Tren

Tren dalam pasar finansial merujuk pada arah pergerakan harga secara keseluruhan selama periode yang spesifik. Para trader senantiasa mengecek arah ini ketika mereka mulai menganalisis pasar tertentu. Ada tiga tipe tren utama – arah naik (bullish), arah turun (bearish), dan sideways (horizontal). Setelah trader mengenali arah harga saat ini, ia bisa mengaplikasikan berbagai macam strategi tergantung pada arah untuk membeli/menjual aset, atau untuk menghindari trading pada momen tertentu.
Sebuah tren naik berarti nilai-nilai terendah yang semakin tinggi (higher lows), sementara tren turun didefinisikan oleh nilai-nilai tertinggi yang semakin rendah (lower highs). Terkait dengan pergerakan harga sideways, tidak memiliki arah yang jelas, dan lows/highs cukup mendekati. Tergantung pada periode waktu, tren bisa jadi lokal (dari detik hingga hari), jangka pendek (dari hari hingga bulan), dan besar atau jangka panjang (dari bulan).
Jika Anda dapat mengidentifikasi tren saat ini, peluang Anda meraih profit menjadi secara signifikan lebih tinggi. Apakah Anda trading opsi digital maupun CFD, mengetahui tren mayor dan lokal akan membantu Anda menyaring sinyal.
Bagaimana Cara Mengenali Tren
Ada banyak cara bagi para trader untuk mengenali tren pasar. Beberapa yang paling populer termasuk:
- Garis tren. Garis-garis ini menghubungkan nilai-nilai terendah yang paling tinggi (highest lows) untuk tren naik atau nilai-nilai tertinggi yang paling rendah (lowest highs) untuk tren turun.
- Moving average. Menggunakan MA dengan periode 50 atau 200 akan membantu partisipan pasar untuk mengidentifikasi tren pasar dalam berbagai macam periode waktu.
- MACD. Indikator ini membantu untuk mencari tren. Jika MACD di bawah 0, tren turun sedang berlangsung, sementara ketika bacaan sekitar 0, tren naik berkembang.