yang terjadi. Hal ini dikarenakan fakta bahwa indikator makroekonomi atau pidato pejabat tertentu sudah dimainkan dalam pasar terlebih dulu.
Apa yang Harus Saya Ketahui untuk Menggunakan Analisis Fundamental
Tidak seperti analisis teknikal, yang merupakan cara tercepat dan termudah bagi para trader untuk segera mulai trading, analisis fundamental mensyaratkan banyak pengetahuan. Buku pelajaran dasar yang harus Anda baca dari sampul ke sampul adalah Ekonomi, yang dapat ditemukan dalam banyak ragam variasi zaman sekarang. Bersamaan dengan buku pelajaran ini, ada cukup banyak buku lain yang layak untuk dilihat.
Hal utama yang harus Anda dapatkan dari semua buku tersebut adalah bagaimana cara ekonomi bekerja dan bagaimana permintaan dan penawaran berdampak pada fluktuasi harga.
Contoh Penggunaan Analisis Fundamental
Grafik di atas menunjukkan tren naik GBP/USD yang dimulai bulan Maret 2023. Tren naik diprovokasi oleh beberapa faktor, seperti kebangkrutan beberapa bank AS termasuk perlambatan perekonomian AS.
Para investor dan trader mempertimbangkan kemungkinan FOMC kemungkinan berhenti menaikkan suku bunga dan bahkan memotongnya dalam waktu dekat. Karenanya, Dolar AS dalam tekanan sementara GBP memperoleh beberapa dukungan. Selain itu, Bank of England menggunakan strategi pengetatan, yang berdampak juga pada pasangan mata uang tersebut.
Perbedaan Kunci Antara Analisis Fundamental dan Teknikal
Ada dua tipe utama analisis yang dapat Anda gunakan untuk memprediksi arah pergerakan harga. Baik metode fundamental maupun teknikal keduanya berguna. Berikut bagaimana keduanya berbeda satu sama lain:
- Analisis fundamental bertujuan pada pencarian tren global dan fluktuasi harga jangka panjang, sementara dengan analisis teknikal, Anda dapat memprediksi bahkan pergerakan harga terpendek. Analisis fundamental tidak berguna bagi para trader jangka pendek, karena Anda bahkan tidak melihat arah pergerakan harga global dalam kerangka waktu yang lebih kecil. Karenanya, analisis teknikal dapat digunakan oleh semua kategori trader (Anda bahkan dapat menerapkan metodologi ini untuk trading jangka panjang), sementara analisis fundamental hanya dapat dilakukan untuk mengungkap tren jangka menengah dan panjang;
- Analisis fundamental mempertimbangkan peristiwa-peristiwa makroekonomi dan tren finansial untuk mengungkapkan pergerakan harga mayor, sementara analisis teknikal mengevaluasi pergerakan harga lewat bermacam-macam alat yang menggunakan kalkulasi atau dapat digambar pada grafik. Karenanya, analisis teknikal lebih ilustratif, karena Anda dapat melihat hasil-hasil dari kalkulasi tersebut pada grafik dalam bentuk garis, kurva, bentuk, dll. Analisis fundamental sama sekali tidak ilustratif;
- Analisis fundamental mempertimbangkan data terdahulu dan sekarang dari saham, sementara analisis teknikal hanya dapat memberikan Anda data terdahulu;
- Analisis fundamental dapat membantu memahami apakah aset tertentu dinilai terlalu tinggi (overvalued) atau, sebaliknya, dinilai terlalu rendah (undervalued) oleh pasar. Bagaimanapun, hal ini tidak berarti bahwa Anda akan mendapatkan sinyal yang jelas ketika membeli atau menjual. Terkadang, para trader yang menggunakan analisis fundamental tidak perlu titik masuk sama sekali karena mereka bergabung dengan pergerakan harga saat ini dan menunggu beberapa petunjuk fundamental pada pembalikan arah. Terkait dengan analisis teknikal, Anda akan mendapatkan titik masuk yang jelas yang akan memberitahukan Anda kapan membeli atau menjual aset tertentu.
Pro dan Kontra Analisis Fundamental
Berikut beberapa kelebihan penggunaan analisis fundamental:
- Metodologi ini didasarkan pada data pasar dan komentar-komentar para pejabat, yang menjadikannya alat yang sangat bernilai. Dengan analisis fundamental, Anda dapat memahami alasan-alasan harga memilih arah tertentu. Karenanya, Anda bisa memperoleh pandangan ke jantung hati pasar;
- Analisis fundamental memungkinkan Anda mengungkapkan tren harga jangka panjang, yang, pada gilirannya, memberikan Anda gambaran utuh tentang apa yang terjadi di pasar;
- Ketika menggunakan analisis fundamental, Anda dapat bergantung pada kumpulan data raksasa yang memungkinkan Anda mengonfirmasi asumsi Anda tentang aset tertentu dan perkiraan harganya.
Bahkan dengan kelebihan-kelebihan yang kuat, analisis fundamental juga memiliki kekurangan-kekurangan serius:
- Poin kelemahan utama dan pertama metode analisis ini adalah membutuhkan banyak pengetahuan. Anda tidak sekedar melihat data dan membuat asumsi Anda. Anda perlu memahami bagaimana rilis data tertentu dapat berdampak pada set. Tanpa gambaran yang jelas tentang hubungan antara bermacam-macam indikator makroekonomi atau solusi bank sentral ini, Anda tidak dapat melanjutkan lebih jauh dengan analisis fundamental;
- Metode ini sangat menghabiskan waktu. Anda akan menghabiskan berjam-jam dan berhari-hari memperhatikan semua data yang tersedia demi mengungkapkan ke mana akan menggerakkan harga di waktu yang akan datang;
- Analisis fundamental tidak ilustratif, yang menjadikannya lebih sulit bagi para trader untuk mengungkapkan tren mayor dan membuat berbagai asumsi.
Analisis Fundamental atau Teknikal: Mana Lebih Baik?
Baik analisis tipe fundamental maupun teknikal sangat berguna dalam trading. Karenanya, ketimbang memikirkan mana yang lebih baik, para trader dapat menggabungkan keduanya dalam bermacam cara:
- Analisis fundamental dan teknikal dapat digunakan bersama-sama untuk memperkirakan tren mayor. Setelah menganalisis data makroekonomi, Anda dapat memperhatikan grafik untuk melihat sinyal-sinyal analisis teknikal. Jika keduanya dalam konfluens, maka Anda bisa lebih yakin tentang keputusan masa depan Anda;
- Para trader dapat menyusun daftar aset yang akan mereka transaksikan menggunakan analisis fundamental. Misalnya, Anda dapat memilih aset-aset yang akan terdampak rilis data pasar yang akan datang. Kemudian Anda dapat beralih ke grafik dan menggunakan analisis teknikal untuk riset lebih lanjut;
- Kombinasi analisis fundamental dan teknikal dapat berguna juga untuk mencari titik keluar. Jika fundamentalnya positif untuk mata uang tertentu, namun indikator teknikal atau sistem lainnya menunjukkan sinyal pembalikan arah, maka Anda dapat menahan posisi sekarang karena koreksi teknikal lebih mungkin daripada pembalikan arah sepenuhnya;
- Menggunakan analisis fundamental dapat berguna bagi para trader yang ingin membeli atau menjual saat breakout dan menangkap tren jangka menengah mayor.
Kesimpulan
Analisis fundamental secara luas digunakan para trader dan investor untuk memprediksi tren mayor pada saham, mata uang, komoditas, indeks, dan bahkan mata uang kripto. Ketika menerapkan metode ini, Anda berupaya memahami apakah fundamental saat ini selaras dengan arah pergerakan harga mayor.
Ketika melakukan analisis fundamental, para trader menggunakan bermacam-macam kumpulan data yang memungkinkan mereka membuat asumsi tentang tingkat suku bunga masa depan atau mengevaluasi nilai intrinsik dari saham terkait investasi.
Sebelum mulai menggunakan analisis fundamental dalam rutinitas trading Anda, Anda harus belajar banyak tentang interkoneksi antara bermacam-macam potongan data dan keputusan bank sentral.
FAQ / Pertanyaan Umum
Apa Indikator Utama dalam Analisis Fundamental?
Indikator utama dalam analisis fundamental adalah tingkat suku bunga. Nilai ini mendefinisikan seberapa murah atau mahal kredit. Jika tingkat suku bunga naik, mata uang menjadi lebih mahal, sementara dalam periode tingkat suku bunga rendah, harga mata uang jatuh. Sehubungan dengan saham, terlepas dari analisis makroekonomi, Anda harus masuk lebih dalam membuat beberapa kalkulasi untuk mengungkap nilai intrinsik saham tertentu.
Bagaimana Cara Menguasai Analisis Fundamental?
Untuk dapat menerapkan analisis fundamental dalam trading, Anda harus memahami bagaimana ekonomi, finansial, dan peristiwa politik akan mempengaruhi aset tertentu. Karenanya, Anda harus bagus dalam makroekonomi dan politik untuk membuat prediksi. Selain itu, Anda juga harus mempelajari interkoneksi antara bermacam-macam kumpulan data makroekonomi dan kemungkinan keputusan bank sentral.
Apakah Analisis Fundamental Berguna bagi Para Trader FX?
Ya, tentu. Tipe analisis pasar ini memungkinkan para trader mengungkapkan tren fundamental mayor dengan menganalisis data makroekonomi yang datang. Walaupun tidak harus menggunakan fundamental dalam rutinitas trading Anda, para trader yang menggabungkan analisis teknikal dan fundamental diperkirakan lebih sukses.
Apa Perbedaan Penting Antara Analisis Fundamental dan Teknikal?
Analisis fundamental mempelajari pengaruh data makroekonomi dan politik pada harga aset, sementara analisis teknikal membantu mengungkap tendensi menggunakan kalkulasi dan gambar yang diterapkan pada grafik.