Pertemuan BOJ dalam Pandangan: Akankah Bank of Japan Menaikkan Suku Bunga dalam Pertemuan Mendatang?
Minggu ini kaya dengan peristiwa-peristiwa dan data-data makroekonomi dari negara-negara ekonomi mayor. Inaugurasi Presiden AS berlangsung di hari Senin, namun masih ada banyak pertanyaan yang membingungkan para partisipan pasar setelah peristiwa ini. Salah satu peristiwa paling menarik yang akan berlangsung minggu ini adalah pertemuan BoJ. Pertanyaannya adalah apakah Bank of Japan akan menaikkan suku bunga atau membiarkan suku bunga yang saat ini tetap.
BoJ mengantisipasi untuk menaikkan tingkat suku bunga dalam pertemuan mendatang. Menurut para ekonomi, kenaikan suku bunga 25 bps hampir disepakati. Para partisipan pasar mengevaluasi kemungkinan pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut di Jepang dalam tahun 2025.
Wakil Menteri Keuangan untuk Urusan Internasional Atsushi Mimura mengatakan di hari Selasa bahwa Jepang akan memantau ketat langkah-langkah yang akan diambil oleh administrasi Gedung Putih yang baru dan bagaimana mereka akan mempengaruhi perekonomian global. Selain itu, mereka memperkirakan Bank of Japan akan mencapai inflasi 2%.
Secara teknikal, pasangan mata uang ini sedang berada di bawah tekanan sebagaimana JPY bertumbuh menjelang pertemuan BoJ. Pasangan mata uang ini bertahan di bawah simple moving average 50 dalam grafik periode 1-jam, yang berarti bahwa para penjual sedang dalam kendali. Target terdekat di arah turun adalah 155,00, sementara di arah naik jika USD/JPY menembus ke atas SMA50, kecenderungannya akan menarget pada 156,40.
Contents
EUR/USD Jatuh Setelah Inaugurasi Trump
Dolar AS jatuh di hari Senin sebagaimana Donald Trump tidak menyebutkan tentang tarif dalam pidato inaugurasinya. Bagaimanapun, Presiden AS ini telah menyebutkan defisit neraca perdagangan terkait dengan impor/ekspor dengan Eurozone. Menurut Presiden AS terpilih ini, ia akan meraih keseimbangan entah dengan menerapkan tarif-tarif baru atau menjual lebih banyak minyak dan gas ke wilayah tersebut.
Sebagaimana tidak disebutkan tentang tarif-tarif baru, selera risiko secara signifikan bertumbuh, menyebabkan pertumbuhan jangka pendek pasangan mata uang ini. Bagaimanapun, efek jangka pendek ini telah usai sebagaimana para partisipan pasar mengevaluasi langkah-langkah selanjutnya oleh ECB dan The Fed.
Pasangan mata uang ini sedang menguji simple moving average 50. Setelah mencapai local high (nilai tertinggi lokal) baru di hari Senin, EUR/USD bergerak ke arah turun. Jika berhasil menembus ke bawah SMA50, target terdekat akan berada pada 1,0310. RSI meninggalkan area jenuh beli, yang mengkonfirmasi arah turun. Di arah naik, pasangan mata uang ini dapat menargetkan 1,03090 dan 1,0420 jika bertahan di atas SMA50.
GBP/USD: Data Inggris Mengkonfirmasi Ekspektasi Para Partisipan Pasar
Data penjualan ritel dan pengangguran Inggris mendukung ide bahwa Bank of England akan melakukan beberapa pemangkasan suku bunga tahun ini. Penjualan ritel berkontraksi sebanyak 0,3% di bulan Desember, sementara para ekonom berekspektasi indikator ini akan mencapai pertumbuhan 0,4%. Sehubungan dengan data pengangguran, naik 4,4% di bulan Desember, sementara para ahli memperkirakan nilainya akan bertahan pada 4,3%.
Kedua indikator makroekonomi mengindikasikan bahwa Bank of England kemungkinan akan menjadi lebih agresif sehubungan dengan keputusan-keputusan kebijakan moneternya. Menurut Oxford Economics, tingkat suku bunga akan dipangkas sebanyak 100 bps di tahun 2025.
Pasangan mata uang ini mencoba untuk tumbuh di hari Senin selama inaugurasi namun gagal untuk bergerak lebih tinggi sebagaimana pasar menilai kemungkinan pemangkasan tingkat suku bunga oleh Bank of England. GBP/USD menguji SMA50 namun bertahan di atas level ini. Target selanjutnya di bawah SMA50 akan berada pada 1,2170. Jika pasangan mata uang ini berhasil mempertahankan posisi di atas SMA50, maka target terdekat ke arah atasnya akan berada pada 1,2300 dan 1,2340.
WTI: Minyak di Bawah Tekanan Setelah Pidato Inaugurasi dan Kesepakatan di Timur Tengah
Presiden AS Donald Trump telah menyebutkan bahwa Amerika Serikat akan meningkatkan pasokan minyak. Pidatonya menghasilkan harga WTI terjun sebagaimana peningkatan pasokan akan menggeser keseimbangan permintaan dan penawaran di pasar.
Selain itu, kesepakatan di Timur Tengah memberikan pula tekanan terhadap harga minyak. Walaupun masih jauh dari damai, kesepakatan ini mengurangi derajat ketegangan, yang memberikan pula tekanan terhadap minyak. Dolar AS meraih momentum sebagaimana The Fed kemungkinan tidak akan memangkas suku bunga sebelum permulaan musim panas.
Kutipan harga WTI sedang di bawah SMA50, yang berarti bahwa “bear” sedang dalam kendali. Selain itu, ada puncak-puncak yang semakin rendah, yang menunjukkan adanya tren turun. Target terdekat untuk WTI adalah pada 73,40, yang merupakan level support terdekat di arah turun. Di arah naik, WTI kemungkinan akan menguji 76,70 jika tidak ada pembalikan arah naik.
Bitcoin: BTC/USD Terjun Setelah Inaugurasi
Para trader dan investor mata uang kripto mengharapkan Donald Trump untuk mengatakan sesuatu tentang cadangan Bitcoin yang telah ia janjikan untuk dibuat sebelum pemilihannya. Bagaimanapun, tidak ada apa pun tentang subjek ini. Hal ini menghasilkan BTC/USD bergerak turun sebagaimana para partisipan pasar menjadi kecewa. Bagaimanapun, pasangan mata uang ini masih di atas 100.000, yang berarti bahwa arah naik yang baru mungkin sedang dalam perjalanan.
Bitcoin diperdagangkan di bawah SMA50, yang berarti bahwa “bear” saat ini sedang dalam kendali. Level support terdekat ada pada 100.800, sementara support psikologis bertengger pada 100.000. Setelah menembus SMA50, Bitcoin akan bisa menargetkan 106.200 dan 108.000.