Indikator untuk Trading: Rekomendasi
Indikator-indikator trading merupakan alat analisis paling populer yang sering digunakan oleh para trader opsi digital, CFD FX, dan saham dalam strategi mereka. Trading dengan indikator memungkinkan para partisipan pasar untuk bergantung pada rumus matematis dan mencari titik masuk yang lebih akurat. Bagaimanapun ,salah satu permasalahan terbesar yang sering dihadapi para trader adalah mereka tidak tahu bagaimana menggunakan indikator-indikator tersebut untuk trading secara tepat. Selain itu, terkadang para trader pemula mulai menggunakan alat-alat ini bahkan tanpa berusaha melihat apa yang ada di dalamnya. Dengan membaca artikel ini, Anda akan mempelajari lebih banyak mengenai rahasia-rahasia indikator untuk trading dan bagaimana cara menggunakannya secara tepat dalam berbagai strategi Anda.
Dasar-dasar Indikator untuk Trading
Indikator-indikator trading dianggap sebagai alfa dan omega, awal dan akhir dari analisis teknikal. Mereka digunakan oleh jutaan trader di seluruh dunia. Popularitas alat-alat ini berutang banyak pada kesederhanaan dan kejelasannya. Ketika Anda melihat grafik yang dipasangkan dengan indikator, Anda dapat dengan cepat mencari tren saat ini atau menemukan momen-momen ketika harga sedang jenuh beli atau jenuh jual.
Salah satu kelebihan terbesar dari indikator trading adalah memberikan membekali Anda dengan gambaran yang jelas tentang situasi pasar saat ini. Misalnya, jika Anda ambil moving average (MA) dasar, Anda dapat melihat arah pergerakan harga tanpa menggambar garis tren atau mengaplikasikan alat grafis lainnya.
Indikator-indikator trading memiliki dua fitur utama. Mereka didasarkan pada formula matematis, yang mengerjakan semua kalkulasi yang diperlukan, dan mereka menggambar garis dan kurva secara otomatis pada grafik.
Mari lihat grafik di atas. Kami telah menambahkan sebuah garis SMA (simple moving average) dengan periode 20. Sekarang kita dapat melihat tren turun, yang berkembang untuk beberapa waktu. Setelah tren turun selesai, indikator menyeberangi harga dan tren naik mendominasi untuk beberapa waktu.
Manfaat kunci di sini adalah Anda tidak perlu melakukan apa pun setelah mengaplikasikan indikator dan menetapkan periode yang menurut Anda sesuai untuk alat analisis teknikal ini. Indikator ini akan digambar secara otomatis setelah kalkulasi baru selesai. Harap diingat bahwa tidak ada sulap atau sihir di balik alat-alat ini. Semuanya didasarkan hanya pada formula, dan bahkan Anda dapat menciptakan indikator sendiri setelah menjadi trader yang berpengalaman.
Indikator Teknikal: Tips dan Trik
Sementara indikator-indikator teknikal mungkin tampak sangat sederhana sehubungan apa yang mereka tampilkan, menggunakannya dapat membuat Anda terpeleset, khususnya jika Anda tidak mengetahui dasar-dasar alat yang akan Anda aplikasikan. Karenanya, kami akan membekali Anda dengan beberapa rekomendasi yang akan membantu bagi semua yang ada pada titik permulaan dalam mempelajari indikator-indikator teknikal untuk trading.
Pelajari Lebih Banyak Tentang Indikator Terlebih Dulu
Hal pertama yang harus Anda lakukan sebelum menerapkan indikator apa pun adalah mempelajari tentang dasar-dasar alat analisis teknikal ini. Hal ini akan memungkinkan Anda menggunakannya dengan lebih akurat dan dengan pemahaman lebih baik tentang kapan bergantung pada sinyal-sinyalnya dan kapan mengabaikannya.
Bermain dengan Setelan
Semua indikator memiliki setelan yang dapat Anda sesuaikan dengan preferensi Anda. Alat-alat seperti moving average (MA) dan indikator-indikator yang didasarkan padanya memungkinkan Anda menyetel periode. Secara singkat, periode merupakan jumlah batang candle yang akan diikutsertakan dalam kalkulasinya.
Harap diingat bahwa tidak ada aturan emas untuk penyetelan periode ini. Jika Anda menambahkan lebih sedikit batang candle, Anda akan melihat indikator ini lebih dekat ke harga. Bagaimanapun, akan ada banyak sinyal palsu di sana karena indikator akan menjadi lebih fleksibel.
Ketika berhadapan dengan periode lebih tinggi, garisnya lebih lurus, namun sinyal-sinyalnya akan lebih jarang, dan akan ada latensi yang lebih tinggi. Karenanya, ketika menyetel indikator, Anda harus mengingat-ingat aturan ini dan memikirkan tentang prioritas Anda ketika trading dengan indikator.
Jangan Menambah Banyak Indikator
Aturan “lebih banyak, lebih baik” tidak berlaku dalam hal indikator analisis teknikal. Terkadang bahkan hanya satu alat tipe ini dapat memberikan Anda titik masuk yang luar biasa, sementara jika Anda menggunakan banyak secara simultan, Anda bisa mendapatkan sinyal yang kontradiktif dan melewatkan beberapa titik masuk yang menarik.
Setiap kali Anda menambahkan indikator pada grafik, Anda harus memahami maksudnya. Misalnya, jika Anda mengaplikasikan moving average (MA) bersama dengan Bollinger Band, kombinasi ini tidak memberikan Anda apa-apa, karena keduanya sangat baik dalam mendefinisikan tren. Selain itu, indikator BB telah memiliki MA, yang berarti menambahkan MA lainnya tidak berguna.
Beradaptasi dengan Kondisi Pasar
Beradaptasi dengan kondisi pasar merupakan hal yang sangat penting yang harus diperhatikan setiap trader. Contoh di atas menunjukkan situasi dalam rentang harga (sideways) ketika harga tidak memiliki arah yang jelas. Sebagaimana dapat Anda lihat, indikator MA tidak berguna dalam momen ini dan bergerak lurus. Bagaimanapun, ketika Anda mengaplikasikan indikator momentum seperti RSI atau lainnya, Anda akan mendapatkan banyak kesempatan trading.
Inilah cara beradaptasi dengan kondisi pasar. Jika harga dalam rentang tertentu, indikator-indikator trend-following / pengikut tren seperti indikator MA dapat menjadi sama sekali tidak berguna, sementara osilator momentum seperti Stochastic atau RSI dapat bernilai luar biasa karena memungkinkan para trader untuk mencari titik masuk atau mengonfirmasi bahwa harga tidak akan bergerak ke area jenuh beli/jenuh jual.
Terlalu Bergantung pada Indikator untuk Trading
Inilah salah satu kesalahan paling umum yang dilakukan kebanyakan trader pemula ketika mulai menggunakan indikator teknikal. Mereka bergantung sepenuhnya tanpa mempertanyakan kekuatannya dan menjadi yakin akan akurasi absolutnya. Bagaimanapun, kenyataannya adalah bahwa indikator-indikator untuk trading ini tidak 100% dapat diandalkan.
Anda harus menganalisis setiap kasus dan membuat keputusan berbasis data ketimbang secara buta mengikuti apa yang ditunjukkan alat analisis teknikal. Ingatlah bahwa kebanyakan indikator trend-following bersifat tertinggal (lagging), yang berarti Anda akan menerima sinyal agak lebih belakangan. Selain itu, tergantung pada setelan Anda, Anda dapat menerima bagian titik masuk palsu.
Contoh di atas menunjukkan tren naik, yang dikonfirmasi dengan indikator MA. Bagaimanapun, RSI meninggalkan area jenuh beli pada suatu saat, yang memberikan sinyal untuk menjual atau membeli kontrak opsi digital Lebih Rendah.
Jika Anda trading dengan opsi digital, sinyal perlawanan tren tersebut dapat berguna, karena Anda dapat diberikan hadiah hingga 95% dari jumlah investasi Anda bahkan pada pergerakan terkecil. Sehubungan dengan trading saham atau CFD Forex, menghasilkan uang bahkan pada pergerakan terkecil hampir tidak mungkin. Lebih lanjutnya, Anda akan harus menaruh banyak uang dalam risiko demi menghasilkan berapa pun profit signifikan. Karenanya, bagi trader semacam itu, terlalu bergantung pada indikator dapat berakhir dengan kegagalan.
Menggunakan Indikator Teknikal untuk Menempatkan Stop-Loss dan Take-Profit
Manajemen uang dan risiko adalah krusial dalam trading. Anda tidak bisa membangun strategi yang akan memberikan Anda dengan sinyal trading yang 100% dapat diandalkan sepanjang waktu. Karenanya, manajemen risiko datang bermain di sini.
Jika Anda trading dengan opsi digital, Anda tidak perlu mengelola risiko karena sifat kontrak ini. Anda tidak dapat rugi lebih dari satu kali investasi Anda. Bagaimanapun, bagi para trader Forex atau saham, yang dapat kehilangan jumlah signifikan bahkan dalam satu posisi trading, mengelola risiko adalah sangat penting. Hal pertama yang harus Anda pikirkan ketika menaruh sebuah posisi trading adalah menempatkan stop-loss. Ketika menggunakan indikator MA, misalnya, Anda dapat melakukannya cukup dengan menempatkan perintah stop-loss di bawah garis MA dalam hal tren naik.
Sehubungan dengan penetapan tujuan, menggunakan indikator hampir tidak mungkin jika Anda ingin menempatkan perintah take-profit. Bagaimanapun, Anda dapat menggunakan alat seperti halnya Parabolic SAR, contohnya, dan menentukan kapan keluar dari pasar secara manual.
Dalam contoh di atas, kami telah menggambar dua garis abu-abu horizontal. Ketika tren naik berhenti sesaat, Anda dapat keluar dari pasar sebagaimana titik Parabolic SAR muncul di atas harga.
Ketika indikator menyelam kembali di bawah harga, Anda dapat membuka kembali posisi trading Anda dan menunggu titik-titik untuk loncat di atas harga sekali lagi.
Akhir Kata
Indikator-indikator untuk trading adalah sangat penting karena memungkinkan Anda untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang arah pergerakan harga termasuk membantu para trader mencari titik masuk yang akurat bahkan tanpa menggambar garis apa pun pada grafik. Bagaimanapun, adalah penting untuk mengetahui bagaimana cara indikator-indikator ini bekerja dan bagaimana menyesuaikannya terhadap berbagai kondisi pasar.
Sementara menggunakan indikator tampak cukup sederhana dan jelas, ada beberapa hal yang harus Anda pertimbangkan sebelum menerapkannya pada grafik Anda. Berbagai rekomendasi yang kami berikan dalam artikel ini akan memungkinkan Anda untuk membuat sistem trading Anda bahkan lebih dapat diandalkan dan efektif.
FAQ / Pertanyaan Umum
Apa Indikator Trading Terbaik?
Tidak ada yang namanya indikator terbaik. Masing-masing di antaranya dapat sangat berguna dalam situasi tertentu, tergantung pada tingkat kesadaran Anda tentang alat dan kinerjanya. Misalnya, ketika menggunakan indikator trend-following (indikator yang mengikuti tren), Anda dapat mengharapkannya untuk menunjukkan kepada Anda tren pasar saat ini, sementara ketika menggunakan osilator, Anda dapat menemukan titik masuk untuk pembalikan arah harga dan koreksi pasar.
Apa Indikator Profesional untuk Trading?
Semua indikator yang tersedia di platform Binolla dapat dianggap profesional. Selain itu, Anda akan dapat menciptakan punya Anda sendiri satu tiap saat dan jika memiliki arti, Anda akan menerapkannya dan membangun strategi di sekeliling indikator Anda sendiri.
Berapa Banyak Indikator yang Harus Saya Terapkan untuk Membangun Strategi Hebat?
Tidak ada aturan emas sehubungan dengan jumlah indikator yang digunakan. Satu-satunya hal yang harus Anda pikirkan adalah efektivitasnya. Terkadang cukup untuk menerapkan satu indikator dan membangun strategi di sekelilingnya. Beberapa trader menggunakan beberapa alat analisis teknikal dari tipe ini dan menciptakan sistem trading mereka sendiri.
Apa Perbedaan Antara Indikator Teknikal dan Perekonomian?
Indikator perekonomian merupakan angka-angka yang mengilustrasikan inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan bermacam indeks penting. Sehubungan dengan indikator teknikal, merupakan formula yang menggambar garis-garis dan titik-titik pada grafik, membantu para trader memprediksi masa depan dari fluktuasi harga berdasarkan historis aset.