Dolar AS Bergerak Semakin di Atas Kesepakatan AS-China: Apa yang Diekspektasi Selanjutnya?

Negosiasi antara Amerika Serikat dan China telah berujung pada kesepakatan antara kedua belah pihak. Berdasarkan pada hasil-hasil yang diumumkan pada hari Senin, tarif-tarif dipangkas sebanyak 115%. Mulai dari sekarang, barang-barang yang datang dari China merupakan subjek terhadap tarif 30% di Amerika Serikat, sementara barang-barang yang datang dari Amerika Serikat merupakan subjek terhadap tarif 10% dari Beijing.
Kesepakatan ini diselesaikan untuk 90 hari. Presiden AS akan melanjutkan negosiasi dengan mitra-mitra dari China untuk de-eskalasi lebih lanjut dalam perang dagang antara kedua belah pihak. Dolar AS berkibar di hari Senin, namun saat ini, mata uang AS ini telah mencapai puncaknya. Hal penting berikutnya untuk disebutkan di sini adalah bahwa The Fed telah menunda keputusannya tentang suku bunga. Sementara diekspektasi bahwa Federal Reseve akan memangkas suku bunga dalam pertemuannya di bulan Juni, saat ini, fokusnya telah beralih ke September, yang juga menunjang Dolar AS.
Contents
- 1 EUR/USD: Pasangan Mata Uang Tampak Ringkih di Atas Permintaan USD yang Lebih Tinggi
- 2 GBP/USD: Data Pasar Tenaga Kerja Inggris Memberikan Tekanan pada Pasangan Mata Uang
- 3 Wawasan Pasar yang Bisa Anda Manfaatkan untuk Trading!
- 4 WTI: Minyak Mentah Mengembangkan Perolehannya di Hari Selasa di Tengah Kesepakatan AS-China
- 5 XAU/USD: Emas Mundur di Optimisme Pasar Tentang Kesepakatan Dagang
EUR/USD: Pasangan Mata Uang Tampak Ringkih di Atas Permintaan USD yang Lebih Tinggi
Pasangan mata uang ini anjlok di hari Senin dan sedang diperdagangkan di kisaran 1,1100 pada saat artikel ditulis. Optimisme umum terhadap kesepakatan dagang antara China dan Amerika Serikat mendorong Dolar AS lebih tinggi. Bagaimanapun, para trader dan investor menunggu untuk melihat hasil-hasil dari data CPI Amerika Serikat. Menurut berbagai prediksi, inflasi tahunan di Amerika Serikat cenderung bertahan pada 2,4%. Terkait dengan CPI Monthly Core cenderung untuk tumbuh ke 0,3% di bulan April, sementara CPI bulanan diekspektasi mencapai 0,3% yang sama dari -0,1% sebulan sebelumnya.
Negosiasi dagang antara AS dan Eurozone masih berlangsung. Komisi Eropa meluncurkan konsultasi publik sebagai tindakan pencegahan jika pembicaraan dagang gagal dan tarif-tarif AS masih bertahan.
Euro masih berada di bawah tekanan sebagaimana European Central Bank diekspektasi untuk kembali memangkas suku bunga tahun ini. Menurut berbagai prediksi, ECB cenderung untuk memangkas kembali suku bunga di bulan Juni.

Pasangan mata uang ini bertahan di bawah SMA50 di hari Selasa, yang berarti bahwa “bear” masih mengendalikan pasar pada saat ini. Level support terdekat ada pada 1,1100, dari mana Anda bisa menjual untuk menargetkan 1,1060 dan 1,1000. Ke arah naik, pasangan mata uang ini bertahan di bawah SMA50, yang memainkan peran saat ini dalam resistance dinamis. Membeli di atas SMA50 akan menjadi solusi bagus.
GBP/USD: Data Pasar Tenaga Kerja Inggris Memberikan Tekanan pada Pasangan Mata Uang
Pound Inggris diperdagangkan di bawah tekanan setelah rilis data pasar tenaga kerja Inggris. Menurut ONS, tingkat pengangguran meningkat sebanyak 4,5% dari 4,4% selama tiga bulan yang berakhir di bulan Februari. Perekonomian menambahkan 112 ribu tenaga kerja, yang secara signifikan berada di bawah ekspektasi. Pertumbuhan lapangan kerja Inggris yang melambat mengungkapkan ketakutan di kalangan para pemilik usaha terkait dengan tarif-tarif AS. Terkait dengan data Rata-rata Pendapatan (Average Earnings), penurunannya juga tidak diharapkan bagi mata uang Inggris ini karena menyoroti kemungkinan lebih banyak pelonggaran di tahun ini, yang akan menambahkan tekanan terhadap pasangan mata uang ini.

Dari perspektif analisis teknikal, pasangan mata uang ini bertahan di bawah simple moving average periode 50, yang merupakan sinyal bearish. Para trader bisa menempatkan order jual di bawah 1,3140 menargetkan 1,3100 dan 1,3050. Ke arah naik, resistance terdekat ada pada 1,3200, dari mana para trader bisa membeli pasangan mata uang menargetkan 1,3240 dan 1,3300.
WTI: Minyak Mentah Mengembangkan Perolehannya di Hari Selasa di Tengah Kesepakatan AS-China
Kesepakatan dagang antara AS dan China telah memperkuat harga minyak bumi minggu ini, sebagaimana China merupakan salah satu konsumen minyak bumi terbesar. Tarif yang lebih tinggi memberikan tekanan terhadap WTI, namun ketika kesepakatan ditandatangani, ketakutan akan permintaan yang lebih rendah menjadi mundur, meninggalkan ruang untuk optimisme.
Bagaimanapun, kenaikan dibatasi oleh keputusan OPEC+ untuk meningkatkan produksi minyak bumi di bulan Juni sebanyak 411.000. Selain itu, fakta bahwa The Fed telah menunda pemangkasan tarif akan menunjang USD dan memberikan tambahan tekanan terhadap nilai harga WTI.

Minyak bumi diperdagangkan di atas SMA50, mengonfirmasi sentimen bullish. Level resistance terdekat ada pada 63,00 dari mana Anda bisa membeli untuk menargetkan 64,00. Ke arah turun, jika WTI bergerak ke bawah SMA50, Anda bisa menjual minyak bumi mentah, menargetkan 62,50.
XAU/USD: Emas Mundur di Optimisme Pasar Tentang Kesepakatan Dagang
Kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan China menginjeksi optimisme ke dalam pasar finansial, yang mengakibatkan tren turun pada emas. Jatuhnya penghalang dagang memungkinkan Dolar AS untuk memperoleh momentum sebagaimana dapat membantu perekonomian AS untuk menghindari stagflasi yang diprediksi oleh Ketua The Fed, Jerome Powell. Di sisi lain, emas sebagai aset safe-haven tidak dicari sebagaimana sentimen pasar telah beralih menuju aset-aset berisiko.
Para partisipan pasar sekarang menunggu untuk melihat data harga konsumen AS yang akan dirilis di hari Selasa.

Emas saat ini diperdagangkan di bawah SMA50, yang berarti bahwa bear masih mengendalikan pasar. Ke arah turun, jika emas menembus ke bawah 3200, para trader bisa menjual untuk menargetkan 3180 dan 3160. Ke arah naik, jika XAU/USD bergerak ke atas SMA50, Anda bisa membeli untuk menargetkan 3350.
