Top 4 Strategi Efektif dengan Moving Average
Moving average atau disingkat MA merupakan indikator teknikal yang sangat populer yang memungkinkan para trader untuk melacak arah pergerakan harga baik mayor maupun minor. Selain itu, dengan alat ini Anda dapat menciptakan banyak strategi yang memungkinkan Anda untuk menemukan titik-titik masuk dan bahkan membekali Anda dengan informasi kapan untuk meninggalkan pasar. Dengan membaca artikel ini, Anda akan menemukan top 4 strategi dengan MA (moving average) yang dapat segera diterapkan.
Contents
- 1 Strategi Moving Average untuk Trading Opsi Digital dan Forex
- 2 1: Strategi Tripel MA (Triple Moving Average)
- 3 2: Strategi Forex MA dengan Stokastik
- 4 3: Strategi Breakout SMA (Simple Moving Average)
- 5 4: Strategi MA (Moving Average) Terbaik dengan MACD
- 6 Kelebihan Moving Average
- 7 Kesimpulan
- 8 FAQ / Pertanyaan Umum
- 8.1 Apa itu strategi moving average dalam trading?
- 8.2 Apa saja jenis moving average yang paling umum digunakan dalam strategi trading?
- 8.3 Bagaimana seorang trader menggunakan strategi moving average crossover?
- 8.4 Apakah strategi moving average dapat diaplikasikan ke berbagai pasar finansial, atau terbatas pada kelas aset spesifik?
Strategi Moving Average untuk Trading Opsi Digital dan Forex
Strategi Moving Average (MA) terkadang diabaikan oleh para trader opsi digital karena memberikan sinyal yang terlambat. Bagaimanapun, satu hal yang perlu diingat adalah tidak adanya sinyal “terlambat” sama sekali dalam opsi digital. Anda tidak perlu menghitung jumlah pips saat bertransaksi dengan kontrak ini. Karenanya, tujuan utama Anda adalah untuk dapat memisahkan sinyal-sinyal yang dapat mendatangkan profit dari yang tidak.
Anda dapat menggunakannya dengan menggunakan strategi MA standar, namun Anda juga dapat memperkuatnya dengan alat-alat analisis teknikal lainnya demi menerima sinyal yang lebih jelas dan ringkas. Ingatlah bahwa hal penting satu-satunya dalam trading opsi digital adalah untuk melihat titik masuk dan merencanakan kedaluwarsa.
Para trader opsi digital tidak perlu memasang target, karena tidak diperlukan untuk memproteksi risiko dalam transaksinya. Jadi, ketika memasang posisi trading, Anda perlu mengetahui sebelumnya berapa banyak uang yang ditempatkan dalam risiko, dan hanya itu.
1: Strategi Tripel MA (Triple Moving Average)
Metode pertama yang akan kami bagikan kepada Anda dikenal sebagai strategi Tripel MA. Untuk mulai menggunakannya, Anda perlu mengaplikasikan tiga MA (moving average) ke dalam grafik. Jika Anda bertanya-tanya bagaimana cara melakukannya, Anda dapat membaca panduan khusus kami mengenai cara menambahkan indikator teknikal dalam grafik Binolla.
Kami telah memakai SMA (simple moving average), tapi Anda dapat mencoba yang lain. Ide utamanya di sini adalah untuk mengatur periode sehingga masing-masing memiliki nilai candle yang diperhitungkan sendiri. Dalam strategi kami, kami menggunakan SMA 5, 10, dan 20.
Ide di balik metode ini adalah menemukan momen di mana semua SMA tersebut saling terjalin dan kemudian tunggu mereka untuk memilih arah. Jarak di antara garis-garis MA tersebut juga mesti menjauh. Dalam contoh ini, ketiga garis bergerak turun; ketiganya menjauh satu sama lain, dan ini merupakan sinyal untuk menjual pasangan mata uang atau saham. Para trader opsi digital dapat membeli kontrak Lebih Rendah dalam hal ini.
Para trader forex dan saham juga dapat menggunakan strategi ini untuk menemukan titik keluar. Dalam contoh ini, Anda dapat keluar dari pasar pada saat semua garis mendekat satu sama lain dan berubah arah. Harap diingat bahwa para trader opsi digital tidak memerlukan apa pun setelah menempatkan posisi trading, karena perintah mereka akan ditutup secara otomatis setelah terjadinya kedaluwarsa.
Seperti strategi lainnya, strategi ini juga bekerja dalam dua arah, memungkinkan Anda bertransaksi ketika harga bergerak turun atau naik. Dalam contoh ini, kita mendapatkan situasi di mana MA memiliki periode yang sama dengan yang sebelumnya kita gunakan. Ketiga garis tampak bergerak naik.
Jika Anda melihat sinyal ini pada grafik, maka Anda dapat membeli pasangan mata uang atau saham. Para trader opsi digital dapat membeli kontrak Lebih Tinggi dalam situasi seperti ini. Terkait dengan keluar dari posisi, Anda dapat menunggu garis-garis berubah arah kembali dan mendekat satu sama lainnya. Bagi para trader opsi digital, tidak perlu mengambil langkah tambahan.
2: Strategi Forex MA dengan Stokastik
Menggunakan indikator MA secara tersendiri mungkin sangat baik, namun ada juga banyak variasi kombinasi yang dapat Anda terapkan dalam rutinitas trading. Sebagai contoh, Anda dapat menambahkan dua MA dengan periode 5 dan 10 serta mencampurnya dengan indikator stokastik.
Keduanya memiliki tujuan yang berbeda. MA membantu para trader untuk mendefinisikan tren, sementara stokastik di sini untuk menemukan momen-momen pembalikan arah harga atau koreksi.
Dalam strategi ini, kita akan menggunakan MA untuk mengidentifikasi pergerakan harga mayor. Indikator Stokastik / Stochastic ada di sini untuk membantu kita menemukan koreksi. Ketika yang terakhir ini di atas 70 dan kembali ke bawah garis ini, Anda dapat mengharapkan harga akan berbalik arah. Sebagaimana dapat Anda lihat dalam gambar di atas, momen-momen tersebut persis bertepatan dengan akhir sebuah koreksi.
Para trader forex dan saham dapat menggunakannya untuk ditambahkan dalam posisi sekarang dan menjual pasangan mata uang atau saham. Bagi para trader opsi dapat membeli kontrak Lebih Rendah.
Strategi MA ini bekerja dalam situasi di mana tren naik dominan. Gambar di atas menunjukkan tren naik dan beberapa koreksi yang dalam. Idenya adalah menempatkan transaksi trading ketika indikator Stokastik meninggalkan area jenuh jual (di bawah 30). Ketika ini terjadi, Anda dapat membeli pasangan mata uang atau saham. Jika Anda trading opsi digital, maka Anda dapat membeli kontrak Lebih Tinggi.
Para trader forex dan saham juga perlu melindungi aktivitas trading mereka. Stop loss dapat ditempatkan di bawah titik terendah dari kedua koreksi tersebut pada jarak yang menurut Anda cukup untuk melindungi saldo Anda dari risiko yang berlebihan. Sehubungan dengan target harga, para trader dapat menahan (hold) posisi mereka sampai kedua MA saling terjalin kembali dan mulai bergerak sideways.
3: Strategi Breakout SMA (Simple Moving Average)
Menggunakan satu MA (moving average) dapat juga menjadi ide bagus untuk menemukan titik-titik masuk. Walaupun indikator ini didesain untuk menyoroti tren, Anda masih dapat menerapkannya secara terpisah untuk mengungkapkan sinyal-sinyal trading.
Strategi yang akan kami jelaskan di sini didasarkan pada SMA (simple moving average) periode 200. Ini merupakan periode yang sangat panjang, yang menghaluskan fluktuasi-fluktuasi harga. MA periode ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi tren pasar, namun juga dapat berguna untuk menempatkan posisi trading.
Gambar di atas menunjukkan bagaimana cara trading dengan indikator ini tanpa menambahkan alat analisis teknikal lainnya. Pertama-tama, Anda perlu memahami tren saat ini. Dalam hal ini kita mendapatkan tren turun di bagian kiri, dan harga mendekati indikator MA. Ketika harga menembus garis MA dari atas, Anda dapat menjual pasangan mata uang atau saham. Para trader opsi digital pada gilirannya, dapat membeli kontrak Lebih Rendah.
Demi melindungi transaksi trading, Anda dapat menggunakan stop loss. Tempatkan di atas MA periode 200 pada jarak yang memungkinkan Anda dapat mengelola risiko secara pantas.
Jika Anda biasa untuk trading dengan tingkat support dan resistance, Anda akan melihat bahwa strategi ini mirip dengan level breakout (penembusan tingkat). Ketika harga di atas garis MA200, yang terakhir ini bertindak sebagai tingkat support, ketika harga di bawahnya, MA bertindak sebagai resistance.
Strategi yang sama dapat diterapkan pada tren naik. Anda perlu menunggu sampai harga menembus garis MA200 dari bawah. Ketika ini terjadi, Anda dapat membeli pasangan mata uang atau saham. Bagi para trader opsi digital, ini merupakan kesempatan untuk membeli kontrak Lebih Tinggi.
Untuk stop loss, Anda dapat menggunakan garis MA200 sebagai sinyal dan menempatkan stop loss di bawahnya. Harap diingat bahwa jika Anda trading opsi digital, Anda tidak perlu melakukan langkah tambahan.
4: Strategi MA (Moving Average) Terbaik dengan MACD
Menambahkan MACD dapat menjadi ide sangat baik jika Anda ingin memperkuat strategi mana pun yang Anda gunakan dengan MA (moving average). Berikut bagaimana Anda dapat menggunakan kedua indikator tersebut untuk meningkatkan peluang profit Anda.
Dalam strategi ini, kita menggunakan SMA periode 200 yang sama. MACD memiliki pengaturan standar. Anda dapat melihat bahwa harga menembus MA, dan ini merupakan sinyal Anda untuk menjual. Bagaimanapun, untuk lebih yakin apakah Anda mesti mengambil keuntungan situasi ini atau tidak, Anda dapat melihat MACD.
Ketika histogram jatuh di bawah 0, ini merupakan konfirmasi bahwa harga cenderung untuk bergerak pada arah lebih ke bawah, yang berarti Anda dapat menjual. Ketika trading opsi digital, Anda dapat membeli kontrak Lebih Rendah ketika mendapatkan sinyal konfluens ini.
Ketika situasinya merupakan kebalikannya dan harga menembus MA periode 200 dari bawah, Anda dapat membeli pasangan mata uang atau saham. Bagaimanapun, untuk menjadikannya lebih mantap, Anda juga dapat menggunakan indikator MACD dan histogramnya. Sinyal beli mesti dikonfirmasi oleh loncatan histogram di atas 0. Jika hal ini terjadi, Anda dapat bertransaksi long dengan pasangan mata uang atau saham. Para trader opsi digital dapat membeli kontrak Lebih Tinggi dalam hal ini.
Kelebihan Moving Average
Indikator MA (moving average) memiliki banyak kelebihan yang akan memberikan manfaat bagi Anda ketika menggunakannya. Berikut beberapa pro utama:
- Indikator ini memungkinkan Anda mengidentifikasi tren pasar dengan cukup menerapkannya pada grafik;
- Anda dapat menggunakan berbagai pengaturan untuk menciptakan berbagai strategi trading yang berbeda. Dengan menambahkan panjangnya, Anda membuatnya menunjukkan tren mayor, sementara dengan menguranginya, Anda akan menyaksikan koreksi-koreksi minor;
- MA (moving average) dapat digunakan sebagai tingkat support dan resistance;
- Indikator ini dapat digunakan dengan mudah untuk menghitung rata-rata harga pada periode tertentu. Indikator bersifat responsif terhadap informasi baru, dan Anda tidak perlu memperbaruinya sendiri.
Ketika berbicara tentang kontra, sebagai berikut
- Kekurangan pertama yang diketahui daripada indikator trading ini adalah sifat ketinggalan (lagging). Anda akan menerima sinyal tentang perubahan tren belakangan, ketika harga telah berbalik arah. Karenanya, dengan menggunakan alat analisis teknikal ini, Anda akan terlambat untuk pembalikan arah dalam kebanyakan kasus;
- Indikator MA (moving average) baik untuk pasar yang sedang dalam tren, namun hampir tidak berguna untuk pasar sideways. Karenanya, Anda harus memilih indikator lain jika harga tidak menunjukkan niatnya untuk bergerak naik atau turun.
Kesimpulan
Kami telah membekali Anda dengan empat strategi efektif yang dapat Anda gunakan saat trading dengan MA. Bagaimanapun, ada banyak taktik dan metode yang dapat diterapkan para trader ketika mereka menggunakan alat analisis teknikal ini. Anda sendir dapat menciptakan sesuatu dengan mempelajari lebih banyak mengenai indikator MA dan fitur-fitur utamanya.
FAQ / Pertanyaan Umum
Apa itu strategi moving average dalam trading?
Strategi moving average (MA) merupakan pendekatan analisis teknikal populer yang membantu para trader mengidentifikasi tren dan potensi titik masuk atau keluar untuk aset-aset seperti saham, forex, atau komoditas. Strategi ini melibatkan perhitungan rata-rata harga aset dalam kurun waktu yang ditentukan dan menggunakan rata-rata ini untuk membuat keputusan trading.
Apa saja jenis moving average yang paling umum digunakan dalam strategi trading?
Dua jenis MA paling umum yang digunakan dalam berbagai strategi trading adalah simple moving average (SMA) dan exponential moving average (EMA). SMA menghitung rata-rata harga sepanjang periode yang ditentukan secara sama besar, sementara EMA memberikan pembobotan lebih terhadap harga terkini, menjadikannya lebih responsif terhadap pergerakan pasar terkini.
Bagaimana seorang trader menggunakan strategi moving average crossover?
Strategi moving average crossover (MA crossover) melibatkan penggunaan dua MA dari dua jangka waktu yang berbeda, biasanya jangka pendek dan jangka panjang. Ketika MA jangka pendek menyeberang ke atas MA jangka panjang, menghasilkan sinyal “beli”, mengindikasikan potensi tren naik. Sebaliknya, ketika MA jangka pendek menyeberang ke bawah MA jangka panjang, menghasilkan sinyal “jual”, mengindikasikan potensi tren turun.
Apakah strategi moving average dapat diaplikasikan ke berbagai pasar finansial, atau terbatas pada kelas aset spesifik?
Strategi moving average (MA) dapat diaplikasikan ke berbagai pasar finansial, termasuk saham, forex, komoditas, dan kripto. Keserbagunaannya menjadikan mereka sebagai alat yang digunakan secara luas di kalangan trader dan investor yang mencari cara mengidentifikasi tren dan membuat keputusan trading yang terinformasi di berbagai kelas aset yang berbeda. Bagaimanapun, adalah penting untuk mengatur lebih detail parameter-parameter spesifik MA untuk menyesuaikannya dengan karakteristik aset dan kondisi pasar.