Penguasaan Trading EMA: Alat Hebat untuk Mengenali Tren dan Menentukan Waktu Entri Anda

Mengidentifikasi tren merupakan keahlian hebat yang harus dimiliki setiap trader demi sukses dalam trading, terlepas dari instrumen finansial apa yang digunakan. “Exponential moving average”, atau cukup EMA, merupakan alat bermanfaat yang membantu para partisipan pasar menentukan arah pergerakan harga lokal dan mayor. Dengan strategi yang tepat, alat ini akan membekali Anda dengan konteks, yang pada gilirannya, akan memberikan Anda kesempatan untuk mencari titik-titik entri dan keluar. Dengan membaca artikel ini, Anda akan mempelajari dasar-dasar exponential moving average termasuk juga beberapa rekomendasi bermanfaat tentang bagaimana cara menerapkan alat ini.
Mencari broker yang bisa diandalkan untuk trading? Gabung Binolla dan pilih dari lebih peralatan analisis teknikal untuk trading yang sukses!
Contents
- 1 Poin-poin Penting
- 2 Kalkulasi EMA: Mengapa Ini Merupakan Indikator yang Manjur
- 3 Bagaimana Cara Menambahkan EMA pada Platform Binolla
- 4 EMA: Setelan Umum Indikator Ini
- 5 Praktikkan trading dengan indikator ini!
- 6 Strategi Crossover EMA
- 7 EMA: Menggunakan Indikator Ini sebagai Support dan Resistance Dinamis
- 8 Menggunakan EMA untuk Melihat Tren
- 9 Membandingkan Tipe-tipe Moving Average Paling Populer
- 10 Kesalahan-kesalahan untuk Dihindari – Bagaimana Cara Paling Efektif Menggunakan EMA
- 11 Kesimpulan
- 12 FAQ / Pertanyaan Umum
Poin-poin Penting
- Exponential moving average merupakan moving average spesial dengan pembobotan diatribusikan pada harga terbaru.
- Para trader menggunakan EMA dengan periode berbeda tergantung strategi dan gaya trading mereka.
- Exponential moving average membekali Anda dengan sinyal yang bisa berdiri sendiri.
- Menggunakan EMA, Anda bisa secara jelas melihat arah pergerakan harga saat ini.
- Ketika menggunakan EMA, Anda harus senantiasa memeriksa konteksnya.
Kalkulasi EMA: Mengapa Ini Merupakan Indikator yang Manjur
Konsep moving average diperkenalkan pada awal tahun 1900-an dan digunakan secara luas untuk memperhalus data finansial dan perekonomian. Salah satu tokoh berpengaruh metode ini adalah H. Parker Willis. Bagaimanapun, terkait dengan trading itu sendiri, konsep ini digunakan secara luas oleh Richard Donchian, trader terkenal yang memperkenalkan indikator teknikalnya sendiri, dikenal sebagai Kanal Donchian atau Donchian Channel.
Dengan kecepatan dan volatilitas yang meningkat daripada pasar finansial, moving average tradisional digantikan oleh variasi-variasinya, termasuk EMA, KAMA, dan lainnya. Perry J. Kaufman, misalnya, memperkenalkan Kaufman Adaptive Moving Average ciptaannya, yang beradaptasi terhadap perubahan pasar dan meratakan dirinya dalam berbagai situasi pasar. Bagaimanapun, exponential moving average bertahan sebagai salah satu variasi moving average yang paling populer dan teruji waktu.
Untuk memahami kekuatan exponential moving average, Anda harus mengetahui lebih dulu bagaimana indikator ini dikalkulasi dan mengapa bisa merespons lebih cepat terhadap fluktuasi dibandingkan dengan yang klasik, simple moving average, atau SMA.
SMA menggunakan rata-rata dari semua harga penutupan untuk periode yang spesifik, seperti 9, 14, 20, dll., sementara EMA memberikan pembobotan lebih pada harga terbaru. Karenanya, exponential moving average bereaksi lebih cepat terhadap peristiwa-peristiwa pasar terbaru seperti akselerasi atau pembalikan arah. Hal ini menjadikan indikator tersebut lebih manjur dan bernilai bagi para trader yang menggunakan strategi dengan kebutuhan reaksi lebih cepat.
Melakukan kalkulasi EMA adalah tidak diperlukan, karena platform trading melakukan semua matematika bagi para trader. Bagaimanapun, mengetahui cara kerjanya akan bermanfaat untuk memahami alat ini dan mengaplikasikannya pada strategi Anda nanti. Berikut formula indikator tersebut:
EMAhari ini = (Hargahari ini * Pengali) + (EMAkemarin * (1-Pengali))
Di mana:
Pengali = 2/Periode+1
Mengapa EMA Penting dalam Trading
Exponential moving average penting dalam trading karena beberapa alasan. Berikut beberapa yang penting:
- Indikator ini memungkinkan para partisipan pasar untuk melihat sinyal-sinyal tren lebih awal. Indikator ini menangkap pergerakan-pergerakan lebih cepat daripada simple moving average.
- Jeda yang lebih kecil. Keterlambatan akselerasi harga atau penarikan kembali lebih kecil.
- EMA menghaluskan fluktuasi harga. Indikator ini menjadikan lebih mudah untuk membaca grafik/chart dan mengidentifikasi arah pasar.
- Kustomisasi periode. Para trader bisa memasang periode yang berbeda untuk meningkatkan sensitivitas indikator ini.
Periode-periode pendek sering digunakan untuk entri cepat, sementara yang lebih panjang bisa diaplikasikan untuk strategi-strategi jangka panjang seperti halnya position trading.
Bagaimana Cara Menambahkan EMA pada Platform Binolla

Untuk menambahkan indikator ke platform trading Binolla, Anda perlu mengklik ikon Alat di bagian atas layar. Setelah menu di sebelah kiri muncul, pilih indikator tren dan dalam menu dropdown pilih Moving Average.

Setelah menambahkan indikator ke platform Binolla, Anda perlu memilih tipenya. Klik pada menu dan pilih EMA dari daftar. Juga, jika Anda ingin mengubah periode indikator, Anda bisa melakukannya tepat dalam menu ini tentang pemilihan tipe moving average.
EMA: Setelan Umum Indikator Ini

Indikator EMA sangatlah fleksibel, yang menjadikannya alat hebat bagi para trader dari semua tipe. Anda bisa mengatur periodenya sendiri tergantung pada kondisi pasar dan strategi Anda. Cari tahu lebih banyak tentang setelan-setelan paling umum yang digunakan para trader profesional ketika mereka mengaplikasikan indikator EMA:
- EMA9. Ini merupakan salah satu setelan paling fleksibel yang menjadikan indikator ini bereaksi terhadap fluktuasi harga yang lebih kecil. Indikator ini digunakan oleh para scalper dan intraday trader. EMA9 harus diaplikasikan untuk grafik berperiode 1 hingga 15 menit. Idenya adalah menggunakan indikator ini untuk menangkap momentum pasar dan breakout cepat.
- EMA21. Indikator dengan setelan ini merupakan yang terbaik untuk day trading dan swing trading. Indikator ini harus digunakan dalam periode waktu dari 5 menit hingga 1 jam. Dengan setelan tersebut, indikator ini menghaluskan kebisingan pasar, memungkinkan Anda untuk melihat arah secara jelas.
- EMA50. Indikator ini lebih baik digunakan untuk swing trading dan strategi trend-following. Indikator dapat diaplikasikan terhadap grafik berperiode jam dan harian. Dengan EMA ini, Anda bisa mencari tren jangka menengah dan menghindari trading tren arah yang berlawanan.
- EMA200. Setelan ini digunakan hanya untuk trading jangka panjang, memungkinkan para partisipan pasar untuk mengonfirmasi tren secara keseluruhan. Indikator dapat diaplikasikan pada grafik berperiode harian dan mingguan.
Menggunakan EMA secara sendirian bisa memperkuat strategi Anda, namun jika Anda menggabungkannya, Anda bisa mendapatkan hasil yang lebih baik lagi. Berikut beberapa kombinasi paling populer:
- EMA9 + EMA21. Kombinasi ini digunakan untuk melihat persilangan / crossover waktu pendek.
- EMA21 + EMA50. Dengan kombinasi ini, Anda bisa menemukan entri untuk penarikan kembali tren.
- EMA50 + EMA200. Menggunakan kombinasi ini akan memungkinkan Anda mendapatkan konfirmasi tren jangka panjang.
Strategi Crossover EMA
Salah satu cara paling efektif untuk mengaplikasikan berbagai macam exponential moving average adalah menggabungkannya dan menemukan crossover atau persilangan. Idenya adalah menggunakan dua tipe EMA – yang cepat dan yang lambat.
Crossover Bullish EMA

Jika Anda ambil dua EMA (9 dan 21, misalnya), Anda bisa menemukan sinyal entri untuk sinyal bullish. Dalam kasus yang satu ini, ketika EMA yang cepat menyeberangi yang lebih lambat, Anda bisa membeli kontrak Lebih Tinggi atau membeli aset. Entri harus dilakukan persis setelah crossover.
Crossover Bearish EMA

Sinyal ini datang ketika EMA yang cepat menyeberangi yang lambat dan bergerak di bawahnya. Para trader bisa membeli kontrak Lebih Rendah atau menjual ketika crossover atau persilangan terjadi. Untuk mengaplikasikan strategi ini, Anda bisa misalnya menggunakan EMA9 dan EMA21.
Demi menghindari sinyal palsu ketika menggunakan strategi ini, Anda harus cek konfirmasi volume lebih dulu. Juga, para trader bisa beralih ke periode waktu yang lebih tinggi untuk melihat apakah sinyal terkonfirmasi. Akhirnya, para partisipan pasar bisa menggabungkan sinyal ini dengan indikator-indikator lainnya, baik oscillator maupun trend-following, untuk mengonfirmasi kekuatannya.
EMA: Menggunakan Indikator Ini sebagai Support dan Resistance Dinamis
Exponential moving average bisa digunakan tidak hanya untuk mengidentifikasi sinyal-sinyal trading. Para partisipan pasar mengaplikasikan indikator ini dalam berbagai macam strategi untuk mengidentifikasi level-level support dan resistance. Terkait dengan pasar yang dalam tren, harga mengalami retraksi / tertarik kembali ke EMA, membekali Anda dengan kesempatan untuk membuka posisi trading di sepanjang pergerakan yang berarah.

Exponential moving average bisa digunakan sebagai level support dinamis selama tren naik. Sebagaimana bisa Anda lihat, harga tertarik kembali ke garis dan kemudian melanjutkan arah naiknya. Ketika trading dengan EMA, Anda harus memperhatikan kandil bullish yang jelas sebelum masuk untuk trading. Yang terbaik adalah mencari pola seperti hammer, inverted hammer, bullish engulfing, bullish harami, dan yang lain-lainnya. Sinyalnya datang ketika pola ini terbentuk di atas atau sedikit di bawah EMA.

Menggunakan EMA sebagai level resistance
Sehubungan dengan pasar yang jatuh, EMA bisa digunakan sebagai level resistance dinamis. Mirip dengan contoh sebelumnya, dalam yang satu ini, harga bertahan di atas EMA dan bergerak kembali ke resistance dinamis dari waktu ke waktu untuk mengujinya. Idenya adalah membeli kontrak Lebih Rendah atau menjual aset ketika menguji resistance dinamis.
Kedua kasus menguntungkan jika dibandingkan dengan garis tren yang standar, karena tidak membutuhkan Anda untuk menggambar apa pun. Selain itu, ketika Anda menggambar garis tren, Anda ketinggalan setidaknya satu kesempatan trading karena Anda menggambar garis melewati dua titik. Terkait dengan EMA, secara otomatis muncul, dan Anda bisa mencari titik entri persis setelah pembalikan arah dan permulaan daripada tren baru.
Menggunakan EMA untuk Melihat Tren
Para trader sering menggunakan EMA untuk melihat tren pasar. Kemiringan daripada exponential moving average memungkinkan Anda untuk melihat arah pergerakan harga saat ini. Selain itu, dengan indikator ini, Anda bisa menyaring tren dan pasar tanpa tren yang jelas.

Sudut kemiringan EMA merupakan sinyal kunci. Jika harga di bawah exponential moving average dan garisnya bergerak ke arah turun, maka tren sedang bearish. Di sisi lain, jika harga di atas EMA dan garis bergerak naik, tren sedang bullish.
Jika tidak ada kemiringan yang jelas daripada exponential moving average, maka pasar sedang berantakan. Bagaimana cara menggunakan informasi ini? Walaupun mengidentifikasi tren bukanlah sebuah strategi dengan titik entri yang jelas, pendekatan ini dapat memperkuat strategi Anda yang mana pun dengan membekali Anda dengan gambaran yang jelas daripada konteks pasar saat ini. Misalnya, Anda bisa memeriksa tren saat ini dan mencari pola-pola batang kandil untuk membuka posisi trading dalam arah yang sama. Selain itu, jika Anda melihat sinyal pembalikan arah dan tren sedang kuat, maka Anda harus menghindari trading dan menunggu hingga swing usai atau membeli atau menjual dalam arah daripada tren mayor.
Membandingkan Tipe-tipe Moving Average Paling Populer
Dengan beragam moving average, mungkin sulit bagi trader untuk memilih satu yang cocok dengan strateginya. Berikut tabel yang membandingkan semua tipe MA yang ada saat ini dan yang paling populer.
| Tipe | Fitur-fitur Kunci | Penggunaan Terbaik |
| SMA (Simple Moving Average) | Pembobotan yang sama terhadap semua harga dalam periode; halus namun ada jeda dalam pasar yang cepat | Identifikasi tren umum |
| EMA (Exponential Moving Average) | Lebih banyak pembobotan pada harga terbaru; bereaksi lebih cepat daripada SMA | Trading jangka pendek, sinyal lebih cepat |
| WMA (Weighted Moving Average) | Pembobotan linear yang lebih condong pada data terkini; lebih responsif daripada EMA | Momentum trading, pembalikan arah jangka pendek |
| SMMA (Smoothed Moving Average) | Seperti EMA namun lebih lambat, menyaring semua fluktuasi minor | Trend-following jangka panjang |
| HMA (Hull Moving Average) | Halus dan sangat responsif; mengurangi jeda menggunakan logika WMA | Scalping, algoritmis, dan pasar cepat |
| TEMA (Triple Exponential Moving Average) | Menggabungkan banyak EMA untuk meminimalkan jeda | Instrumen yang bergerak cepat (kripto, indeks) |
| VWMA (Volume Weighted Moving Average) | Membobotkan harga dengan volume trading; merefleksikan sentimen pasar sesungguhnya | Saham dengan korelasi volume-harga yang kuat |
| KAMA (Kaufman Adaptive Moving Average) | Menyesuaikan dengan volatilitas pasar; lebih cepat dalam tren, lebih lambat dalam noise/kebisingan | Sistem adaptif, pasar volatil atau campuran |
Kesalahan-kesalahan untuk Dihindari – Bagaimana Cara Paling Efektif Menggunakan EMA
Exponential moving average termasuk alat paling berguna yang membantu para trader mengidentifikasi tren pasar dan bahkan mencari titik entri dan keluar. Bagaimanapun, beberapa trader yang baru terhadap indikator ini bisa salah menggunakannya, yang menyebabkan pada kerugian. Berikut beberapa kesalahan yang paling umum untuk dihindari ketika trading dengan indikator ini:
- Menggunakan sinyal crossover / persilangan tanpa konteks. Banyak trader pemula menggunakan crossover sebagai sinyal standar dan bertransaksi segera ketika melihatnya. Masalahnya adalah bahwa jika ada tren yang jelas, maka crossover dapat membekali Anda dengan titik entri yang bersih. Namun, dalam pasar yang berombak, crossover berbahaya karena muncul satu setelah yang lainnya, dan para trader menjadi bingung. Solusinya di sini adalah menggunakan EMA lainnya dengan periode yang lebih tinggi untuk mengidentifikasi tren dan mengaplikasikan sinyal hanya jika tren terkonfirmasi.
- Membeli atau menjual dari EMA tanpa berfokus pada struktur pasar. Beberapa trader pemula membeli kontrak Lebih Tinggi ketika harga menguji EMA dari atas dan membeli kontrak Lebih Rendah ketika harga menguji EMA dari bawah. Kesalahan terbesar di sini adalah mereka tidak memperhatikan konfirmasi ketika masuk ke dalam pasar. Jika harga menguji EMA dari atas, maka Anda harus periksa apakah ada pola batang kandil pembalikan arah di sana sebelum mulai masuk.
- Menggunakan setelan EMA yang sama di semua periode waktu. Ketika memilih periode untuk EMA, Anda harus melihat secara jelas periode waktu mana yang akan Anda gunakan. Misalnya, EMA9 atau EMA21 lebih baik untuk periode waktu menit dan jam, sementara EMA200 sangat baik untuk skala harian dan mingguan. Tidak ada setelan ukuran yang pas untuk semua yang dapat Anda aplikasikan ke semua periode waktu dan ke seluruh pasar yang ada.
- Menambahkan terlalu banyak EMA pada grafik. Permasalahan lain yang dihadapi banyak trader pemula adalah mereka menambahkan terlalu banyak versi EMA dengan periode yang berbeda. Opsi terbaik adalah menambahkan dua atau tiga EMA. Misalnya, Anda bisa menggunakan EMA9, EMA21, dan EMA50. Menambahkan lebih banyak tidak akan membantu dan bahkan dapat mengantarkan Anda pada kerugian.
- Tidak menggunakan order proteksi. Sementara EMA bisa digunakan sebagai level support dan resistance dinamis, dan Anda telah melihatnya memantul dari garis beberapa kali, mengabaikan stop loss dapat menyebabkan konsekuensi negatif. Harga dapat menembus melalui garis pada beberapa titik dan mulai bergerak ke arah yang berlawanan. Jadi, ketika menggunakan EMA dalam sesi-sesi trading Anda, jangan lupa tentang menempatkan stop loss.
Kesimpulan
Exponential moving average merupakan alat manjur yang digunakan banyak trader profesional dalam sesi-sesi trading mereka. Indikator ini membantu para partisipan pasar mengidentifikasi tren, mencari level support dan resistance terdekat, dan bahkan menemukan sinyal yang dapat digunakan para trader dan investor untuk memasuki pasar. Bagaimanapun, seperti indikator lainnya, trading yang sukses bersama EMA bergantung sepenuhnya pada tindakan dan pengetahuan Anda. Agar dapat menghasilkan uang menggunakan alat ini, Anda perlu memahami struktur pasar, menggunakan indikator volume dan momentum, termasuk juga mengaplikasikan strategi manajemen dan risiko yang ketat. Dengan semua ini dalam benak Anda, Anda bisa membangun strategi trading yang kuat berdasarkan pada indikator EMA.
FAQ / Pertanyaan Umum
Apa Periode EMA Terbaik untuk Trading?
Tidak ada periode terbaik untuk trading dengan EMA. Indikator ini bisa diaplikasikan ke berbagai macam skala dari detikan hingga bulanan. Bagaimanapun, EMA9 bekerja lebih baik dalam periode yang lebih kecil, sementara EMA200 dapat diaplikasikan terhadap periode waktu yang lebih panjang seperti mingguan dan bahkan bulanan.
Bisakah Saya Menggunakan Strategi Hanya Berdasarkan EMA?
Ada beberapa strategi crossover / persilangan yang bisa Anda gunakan tanpa menambahkan peralatan lainnya. Selain itu, Anda bisa menggunakan satu buah EMA untuk mengidentifikasi tren. Bagaimanapun, solusi terbaik adalah menambahkan setidaknya satu lagi indikator atau sistem pola untuk meningkatkan hasil trading Anda.
Bagaimana Cara Menghindari Crossover EMA Palsu?
Sinyal-sinyal crossover EMA palsu sering muncul dalam pasar yang bergelombang ketika tidak ada arah pergerakan harga yang jelas. Untuk menghindarinya, Anda harus lebih dulu melakukan konfirmasi tren. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan indikator volume atau momentum untuk melihat bahwa ada tren dan pasar sedang bergerak ke arah yang spesifik ketimbang berfluktuasi di dalam rentang harga yang sempit.
Periode Waktu Mana yang Terbaik untuk Trading dengan EMA?
Memilih periode waktu bergantung sepenuhnya pada gaya dan tujuan trading Anda. Ketika trading dengan EMA, Anda bisa memilih salah satu dari periode waktu yang tersedia. Bagaimanapun, harus Anda ingat bahwa indikator ini harus disesuaikan secara tepat untuk masing-masing skala tertentu.
