Pertemuan FOMC: Bagaimana Peristiwa Ini Akan Mempengaruhi Berbagai Macam Aset Minggu Ini
Pertemuan FOMC yang akan diselenggarakan di minggu ini, kemungkinan akan mendatangkan banyak volatilitas dikarenakan berbagai macam faktor. Pertama, The Fed kemungkinan akan memangkas suku bunga Dana Federal sebesar 25 basis poin, yang saat ini merupakan salah satu alasan utama kenapa USD gemetar. Yang kedua adalah prakiraan dan pedoman kebijakan moneter masa depan yang akan diumumkan oleh Federal Reserve.
Peristiwa-peristiwa yang akan datang telah mempengaruhi fluktuasi harga sebagaimana bisa kita lihat pada chart/grafik. Bagaimanapun, kami memperkirakan volatilitas akan meningkat signifikan di akhir sesi Amerika di hari Rabu.
Contents
EUR/USD: Trading Sideways Menjelang Pertemuan FOMC
Pasangan mata uang ini diperdagangkan secara sideways menjelang pertemuan FOMC. Data Eurozone yang baru-baru ini dirilis pada hari Senin bervariasi. Sementara sektor jasa di Jerman melonjak lebih dari 50, yang berarti bahwa terjadi ekspansi di bulan November, sektor manufaktur melanjutkan arah turunnya dan menyentuh rekor historis terendah sebesar 41,9, yang memberikan beberapa tekanan jangka pendek terhadap EUR.
Menurut Kepala ECB Christine Lagarde, European Central Bank siap untuk bereaksi dan memangkas suku bunga di tahun 2025, namun mereka membutuhkan lebih banyak data, termasuk inflasi untuk memastikan bahwa mereka berada di jalan yang benar. EURUSD saat ini disokong oleh fakta bahwa FOMC diperkirakan untuk memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin. Bagaimanapun, setelah pertemuan ini, situasinya dapat berubah sebagaimana komentar-komentar The Fed baru-baru ini tampak lebih berhati-hati.
Sehubungan dengan sisi teknikalnya, EUR/USD diperdagangkan dalam rentang harga horizontal yang sempit. Pasangan mata uang ini saat ini berada di bawah SMA50 namun bergerak lebih tinggi untuk menguji indikator tersebut. Arah naiknya dibatasi oleh 1,0520, sementara arah ke bawahnya dilindungi oleh 1,0480. Kami memperkirakan pasangan mata uang ini akan sedikit memperbesar rentangan harganya, namun kemungkinan tidak akan memunculkan tren baru sebelum hasil-hasil pertemuan FOMC diumumkan.
GBP/USD: Inflasi Inggris dalam Fokus
Data inflasi Inggris saat ini menunjang GBP sebagaimana diperkirakan bahwa CPI tahunan akan naik dari 2,3% menjadi 2,6%, yang akan mencegah BoE untuk mengambil lebih banyak langkah ekspansif dalam waktu dekat. Menurut data perekonomian terkini, perekonomian Britania masih selaras dengan beberapa angka negatif, namun data inflasi merupakan parameter kunci untuk diamati saat ini.
Di sisi lain, pasangan mata uang ini disokong oleh fakta bahwa FOMC kemungkinan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin.
Sehubungan dengan analisis teknikalnya, GBP/USD diperdagangkan di atas SMA50 namun dalam rentangan harga yang cukup sempit, yang berarti bahwa volatilitasnya rendah menjelang data Inggris dan AS. Level support sedang berada pada SMA50, dari mana para trader dapat bertransaksi long untuk menargetkan 1,2700 dan kemudian 1,2770. Di arah turunnya, pasangan mata uang ini harus menembus ke bawah SMA50 demi menargetkan 1,2605.
USD/JPY: Menjelang Pertemuan BoJ
Yen Jepang gagal mencari dukungan sebagaimana para partisipan pasar tidak memperkirakan Bank of Japan untuk menaikkan suku bunga selama pertemuan BoJ di minggu ini. Sementara suku bunga diperkirakan untuk tidak berubah, hal ini bukan lagi sebagai faktor pendukung sebagaimana telah dinilai dalam harga. Selain itu, beberapa komentar dovish dari para representatif BoJ telah memberikan tekanan terhadap mata uang ini baru-baru ini. Di sisi lain, Dolar AS juga kehilangan dukungan, namun hasil-hasil pertemuan yang akan datang telah dinilai dalam harga (priced in), sementara para anggota FOMC kemungkinan tidak akan bertahan dengan kebijakan ekspansif di permulaan tahun 2025.
Sehubungan dengan analisis teknikal, USD/JPY mengumpulkan kekuatan sebagaimana sedang bertahan di atas SMA50. Saat ini, pasangan mata uang ini sedang menguji area support ini. Di arah naiknya, semestinya bergerak melampaui 154,50 demi melanjutkan tren naiknya. Di arah turunnya, jika USD/JPY menembus ke bawah SMA50, level support terdekat akan berada pada 152,70.
XAU/USD: Emas Masih di Bawah Tekanan
Situasi dengan emas masih belum jelas sebagaimana masih didukung oleh instabilitas geopolitik dari salah satu sisi dan minat terhadap aset-aset berisiko di sisi lainnya. Situasi di Timur Tengah masih kompleks. Selain itu, tarif-tarif yang akan diterapkan terhadap produk-produk China di Amerika Serikat tidak menunjang emas sebagaimana Beijing merupakan salah satu konsumen utama logam mulia ini. Sehubungan dengan Dolar AS, telah disebutkan sebelumnya bahwa penurunan suku bunga Dana Federal hampir seluruhnya tercermin dalam harga (priced in) dan saat ini para partisipan pasar melihat ke masa depan dan mengevaluasi probabilitas dari langkah-langkah selanjutnya oleh The Fed.
Emas masih di bawah SMA50 pada grafik 1-jam, yang merupakan level resistance terdekat saat ini. Ke arah turunnya, XAU/USD dapat mencapai 2615 sebagai target terdekatnya, sementara ke arah naiknya resistance terdekat ada pada 2665 jika emas berhasil menembus ke atas garis simple moving average.