08 Apr, 2025

Tarif-tarif Trump dan Inflasi AS: Dua Penggerak Kunci untuk Dipertimbangkan Minggu Ini

Binolla Blog Image - Tarif-tarif Trump dan Inflasi AS: Dua Penggerak Kunci untuk Dipertimbangkan Minggu Ini 1

Tarif-tarif impor buatan Gedung Putih termasuk topik yang paling didiskusikan di hari-hari ini. Sang Presiden AS telah mengumumkan tentangnya di minggu lalu. Tarif dasar untuk semua negara adala 10%. Bagaimanapun, Donald Trump juga mengumumkan tarif resiprokal / timbal balik, yang berarti bahwa tarif-tarif ini akan menjadi lebih tinggi bagi kebanyakan negara.

Menurut komentar-komentarnya, kalkulasi dibuat untuk menghapus ketidakseimbangan dalam hubungan dagang antara AS dan mitra-mitra pentingnya. Tarif-tarif yang baru telah menghasilkan kejatuhan signifikan di pasar finansial. Para trader dan investor lari dari aset-aset berisiko ke safe-haven. Selain itu, Dolar AS jatuh akibat ketakutan resesi di Amerika Serikat. Menurut berbagai ekspektasi pasar, The Fed dapat melakukan 5 pemotongan tingkat suku bunga bukannya 2 sebagaimana diprediksi sebelumnya.

Rilis data penting lainnya minggu ini adalah inflasi di AS. CPI tahunan diperkirakan melambat dan hanya mencapai 2,6%, sementara inflasi inti bulanan cenderung mempercepat dan mencapai 0,3% dibandingkan 0,2% di bulan Februari.

EUR/USD: Pasangan Mata Uang Ini Berjuang untuk Pulih

Reaksi pasar awal terhadap tarif-tarif Trump adalah menjual Dolar AS sebagaimana para trader dan investor khawatir tentang resesi di Amerika Serikat. Bagaimanapun, saat ini, mereka juga menilai dampak tarif-tarif terhadap perekonomian Eropa. Menteri-menteri keuangan dari semua negara Uni Eropa dijadwalkan untuk bertemu di hari Jumat untuk berbicara tentang situasi saat ini dan bagaimana mengatasi kemungkinan kerusakan dari tarif-tarif dagang AS. Selain itu, para pejabat Eurozone telah menyebutkan bahwa mereka akan menanggapi limitasi dagang apa pun yang datang dari Amerika Serikat.

Namun demikian, sekarang pasar menilai apakah The Fed akan memangkas suku bunga lima kali di tahun ini. Pada bagian ECB, para trader dan investor memperkirakan bank sentral ini untuk memangkas suku bunga dalam pertemuan yang akan datang. Bagaimanapun, masih belum jelas apakah para pejabat akan melakukan langkah dovish lebih lanjut di tahun ini. Euro masih berada di bawah tekanan dalam situasi ini sebagaimana ketakutan resesi global mengurangi permintaan akan aset-aset berisiko.

Dari perspektif analisis teknikal, EUR/USD diperdagangkan di bawah garis simple moving average 50, yang menyoroti dominasi pembeli di momen ini. Dengan konteks pasar seperti ini, pasangan mata uang tersebut berpotensi tembus ke bawah level support pada 1,0910 dan bergerak semakin rendah, menargetkan 1,0870 dan 1,0800. Karenanya, menjual dari 1,0910 adalah lebih baik.

Binolla Blog Image - Tarif-tarif Trump dan Inflasi AS: Dua Penggerak Kunci untuk Dipertimbangkan Minggu Ini 4

Dapatkan Analisis Pasar Terkini & Trading secara Instan!

Kapitalisasi tren hari ini dengan trading bersama platform Binolla yang hebat.

Buka Akun

Ke arah naik, jika EUR/USD berhasil menembus ke atas SMA50, yang merupakan level resistance dinamis, target selanjutnya akan berada pada 1,1000. Posisi beli dari level ini lebih baik.

GBP/USD: Pound Sterling Mendapat Manfaat dari Pertaruhan Dovish The Fed

Aksi jualan intens yang telah terjadi selama dua hari telah berakhir sebagaimana ketakutan akan lebih banyak pemotongan suku bunga oleh The Fed telah menghentikan tren naik Dolar AS. Menurut berbagai prakiraan terkini, The Fed berpotensi melakukan lima pemotongan suku bunga dengan total 125 bps, dibandingkan perkiraan sebelumnya oleh pasar finansial sebanyak 50 bps.

Pada bagian Sterling, Bank of England berpotensi pula melanjutkan kebijakan pemotongan suku bunganya. Tarif-tarif yang dikenakan oleh Amerika Serikat dapat memberikan tekanan terhadap perekonomian Inggris dalam waktu dekat. Bagaimanapun, kemungkinan inflasi yang lebih tinggi dapat mencegah bank sentral ini untuk agresif, langkah-langkah dovish.

Dari perspektif teknikal, Pound Inggris berupaya menghasilkan sedikit perolehan, namun upaya ini gagal setiap kalinya akibat minat yang lebih tinggi terhadap aset-aset safe-haven. Nilai harga berfluktuasi di bawah SMA50, yang merupakan resistance dinamis yang mencegah pasangan mata uang ini bergerak semakin tinggi. Ke arah bawah, membuka posisi “short” akan cukup baik jika GBP/USD bergerak ke bawah 1,2710-1,2700. Ke arah naik, jika harga melompat ke atas 1,2830, para trader bisa membelinya, menargetkan ke 1,2900-1,3000.

WTI: Minyak Bumi Kehilangan Tempatnya di Tengah Ketakutan Resesi Global dan Pasokan yang Lebih Tinggi

Potensi arah naik dalam WTI tampaknya terbatas akibat ketakutan resesi global. Perang dagang antara AS dan mitra-mitra dagangnya dapat menyebabkan permintaan yang lebih rendah terhadap minyak bumi dalam bulan-bulan ke depan. China, salah satu konsumen terbesar minyak bumi, ada di bawah pandangan spesifik sebagaimana tanda-tanda resesi dalam negara ini dapat menciptakan tekanan tambahan terhadap nilai harga minyak bumi.

Sebagai tambahan, keputusan yang mengagetkan dari OPEC+ untuk meningkatkan pasokan menambah tekanan pada WTI. Pertemuan terkini berakhir dengan kartel untuk meningkatkan produksi sebanyak 441.000 barel di bulan Mei, yang dapat menghasilkan kelebihan pasokan. Perolehan berapa pun dalam harga minyak bumi saat ini ditahan oleh sentimen dan konteks pasar saat ini dan dapat dianggap sebagai koreksi arah naik terhadap tren turun global.

Dari perspektif analisis teknikal, WTI diperdagangkan di bawah SMA50, yang berarti bahwa “bear” masih mengendalikan situasinya. Tekanan jual akan meningkat di bawah 59,00, yang berarti bahwa posisi-posisi “short” dari sana cukup baik. Terkait dengan arah naik, para trader bisa membeli di atas 61,00, yang bertindak sebagai level resistance lokal.

XAU/USD: Emas Pulih di Atas 3.000

Logam mulia ini mendapatkan dukungan sebagaimana pasar beralih ke mode penghindaran risiko. Pemberitaan-pemberitaan terkini tentang berbagai tarif dan siklus baru perang dagang dapat membawa emas semakin tinggi ke rekor tertingginya di atas 3.100. Selain itu, tren naik bisa didukung oleh tren turun Dolar AS sebagaimana mata uang tersebut berjuang untuk pulih akibat ketakutan resesi AS.

Menurut Menteri Keuangan AS, lebih dari 70 negara telah mendapatkan kontak dengan Amerika Serikat dan memulai negosiasi terhadap tarif-tarif dagang. Pemberitaan terhadap rehat apa pun yang berkaitan dengan tarif tidak lebih daripada sebuah kesalahan, yang berarti bahwa tarif akan diimplementasi sesuai yang diumumkan oleh administrasi Gedung Putih.

Dari perspektif analisis teknikal, emas sedang menguji SMA50 yang berarti bahwa para pembeli sedang menunggu untuk mengambil alih kembali pasar. Arah naik lebih memungkinkan saat ini karena konteks pasar. Pembelian direkomendasikan di atas 3.030. Terkait dengan penjualan, para trader bisa melakukan “short” di bawah 3.000.

Penulis
Bagikan
Direkomendasikan
Anda berhasil berlangganan ke newsletter