13 Feb, 2025

Grafik DXY: Penjelasan Indeks Dolar AS

Grafik DXY: Penjelasan Indeks Dolar AS
Grafik DXY: Penjelasan Indeks Dolar AS

Indeks Dolar DXY termasuk dalam indeks yang paling populer dan diperdagangkan secara luas. Indeks ini memungkinkan para partisipan pasar untuk mendapatkan eksposur terhadap mata uang cadangan global secara langsung tanpa melakukan trading terhadapnya melawan mata uang lain. Para trader bisa menggunakan DXY secara langsung dengan melakukan trading terhadapnya dengan CFD atau opsi digital atau memahami arah pergerakan Dolar AS untuk menggunakannya dalam trading terhadap aset lainnya. Dengan memilih tipe aset ini, Anda akan dapat mengkapitalisasi berbagai macam peristiwa yang terjadi dalam perekonomian AS, yang termasuk di antara yang terkuat di dunia. Dalam artikel ini, kami membekali dengan berbagai pandangan tentang indeks DXY termasuk memberikan detail-detail tentang bagaimana cara memprediksi fluktuasinya.

Mencari broker yang dapat diandalkan untuk trading? Bergabung dengan Binolla dan nikmati semua fitur dari platform yang dapat diandalkan sekarang juga!

Poin-poin Penting

  • Indeks Dolar AS muncul persis setelah kegagalan sistem Bretton Woods;
  • Para trader dapat menjual dan membeli;
  • Indeks ini merepresentasikan nilai dari Dolar AS diperdagangkan melawan enam mata uang mayor;
  • Fluktuasi harga indeks DXY dipengaruhi oleh berbagai macam peristiwa makroekonomi dan politik;
  • Para partisipan pasar dapat bertransaksi dengan DXY via CFD atau opsi digital termasuk menggunakan chart/grafik DXY untuk memprediksi fluktuasi harga terhadap cakupan aset yang luas;
  • Para trader bisa menggunakan analisis teknikal murni untuk berupaya memprediksi fluktuasi harga USDX;
  • Indeks DXY bisa diperdagangkan via kontrak berjangka dan CFD.

Apa itu DXY? Dasar-dasar Salah Satu Indeks Paling Bermanfaat di Dunia Pasar Finansial

Indeks Dolar merupakan indeks spesial yang diciptakan untuk mengukur nilai Dolar AS melawan berbagai mata uang mayor. Indeks ini diciptakan persis setelah kegagalan perjanjian Bretton Woods dengan tujuan utamanya untuk melacak kinerja Dolar.

Setelah tersedia sebagai kontrak berjangka di tahun 1980-an, menjadi populer secara luas di kalangan para trader sebagai “contract for difference”.

USDX diukur melawan berbagai mata uang sebagai berikut:

  • Euro (57,6%);
  • Yen Jepang (13,6%);
  • Pound Sterling (11,9%);
  • Dolar Kanada (9,1%);
  • Krona Swedia (4,2%);
  • Franc Swiss (3,6%).

Di era pra-Euro, indeks Dolar dikalkulasi melawan berbagai mata uang yang terdaftar di atas kecuali Euro, termasuk Mark Jerman Barat, Franc Prancis, Lira Italia, Gulden Belanda, dan Franc Belgia. Formulasi untuk kalkulasi indeks DXY cukup sederhana. Untuk memeriksa nilai indeks saat ini, Anda perlu mengalikan semua mata uang dengan bobot persentasenya.

USDX = Persentase * harga mata uang saat ini

Untungnya, Anda tidak perlu melakukan kalkulasi apa pun sendiri, sebagaimana indeks ini telah dikalkulasi secara otomatis setiap 15 detik berdasarkan aset-aset yang mendasarinya.

Sejarah Indeks Dolar

Setelah Perang Dunia Kedua, perjanjian Bretton Woods ditandatangani. Perjanjian ini mensyaratkan negara-negara untuk menjamin konvertibilitas mata uangnya kepada Dolar AS ke sekitar 1% dari kurs paritas tetapnya. Sistem Bretton Woods menetapkan koneksi yang ketat antara Dolar AS dengan emas. Mata uang Amerika ini dapat dikonversi ke emas pada $35 per ounce. Amerika Serikat memiliki tanggung jawab untuk menjaga konvertibilitas ini, yang berarti setiap pemegang Dolar AS dapat menukar uang untuk emas. International Monetary Fund (IMF) diciptakan untuk memantau nilai kurs dan meminjamkan mata uang cadangan kepada negara-negara dengan defisit.

Sistem ini dihapuskan pada tahun 1971 sebagaimana Presiden Amerika Nixon mengakhiri konvertibilitas. Dolar AS tidak lagi dipatok terhadap emas. Indeks ini muncul di tahun 1973 dan diperkenalkan dalam Intercontinental Exchange, yang merupakan pendahulu forex.

Harga USDX berfluktuasi secara bebas menurut penawaran dan permintaan mata uang yang digunakan dalam formulasinya. Berikut beberapa tonggak sejarah indeks Dolar AS.

Krisis Minyak Tahun 1973

Tonggak sejarah penting pertama dalam sejarah Dolar AS terjadi di tahun 1973, mengikuti penciptaan indeks ini. Amerika Serikat telah mendukung Israel dalam Perang Yom Kippur, yang menghasilkan protes dari OPEC. Organisasi ini memutuskan untuk menetapkan embargo dan berhenti memasok AS dengan minyak bumi. Selain itu, OPEC juga melakukan serentetan pemotongan produksi untuk menghindari kelebihan produksi.

Harga emas hitam ini meningkat secara signifikan dari $2,90 sebelum embargo menjadi $11,65 per barel, yang meningkatkan harga bensin di Amerika Serikat.

Krisis Minyak Bumi Tahun 1973
Krisis Minyak Bumi Tahun 1973

Krisis minyak ini juga menghasilkan penurunan tajam Dolar AS dari sekitar 110, yang merupakan puncak di saat itu, menjadi kurang dari 94. Harga komoditas meningkat 10%, yang memicu inflasi di Amerika Serikat. Situasi dengan indeks Dolar AS sedikit lebih stabil di permulaan tahun 1974 ketika indeks naik ke 105.

Perjanjian Plaza (Plaza Accord) Tahun 1985

Tonggak sejarah penting lain dalam sejarah indeks Dolar AS terjadi di tahun 1985. Perjanjian Plaza (Plaza Accord) ditandatangani di Kota New York dan dinamai sesuai nama hotel tempat pertemuan tersebut. Idenya adalah untuk mendorong Dolar AS turun. Dokumen tersebut ditandatangani oleh Amerika Serikat, Jepang, dan Jerman. Menurut perjanjian ini, negara-negara tersebut mengimplementasikan beberapa pengendalian untuk mendorong si kertas hijau turun untuk menstimulasi perekonomian AS.

Amerika Serikat berjanji untuk mengurangi defisit federalnya, sementara Jepang dan Jerman saat itu akan mendorong permintaan domestik dengan mengimplementasi pemotongan pajak. Semua pihak dalam perjanjian sepakat untuk mengintervensi pasar mata uang untuk melakukan koreksi ketidakseimbangan akun berjalan.

Alasan penandatanganan perjanjian tersebut adalah apresiasi Dolar AS, yang naik lebih dari 47% antara 1980 dan 1985. Dolar yang kuat menekan manufaktur AS sebagaimana barang-barang impor ketika itu lebih murah. Perjanjian ini dilobi oleh manufaktur-manufaktor besar seperti halnya Caterpillar dan IBM. 

Efek Plaza Accord terhadap Indeks Dolar AS
Efek Plaza Accord terhadap Indeks Dolar AS

Setelah perjanjian ini ditandatangani, indeks Dolar AS bergerak turun dari lebih tinggi dari 160 menjadi 110 pada pertengahan tahun 1986 dan semakin turun dalam tahun-tahun selanjutnya setelah menembus level psikologis 100.

Krisis Finansial Tahun 2008

Secara historis, tingkat suku bunga yang rendah termasuk di antara alasan-alasan utama bagi krisis finansial yang terjadi di tahun 2008. Kebijakan moneter ultrahalus oleh The Fed menghasilkan “bubble” harga perumahan. Bagaimanapun, semuanya dimulai dengan intensi yang baik. Federal Reserve memutuskan untuk memotong suku bunga setelah krisis dot-com dari 6,5% menjadi 1% pada Juni 2003. 

Target utamanya adalah menstimulasi dunia usaha dan konsumen. Bagaimanapun, langkah seperti itu menghasilkan inflasi dalam pasar perumahan sebagaimana para peminjam menggunakan hipotek rendah secara aktif untuk membeli rumah. Selain itu, bank-bank juga ikut masuk dalam permainan ini, dan memberikan pinjaman bagi mereka, bahkan yang miskin atau tidak punya historis kredit sedikit pun, mendekati krisis.

The Fed mulai meningkatkan suku bunga di tahun 2004, dan pada tahun 2007, suku bunga mencapai 5,25%. Harga perumahan mulai jatuh di awal tahun 2006 sebagai respons terhadap pinjaman yang semakin mahal. Hal ini merupakan situasi penuh tekanan bagi mereka yang membeli rumah pada periode suku bunga yang lebih rendah, yang menghasilkan banyak kebangkrutan di tahun 2007.

Krisis ini telah menjadi nyata di tahun 2007, dan bank-bank mulai mengumumkan kerugian yang signifikan. Itulah saatnya bagi Federal Reserve dan bank-bank sentral lainnya untuk melangkah masuk dan memberikan miliaran Dolar untuk membantu bank selamat dalam situasi ini. Selain itu, The Fed memutuskan untuk memotong suku bunga sebanyak 75 basis poin di Januari 2008. Belakangan, di tahun 2008, Bank Wall Street Lehman Brothers runtuh dan menandai kebangkrutan terbesar dalam sejarah AS.

Krisis Finansial Tahun 2008 dan Indeks Dolar AS
Krisis Finansial Tahun 2008 dan Indeks Dolar AS

Langkah-langkah yang telah diambil Federal Reserve menyebabkan depresiasi Dolar AS yang signifikan. Indeks turun dari lebih dari 84 menjadi ke bawah 72 dalam setahun dan kemudian mulai meningkat ke lebih dari 86 di tahun 2009.

Pandemi COVID-19

Tonggak sejarah selanjutnya terjadi di tahun 2020 sepanjang fase aktif pandemi. Penutupan global, yang termasuk tindakan pengendalian utama di kebanyakan negara, menyebabkan resesi global, yang pada gilirannya, menstimulasi bank-bank sentral memotong suku bunga.

Dolar AS awalnya naik di tahap-tahap awal pandemi namun bergerak turun ketika suku bunga dipangkas hingga hampir 0%.

Indeks Dolar AS hampir mencapai 100 selama tahap awal pandemi, sebagaimana Dolar AS digunakan sebagai aset safe-haven. Bagaimanapun, setelah The Fed memangkas suku bunga di awal tahun, DXY bergerak turun ke bawah 90.

Inilah tonggak-tonggak sejarah penting dalam sejarah indeks Dolar AS. Dengan membaca lebih lanjut artikel ini, Anda akan mengetahui penggerak-penggerak utama yang mempengaruhi fluktuasi harga USDX.

Faktor-faktor Penting yang Mempengaruhi Indeks Dolar AS

Kuotasi Dolar AS dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat memicu tren naik dan tren turun. Mirip dengan mata uang lain, indeks Dolar bereaksi terhadap keputusan-keputusan bank sentral, makroekeonomi, dan faktor-faktor lainnya yang akan dijelaskan di bawah.

Aktivitas Federal Reserve

Dolar AS dikeluarkan oleh Federal Reserve dan diregulasi oleh bank sentral ini. Karenanya, setiap langkah dari The Fed dapat memicu fluktuasi harga tajam. Federal Reserve menetapkan target suku bunga, yang bertindak sebagai dasar dari tingkat suku bunga untuk mengendalikan pasokan uang di Amerika Serikat.

Ketika suku bunga lebih tinggi, pinjaman menjadi kurang atraktif bagi para konsumen, sementara deposito dan simpanan bank dalam Dolar AS meningkat. Dengan meningkatkan suku bunga dana federal, The Fed cenderung mengendalikan inflasi dan mendorongnya turun dengan harga perlambatan perekonomian.

Sementara tingkat inflasi ada pada level target dan pertumbuhan perekonomian lambat, The Fed dapat memangkas suku bunga untuk menstimulasi aktivitas dunia usaha. Dengan melakukan hal ini, Federal Reserve mengurangi biaya pinjaman dan menjadikan simpanan dalam Dolar AS kurang atraktif. Konsumen menghabiskan lebih banyak uang, dan tingkat inflasi menjadi semakin tinggi. Dalam situasi ini, Dolar AS terdepresiasi.

Terlepas dari tingkat suku bunga, bank sentral memiliki opsi lainnya, memungkinkannya untuk mempengaruhi pertumbuhan perekonomian dan harga Dolar AS. Dengan meluncurkan apa yang disebut “quantitative easing”, The Fed menambahkan likuiditas terhadap pasar finansial dan menstimulasi pertumbuhan perekonomian namun dengan risiko melihat inflasi meningkat.

Faktro-faktor Makroekonomi

Indikator-indikator makroekonomi kunci yang dirilis di Amerika Serikat juga dapat mempengaruhi indeks Dolar AS baik secara positif maupun negatif. Data PDB yang meningkat, misalnya, dapat menarik para pembeli USD sebagaimana lebih sedikit peluang The Fed akan memotong suku bunga dalam situasi ini. Tingkat pertumbuhan PDB yang lebih rendah atau resesi dapat menghasilkan depresiasi Dolar AS sebagaimana para partisipan pasar akan menghargainya dalam pemotongan tingkat suku bunga di masa depan. Beberapa rilis data makroekonomi terpenting termasuk:

  • Inflasi. Tingkat di mana mata uang kehilangan daya belinya sepanjang waktu. Target inflasi ditetapkan 2-3% oleh Federal Reserve. Jika tingkat inflasi di atas level ini, The Fed kemungkinan akan meningkatkan suku bunga untuk menjadikan inflasi kembali ke tingkat targetnya. Inflasi yang lebih rendah atau deflasi juga bisa berbahaya sebagaimana hal ini menunjukkan bahwa aktivitas dunia usaha rendah. Demi menstimulasi pertumbuhan inflasi, bank sentral bisa memotong suku bunga dan meluncurkan program QE;
  • Ketenagakerjaan. Tingkat pengangguran termasuk salah satu indikator kunci yang menunjukkan kesehatan perekonomian. Semakin tinggi tingkat pengangguran menunjukkan adanya beberapa permasalahan dalam situasi perkonomian, dan aktivitas dunia usaha lebih lambat. Karenanya, demi menstimulasi serapan tenaga kerja dan pertumbuhan perekonomian, The Fed dapat memotong suku bunga jika level inflasi memungkinkan untuk melakukannya;
  • Indikator-indikator yang mendahului. PMI manufaktur dan jasa termasuk sangat penting bagi para trader yang ingin menganalisis indeks DXY karena menunjukkan aktivitas dunia usaha bahkan sebelum data PDB dirilis. Jika PMI di bawah prakiraan atau 50, hal ini berarti bahwa perekonomian memerlukan stimulasi dan dapat menyebabkan babak pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve;
  • Neraca perdagangan. Defisit dalam neraca perdagangan termasuk salah satu ancaman terbesar kepada Dolar AS. Karenanya, jika neraca negatif, hal ini dapat menyebabkan depresiasi Dolar AS lebih lanjut.

Instabilitas Politik

Dolar AS merupakan mata uang cadangan global, yang senantiasa digunakan oleh para trader dan investor sebagai aset safe-haven. Di masa-masa instabilitas politik, para partisipan pasar membeli Dolar AS, sementara ketika situasi cenderung stabil, para trader dan investor lebih memilih aset-aset yang berisiko.

Bagaimana Cara Memprediksi Fluktuasi Harga DXY: Analisis Teknikal

Terlepas dari analisis fundamental, para trader menggunakan berbagai macam alat analisis teknikal untuk memprediksi fluktuasi harga. Mirip dengan aset-aset lainnya, Anda dapat menggunakan indikator-indikator teknikal, pola-pola grafik, analisis batang candle Jepang, Fibonacci, dan lain-lainnya untuk memprediksi fluktuasi harga.

Menggunakan Indikator Teknikal untuk Menganalisis Indeks DXY

Strategi RSI dasar untuk trading DXY
Strategi RSI dasar untuk trading DXY

Relative Strength Index (RSI) sejauh ini termasuk salah satu indikator teknikal paling populer, menawarkan antarmuka pengguna yang cukup sederhana dan apa adanya. Alat ini memungkinkan para trader untuk melihat kapan harga dalam keadaan jenuh beli dan jenuh jual dan mencari titik-titik masuk ketika indeks Dolar AS akan berbalik arah atau setidaknya mendapatkan koreksi.

Forex

Ketika harga meninggalkan area jenuh beli (di atas 70), trader dapat menjual indeks DXY, sementara ketika meninggalkan area jenuh jual (di bawah 30), indeks cenderung untuk meningkat, dan trader dapat membeli aset ini.

Opsi Digital

Para trader opsi digital dapat membeli kontrak Lebih Rendah ketika indikator bergerak ke bawah 70 dari area jenuh beli. Jika RSI di bawah 30 dan kemudian bergerak ke atas level ini, trader dapat membeli kontrak Lebih Tinggi.

Trading Indeks DXY dengan Pola-pola Grafik

Para trader dapat menganalisis fluktuasi harga DXY menggunakan berbagai macam pola grafik. Dalam contoh yang ini, ada pola “double-top” yang biasanya muncul persis sebelum pembalikan arah turun.

Forex

Untuk trading pola “double-top”, Anda perlu menunggu hingga harga menembus level support, yang juga dikenal sebagai “neckline”. Ketika ini terjadi, trader menjual aset.

Opsi Digital

Mereka yang menggunakan opsi digital dapat membeli kontrak Lebih Rendah ketika harga menembus ke bawah “neckline”. Transaksi harus dilakukan persis di saat ini sebagaimana trader akan menghasilkan uang pada momentum yang akan datang segera.

Pola-pola Pembalikan Arah Batang Candle

Trading indeks DXY dengan pola-pola pembalikan arah batang candle
Trading indeks DXY dengan pola-pola pembalikan arah batang candle

Menggunakan pola-pola pembalikan arah batang candle merupakan pendekatan lain yang akan memungkinkan Anda untuk berupaya memprediksi fluktuasi harga. Pola “hammer” standar, misalnya, akan mengatakan pada Anda bahwa pasar kemungkinan akan melakukan pembalikan arah ke atas dalam waktu dekat, sementara “shooting star” dapat memprediksi pembalikan arah ke bawah.

Forex

Para trader CFD dapat membeli indeks DXY setelah batang candle selanjutnya yang mengikuti pola hammer menembus ke atas titik tertinggi hammer. Stop loss bisa ditempatkan persis di bawah nilai terendah hammer.

Opsi Digital

Pola hammer juga bisa digunakan oleh para trader opsi digital. Direkomendasikan untuk membeli kontrak Lebih Tinggi di saat ketika harga menembus ke atas titik tertinggi hammer.

Kesimpulan

Indeks DXY merupakan peluang bagi trader untuk mendapatkan eksposur dari salah satu mata uang paling populer dan paling likuid di dunia pasar finansial. Terlepas dari sekedar trading terhadapnya, indeks ini memungkinkan para partisipan pasar untuk menganalisis tren Dolar secara umum dan menggunakan informasi ini ketika trading dengan aset-aset lainnya. Para trader dapat menggunakan berbagai macam alat untuk berupaya memprediksi fluktuasi harga masa depan daripada indeks Dolar AS, termasuk analisis fundamental, indikator teknikal, pola grafik, dll.

FAQ / Pertanyaan Umum

Binolla Blog Image - Grafik DXY: Penjelasan Indeks Dolar AS 9

Apa Perbedaan Antara DXY dan USD?

Indeks Dolar AS merepresentasikan nilai dari Dolar AS didasarkan pada relasinya terhadap enam mata uang mayor.

Apa yang Dikatakan Indeks Dolar AS terhadap Partisipan Pasar?

Ini memungkinkan para trader dan investor untuk melihat kesehatan dan kinerja saat ini daripada Dolar AS dibandingkan dengan berbagai mata uang lain.

Nama Apa dan Singkatan Apa yang Paling Umum daripada Indeks Dolar AS

Nama dan singkatan paling populer daripada Dolar AS termasuk DXY, USDX, DX, atau “Dixie”.

Bisakah Saya Membeli dan Menjual Indeks DXY?

Ya, Anda bisa. Indeks ini diperdagangkan aslinya sebagai kontrak berjangka, namun di zaman sekarang, juga tersedia dalam bentuk “contract for difference”.

Penulis
Bagikan
Direkomendasikan
Anda berhasil berlangganan ke newsletter