Bagaimana Cara Memilih Underlying Asset dalam Trading
Memilih underlying asset merupakan salah satu kunci sukses trading. Jika Anda melakukannya secara acak, Anda akan dapat menghasilkan kerugian hanya karena tidak memahami mekanisme mendasar yang menyebabkan pergerakan harga. Apa pun instrumen finansial yang Anda gunakan dalam trading, opsi-opsi digital, atau Forex CFD, Anda perlu melakukan riset Anda sendiri sebelum membeli sebuah kontrak jangka waktu tetap atau CFD.
Sementara terdapat cukup banyak macam underlying asset yang dapat Anda pilih dalam Platform Binolla, kita akan berfokus pada pasangan mata uang Forex sebagai contoh. Dengan membaca artikel ini, Anda akan belajar lebih banyak mengenai pasangan mata uang dan bagaimana memilihnya dalam trading.
Jika Anda ingin mulai trading sekarang, Anda dapat membuka akun di Binolla.
Jenis-jenis Underlying Asset untuk Opsi Digital
Ini merupakan salah satu pasar yang paling populer yang dapat dipilih para trader. Aset-aset finansial tersebut memungkinkan para trader untuk mendapatkan manfaat dari pergerakan harga beragam pasangan mata uang. Ketika membeli kontrak Lebih Tinggi untuk EUR/USD contohnya, Anda mengharapkan EUR untuk mengungguli USD. Ketika membeli kontrak Lebih Rendah untuk EUR/USD, maka Anda berpikir bahwa USD kemungkinan akan mengungguli EUR pada periode waktu tertentu.
Aset-aset underlying Forex merupakan salah satu yang paling populer karena banyak trader berasal dari Forex CFD. Lebih lanjutnya, ketika Anda melakukan trading pasangan mata uang, Anda dapat memiliki akses cepat terhadap pemberitaan makroekonomi terakhir dan mendapat profit dari volatilitas atau tren momentum yang lebih tinggi yang dapat muncul pada periode setelah data yang ada.
Alasan lain aset FX menjadi populer di kalangan trader opsi digital adalah karena volume pasarnya. Menurut perhitungan terakhir, volume perdagangan harian Forex melampaui $6 triliun, yang menjadikan FX sebagai pasar terbesar di dunia.
Pergerakan pasangan mata uang FX dianggap lebih jelas. Berbagai mata uang dapat dianalisis baik dengan alat-alat fundamental maupun teknikal yang memungkinkan Anda menemukan titik masuk dan menghasilkan uang.
Komoditas
Ini merupakan kelas aset tersendiri yang diwakili oleh bermacam-macam bahan baku yang digunakan untuk produksi berbagai macam barang, makanan, sumber energi, dan sebagainya. Komoditas sendiri dapat dibagi sebagai berikut:
- Logam mulia. Subkelas ini diwakili oleh emas, perak, platinum, dan sebagainya. Logam mulia termasuk aset paling populer untuk trading karena harganya berkorelasi langsung dengan pasar finansial lainnya, sementara permintaan/penawaran digerakkan oleh faktor-faktor dalam dan luar. Sebagai contoh, harga emas dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran, ekonomi global, informasi tentang deposit emas saat ini, dan sebagainya;
- Logam dasar. Logam-logam ini paling banyak digunakan dalam sektor industri. Kategori ini termasuk tembaga dan aluminium. Bahan-bahan ini jarang digunakan untuk trading karena likuiditas dan peminatan yang lebih rendah di kalangan trader;
- Komoditas pertanian. Subkelas ini mencakup beragam aset pertanian seperti halnya gandum, kapas, jagung, dan sebagainya. Seperti logam dasar, komoditas pertanian kurang menarik perhatian para trader;
- Energi. Trading minyak dan gas alam dapat menjadi sangat menarik, khususnya di saat terjadinya pergolakan global yang signifikan atau turbulensi geopolitik. Kurangnya komoditas di dalam pasar global menciptakan permintaan yang lebih tinggi, sementara pasar sedang dalam kondisi berlimpah (oversupply) dengan gas alam dan minyak, harga komoditas-komoditas tersebut bergerak turun.
Saham
Membeli kontrak digital untuk saham dapat menjadi sangat mengasyikkan, karena aset-aset tersebut memiliki likuiditas dan volatilitas yang tinggi. Bagaimanapun, tidak semua saham sesuai dengan parameter-parameter tersebut. Ketika melakukan trading dengan aset-aset tersebut, Anda perlu melakukan analisis saham tambahan demi memahami kinerja masa depannya dan merumuskan keputusan berbasis data. Bagaimanapun, saham merupakan underlying asset yang sangat atraktif, dan banyak trader menambahkannya ke dalam aset portofolio trading mereka.
Mata Uang Kripto
Ini merupakan grup aset terpisah yang dicirikan dengan likuiditas lebih rendah, volatilitas lebih tinggi, dan pergerakan harga yang sangat besar. Bitcoin sebagai contoh, dapat menciptakan perubahan lebih dari $1.000 (seribu $) per hari ke kedua arah, yang menjadikannya aset yang sangat sulit untuk digunakan dalam trading. Bagaimanapun, jika Anda punya nyali dan mencari fluktuasi harga yang serius maka Anda dapat mencobanya. Lebih lanjutnya, terpisah dari Bitcoin, pasar mata uang kripto diwakili banyak kripto dan token lain (baik security maupun utility) yang dapat menarik perhatian Anda.
Menggunakan mata uang kripto sebagai underlying asset untuk trading adalah bermanfaat semala Anda tidak menjadikan uang Anda “beku” dalam berinvestasi. Anda tidak memiliki underlying asset melainkan kontrak untuknya, yang akan selesai setelah kadaluwarsa. Karenanya, Anda tidak perlu untuk melihat masa depan yang jauh demi melakukan trading mata uang kripto sebagai opsi digital. Tujuan utama Anda adalah menentukan apakah koin atau token tertentu akan bergerak naik atau turun dalam beberapa waktu ke depan.
Dasar-dasar Pasangan Mata Uang Forex
Bahkan sebelum Anda memikirkan mata uang mana yang akan dipilih, merupakan ide bagus untuk memahami semua jenis aset tersebut. Terdapat tiga kelas utama dalam mata uang Forex:
- Pasangan mata uang mayor. Terdapat beberapa mata uang negara maju yang dapat diperdagangkan terhadap Dolar AS (USD). Pasangan mata uang mayor tersebut termasuk di antaranya:
- EUR/USD
- GBP/USD
- AUD/USD
- NZD/USD
- USD/CHF
- USD/CAD
- USD/JPY
- Pasangan mata uang kurs silang (cross-rate). Tidak seperti daftar sebelumnya, yang ini termasuk mata uang negara maju yang sama, namun diperdagangkan secara langsung tanpa Dolar AS (USD). Berikut beberapa contoh pasangan mata uang lintas nilai:
- EUR/GBP
- EUR/AUD
- GBP/CHF
- EUR/JPY
- AUD/NZD
- AUD/CAD
- GBP/AUD
- Pasangan mata uang eksotis. Mata uang dari negara berkembang seperti Tiongkok/Cina, Meksiko, Brasil, Afrika Selatan, Turki, dan lainnya yang juga diperdagangkan terhadap Dolar AS (USD). Pasangan-pasangan tersebut termasuk (namun tidak terbatas pada):
- USD/TRY
- USD/ZAR
- USD/MXN
- USD/BRL
- USD/CNY
Sementara pasangan mata uang mayor dan kurs silang untuk trader pemula dan yang sudah mahir, pasangan mata uang eksotis lebih baik hanya digunakan oleh para profesional. Pasangan ini menawarkan volatilitas yang lebih kuat dan likuiditas yang lebih rendah dibandingkan kedua kategori pertama. Di sisi lain, jika Anda lebih suka pergerakan yang lebih kuat, Anda akan menemukan banyak underlying asset dalam kategori eksotis ini yang menawarkan kesempatan memacu adrenalin Anda.
Bagaimana Cara Memilih Pasangan Mata Uang Anda untuk Trading
Memilih pasangan mata uang cukup kompleks, karena ada cukup banyak faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum Anda membeli salah satunya. Para trader yang sudah mahir telah banyak melakukan riset sepanjang karir mereka, dan mereka dapat berganti-ganti antara bermacam-macam underlying asset tanpa terkena jebakan.
Bagi para pemula, mereka tetap harus melakukan riset ini, dan kami ingin memberikan Anda panduan 5 langkah kami mengenai cara memilih pasangan mata uang.
Pikirkan Mengenai Gaya Trading Anda
Dalam opsi digital, Anda paling sering dapat menerapkan dua macam gaya trading – scalping dan trading jangka pendek. Bagaimanapun, bahkan kedua macam gaya tersebut dapat membutuhkan pendekatan yang berbeda. Lebih lanjutnya, gaya trading Anda dapat berdampak pada pemilihan underlying asset Anda. Jika Anda menggunakan pasangan mata uang dengan volatilitas yang sangat rendah sebagai contoh, Anda tidak dapat mengharapkan pergerakan harga yang signifikan. Karenanya, risiko kerugian ketika menerapkan strategi scalping adalah lebih besar.
Di sisi lain, aset-aset volatil dengan momentum harga yang sangat besar lebih baik untuk scalping, karena mereka memungkinkan Anda untuk tetap tenang ketika harga memilih arah tertentu. Anda dapat mengharapkan untuk menghasilkan profit dengan pergerakan harga signifikan tersebut.
Sikap Anda Terhadap Risiko
Sementara kebanyakan trader cenderung meminimalkan risiko, mereka masih ada dan Anda perlu memikirkan tentang risiko yang dapat Anda terima dalam strategi trading Anda. Harus disebutkan bahwa ketika memilih aset tertentu seperti halnya EUR, JPY, GBP, USD atau lainnya untuk trading, Anda harus selalu mengevaluasi risiko Anda.
Mereka yang memiliki nyali bahkan dapat melakukan trading mata uang kripto yang lebih volatil dibandingkan kebanyakan kelas aset. Jika Anda merasa dapat menghadapi pergerakan harga yang sangat besar dalam sehari, maka hal ini merupakan solusi yang baik. Bagaimanapun, jika Anda ingin mengurangi risiko Anda, Anda perlu memilih sesuatu yang lebih tidak volatil.
Buat Watchlist (Daftar Pantauan) Anda
Langkah pertama sebelum memilih pasangan mata uang adalah menyusun watchlist di mana Anda dapat menambahkan beberapa aset untuk dipantau lebih dekat. Nasihat satu-satunya di sini adalah hindari untuk menambahkan terlalu banyak ke dalam watchlist. Anda tidak perlu menambahkan semua pasangan mata uang mayor ke dalamnya, atau langkah ini tidak akan ada efeknya. Tambahkan satu sampai tiga aset dan dedikasikan cukup waktu untuk merisetnya.
Telusuri Rilis Data Utama
Hal berikutnya yang harus dikerjakan ketika memilih sebuah pasangan mata uang sebagai aset trading adalah mencari tahu rilis makroekonomi atau kejadian mana yang dapat mempengaruhi pergerakan harga. Sementara rilis-rilis tersebut dapat dinamakan secara berbeda, mereka merefleksikan parameter-parameter ekonomi utama, seperti halnya pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto), inflasi, dan pasar tenaga kerja. Lebih lanjutnya, terlepas dari indikator-indikator utama tersebut, Anda perlu juga menelusuri kebijakan-kebijakan moneter dari setiap bank sentral dari mata uang yang telah Anda tambahkan dalam watchlist.
Anda perlu ingat bahwa semua rilis data ekonomi dapat mempengaruhi keputusan kebijakan moneter. Karenanya, dengan memperhatikan statistik, Anda akan dapat memahami kebiasaan bank sentral selama rapat selanjutnya.
Melakukan Analisis Teknikal
Bahkan ketika Anda tidak akan melakukan trading sepasang mata uang tertentu sekarang, merupakan ide bagus untuk menggambar garis-garis support dan resistance, menerapkan indikator-indikator, atau memperhatikan pola aksi harga/price action tergantung pada apa persisnya strategi yang akan Anda pakai dalam rutinitas trading Anda.
Hal ini akan memungkinkan Anda memahami bagaimana cara sistem trading Anda dapat diterapkan pada aset tertentu dalam beragam situasi. Anda dapat juga melakukan trading dengan uang virtual menggunakan akun demo, yang akan memungkinkan Anda untuk menguji strategi-strategi Anda di lapangan.
Gambar di atas menunjukkan analisis teknikal paling populer alat gambar yang meliputi garis-garis tren dan tingkat-tingkat resistance. Bahkan ketika Anda membatasi strategi trading terhadapnya, Anda dapat melihat gambaran utuh tentang apa yang terjadi di pasar.
Analisis Intermarket (Antar Pasar)
Terdapat cukup banyak mata uang yang harganya dipengaruhi oleh penyebab eksternal. Contohnya jika Anda mengambil Dolar Kanada (CAD), Anda akan menemukan korelasi antara mata uang ini dengan harga minyak. Kanada dikenal sebagai pengekspor minyak sehingga kekayaan perekonomiannya tergantung pada harga komoditas ini.
Contoh lainnya dalam penggunaan analisis intermarket adalah ketika Anda melakukan trading dengan pasangan kurs silang. Pertimbangkan bahwa EUR/GBP bertumbuh sementara USD kehilangan posisinya. Dengan demikian Anda membeli EUR/USD dan bukan GBP/USD.
Pertimbangkan Sesi Trading
Akhirnya, sebelum mengambil pasangan mata uang untuk trading, Anda perlu mempertimbangkan sesi trading saat Anda siap untuk trading. Harap diingat bahwa tergantung pada kesiapan Anda mendedikasikan waktu untuk trading, beragam pasangan mata uang dapat berada pada tingkatan volatilitas dan likuiditas yang berbeda. Karenanya, trading EUR/USD selama sesi Asia bukanlah ide bagus, sementara USD/JPY selama sesi Eropa akan mengecewakan Anda.
Pasangan Mata Uang Forex Paling Banyak Diperdagangkan
Volume trading/perdagangan amat sangat penting ketika memilih pasangan mata uang, khususnya bagi pemula. Sepasang mata uang yang dapat memberikan likuiditas akan juga dalam kondisi banyak permintaan/demand dan karenanya memberikan Anda hasil trading yang lebih stabil. Kami telah memutuskan untuk membuat daftar top yang mencakup aset Forex paling likuid.
EUR/USD
Menurut Bank for International Settlements (BIS), EUR dan USD merupakan mata uang paling banyak diperdagangkan di dunia. USD memegang posisi memimpin dengan 88%, dan EUR berada di posisi setelahnya dengan 31% dari perputaran mata uang secara umum pada tahun 2022.
EUR/USD cocok untuk semua kategori trader, karena mereka dapat memanfaatkan bermacam-macam analisis teknikal untuk memprediksi harga. Gambar di atas menampilkan garis tren yang dapat Anda gunakan untuk membeli kontrak Lebih Tinggi sementara EUR/USD berada dalam tren naik/uptrend.
Pasangan mata uang memiliki banyak likuiditas harian, yang menghasilkan spread lebih sempit. Keduanya sangat penting untuk para trader. Nilai kurs pasangan mata uang ini ditentukan oleh banyak faktor termasuk:
- Keputusan/kebijakan FOMC dan ECB;
- Data PDB (Produk Domestik Bruto);
- Pasar tenaga kerja Amerika Serikat;
- Inflasi Amerika Serikat dan zona Euro;
- Indeks-indeks PMI ISM.
USD/JPY
Pasangan mata uang populer lainnya adalah USD/JPY, dengan Yen Jepang mengambil posisi ketiga dalam tabel perputaran mata uang BIS dengan 17% dari keseluruhan perputaran yang ada pada akhir tahun 2022. Pasangan ini dikenal karena likuiditas dan volume perdagangannya yang tinggi, tapi harap diingat bahwa waktu aktifnya ikut dengan permulaan sesi trading Asia.
Seperti contoh sebelumnya dengan EUR/USD, USD/JPY memberikan banyak kesempatan bagi para trader opsi digital. Secara khusus, Anda dapat menerapkan garis tren sederhana untuk menemukan banyak sinyal dan membeli beberapa macam jenis kontrak.
Ketika berbicara tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pasangan mata uang, terlepas dari yang mempengaruhi USD, berikut beberapa set data penting yang perlu Anda pantau:
- Keputusan/kebijakan Bank Sentral Jepang;
- Data inflasi (Jepang telah lama menderita deflasi yang melelahkan);
- Neraca perdagangan (karena Jepang adalah negara berorientasi ekspor);
- Tingkat pertumbuhan PDB dan rilis data ekonomi lainnya.
GBP/USD
Pound Inggris menempati posisi keempat dalam tabel BIS dengan 13% bagian dari perputaran mata uang secara umum. GBP/USD memiliki likuiditas dan volume perdagangan yang tinggi, khususnya selama sesi trading Eropa dan Amerika.
GBP/USD merupakan aset yang sangat baik untuk dipilih para trader karena menawarkan tingkat volatilitas yang lebih tinggi dibandingkan EUR/USD. Lebih lanjutnya, Anda dapat menggunakan semua strategi klasik yang ada, termasuk candlestick Jepang. Pada contoh di atas, terdapat sinyal Shooting Star dan juga Hammer.
Perihal faktor-faktor yang mempengaruhi, terlepas dari apa yang membuat harga USD bergerak ke arah tertentu, berikut beberapa set data untuk dipantau:
- Keputusan/kebijakan Bank of England’s (BoE);
- Vote untuk tingkat suku bunga BoE;
- Data PDB;
- Data pasar kerja;
- Inflasi, dan banyak lagi.
AUD/USD
Dolar Australia adalah mata uang global keenam terbesar dengan 6% bagian dari perputaran mata uang secara umum. Nilai mata uang berkaitan erat dengan ekspor negara tersebut, khususnya bijih besi dan batu bara, yang menyumbang bagian terbesar PDB Australia.
Dengan mengingat hal ini, perubahan dalam harga komoditas memiliki dampak yang sangat besar terhadap AUD. Terlepas dari hal tersebut, ketika menganalisis AUD/USD, Anda perlu memantau perekonomian Tiongkok/Cina karena Beijing merupakan mitra dagang Australia terdekat. Terlepas dari faktor-faktor yang berpengaruh terhadap USD, Anda perlu memantau hal-hal berikut:
- Keputusan/kebijakan Reserve Bank of Australia (RBA);
- Inflasi;
- Neraca perdagangan;
- PDB, dan lainnya.
USD/CNY
Walaupun Yuan Cina tidak termasuk dalam paket pasangan mata uang mayor, pengaruhnya telah tumbuh dalam beberapa tahun belakangan ini dan memungkinkan mata uang untuk mengambil tempat kelima dalam tabel BIS berdasarkan perputarannya, dengan 7% bagian dari perputaran mata uang secara umum. Bagaimanapun, bahkan dengan bagian yang besar ini, USD/CNY tidak populer sebagai pasangan mata uang karena Bank Rakyat Tiongkok mengendalikan mata uang mereka.
USD/CAD
Dolar Kanada berada persis di bawah AUD dalam tabel BIS dengan 6% bagian dari perputaran. Harga CAD bergantung erat pada minyak, karena Kanada merupakan eksportir regional besar dari komoditas ini.
Harga mahal minyak menunjang CAD, ketika harga komoditas tersebut turun, CAD juga ikut turun. Sebagaimana penggerak-penggerak lainnya, mereka dapat mencakup:
- Keputusan/kebijakan Bank of Canada (BoC);
- PDB;
- CPI;
- PMI, dan banyak lagi.
USD/CHF
Franc Swiss termasuk di antara mata uang populer dikarenakan sistem finansial Swiss, yang dipercaya stabil dan telah membuktikan keberlanjutannya selama puluhan tahun. Dengan mengingat ini, para trader dan investor sering membeli CHF di kala krisis finansial dan ekonomi, sementara mereka menghindarinya di masa pertumbuhan global.
Karenanya, Swiss Franc tidak aktif diperdagangkan, sebagaimana semua mata uang lain yang termasuk dalam daftar ini. Bagaimanapun, CHF tetap ada dalam daftar karena mata uang paling populer berdasarkan perputaran.
Aset-aset Safe-Haven
Sebelum berhenti membaca, kami ingin berikan informasi mengenai aset-aset safe-haven (tempat berlindung yang aman) yang mungkin dapat Anda pertimbangkan untuk trading di saat-saat turbulensi ekonomi dan finansial. Aset-aset safe-haven ini sering digunakan para investor dari berbagai tingkat modal untuk melindungi investasi mereka dari saat-saat menurunnya pasar global.
Sementara aset-aset safe-haven kebanyakan digunakan para investor, para trader juga perlu mengetahui tentangnya. Ada beberapa instrumen finansial dalam jenis ini yang dapat Anda gunakan dan mungkin juga telah Anda tradingkan.
Salah satu aset safe-haven paling populer adalah emas. Anda mungkin telah mendengar bahwa logam mulia ini mendapatkan momentum positif ketika krisis ekonomi. Salah satu contoh emas menjadi salah satu aset populer adalah ketika masa pasca krisis setelah penurunan ekonomi serius tahun 2008. Para trader opsi digital dapat juga mempertimbangkan emas sebagai sebuah underlying asset yang baik untuk trading di saat turbulensi global.
Dolar AS
Aset safe-haven lainnya termasuk dalam pasar FX. Dolar AS dipertimbangkan sebagai mata uang yang stabil dan dipercaya para investor dan trader untuk waktu yang lama. Lebih lanjutnya, tingkat suku bunga yang rendah selama kurun waktu yang lama berkontribusi dalam kepercayaan kuat bahwa Dolar AS dapat menjadi perlindungan yang aman (safe-haven) di masa pasar sedang sulit atau ketidakpastian ekonomi.
Harap diingat bahwa Dolar AS adalah mata uang untuk cadangan (reserve currency), yang diperdagangkan tidak hanya terhadap mata uang lain dalam pasangan mata uang tapi juga terhadap beragam komoditas seperti halnya emas, minyak, dan sebagainya. Karenanya, keyakinan terhadap USD tetap kuat. Anda dapat menggunakan konsep ini di saat-saat pasar sedang terpuruk.
Mata Uang Safe-Haven Lainnya
Dolar AS bukanlah satu-satunya mata uang yang dianggap aman saat mode “risiko aktif”. Bersama USD, Yen Jepang dan Franc Swiss termasuk dicari selama turbulensi ekonomi dan finansial. Keduanya menjadi aset safe-haven untuk kebijakan-kebijakan jangka panjang suku bunga rendah dari bank-bank sentral mereka. Lebih lanjutnya, Swiss merupakan negara netral dengan ekonomi dan sektor perbankan yang kuat, yang menjadikannya menarik bagi para investor bahkan di masa ketidakpastian pasar. Ketika berbicara tentang Jepang, negara ini memiliki surplus perdagangan terhadap utangnya.
Akhir Kata
Memilih underlying asset sangat penting bagi para trader, karena akan berdampak langsung terhadap hasil trading mereka. Pilihan aset yang salah dapat berujung pada kerugian signifikan yang akan terakumulasi dengan berjalannya waktu. Alasan atas terjadinya kerugian tersebut adalah kurangnya pemahaman tentang aset begitu juga dengan pengaturan waktu yang buruk. Lebih lanjutnya, beberapa aset mungkin tidak sesuai bagi para trader dalam hal gaya trading atau asesmen risikonya.
Terdapat beberapa kelas underlying asset yang dapat Anda pilih ketika melakukan trading opsi digital. Yang paling populer adalah pasangan mata uang FX, yang terbagi dalam mata uang mayor, kurs silang, dan eksotis. Bagaimanapun, Anda juga dapat menemukan beberapa solusi menarik ketika memilih aset lainnya.
Memilih underlying asset tertentu untuk trading, adalah disarankan untuk memperhatikan beragam aspek, termasuk gaya trading Anda, asesmen risiko, price action, dan juga faktor-faktor eksternal seperti halnya analisis makroekonomi, dan sebagainya. Ketika memilih sebuah aset, Anda perlu lebih jauh dari sepasang mata uang, karena hal itu akan membantu Anda membangun portofolio trading yang kuat.
FAQ / Pertanyaan Umum
Apa itu Underlying Asset?
Opsi digital, seperti derivatif lainnya, diperdagangkan melalui kontrak, yang berarti Anda membeli kontrak untuk mata uang, saham, komoditas, dan underlying asset lainnya.
Apa itu Pasangan Mata Uang Mayor?
Mereka adalah aset yang mencakup mata uang dari negara-negara maju. Beberapa contoh pasangan mata uang mayor termasuk EUR/USD, GBP/USD, AUD/USD, dan lainnya.
Apa Underlying Asset yang Paling Banyak Digunakan dalam Opsi Digital?
Underlying asset yang paling umum dan populer dalam trading opsi digital adalah mata uang FX. Hal ini dikarenakan kenyataan bahwa Forex meruapakan salah satu pasar paling likuid, dengan lebih dari $6 trilyun volume harian. Lebih lanjutnya, banyak trader terbiasa dengan mata uang Forex, dan mereka tampak lebih jelas dan mudah untuk dianalisis.
Mengapa Memilih Underlying Asset Penting?
Memilih underlying asset penting karena memungkinkan para trader untuk memperhitungkan risiko dan membatasinya.
Bagaimana Cara Memilih Underlying Asset untuk Opsi Digital?
Para trader perlu mempertimbangkan beberapa aspek, termasuk analisis teknikal, rilis data makroekonomi, sesi trading, dan lainnya.