Top 8 Pola Price Action yang Harus Diketahui Setiap Trader Profesional
Price action termasuk di antara sistem-sistem trading paling populer sejauh ini. Dengan menggunakannya, Anda akan berhadapan dengan pergerakan harga murni, yang esensial dalam menganalisis pasar finansial mana pun. Price action dalam opsi digital atau Forex memungkinkan Anda mengkapitalisasi pergerakan harga tanpa merujuk ke indikator teknikal (meskipun sistem ini tidak menolaknya dan Anda masih dapat meningkatkan strategi-strategi price action Anda dengan berbagai macam tipe indikator teknikal). Artikel ini akan memandu Anda melalui top 8 pola price action yang digunakan kebanyakan trader profesional dalam sesi trading mereka.
Bergabung dengan Binolla sekarang untuk mulai menghasilkan uang menggunakan price action dan strategi-strategi analisis teknikal lainnya!
Level-level Support dan Resistance
Sebelum mendalami pola-pola trading paling populer, ada baiknya menyebutkan level-level support dan resistance karena keduanya merupakan fondasi dari keseluruhan sistem. Semua pola yang dijelaskan di bawah harus selaras dengan support dan resistance sebelum Anda dapat membuka posisi trading.
Level support merupakan garis horizontal yang menghubungkan setidaknya dua harga terendah (low). Area ini memiliki latar belakang psikologis. Di sini, para penjual tidak dapat mendorong harga lebih rendah, yang berarti bahwa permintaan (demand) dalam zona ini meningkat. Fakta bahwa harga berbalik arah dalam area yang sama setidaknya dua kali menyediakan informasi penting bagi para trader tentang minat terhadap aset ini. Jadi setiap kali Anda bertemu istilah ini di dalam artikel, Anda harus mengerti bahwa level ini mencegah harga untuk bergerak lebih rendah dalam situasi tertentu.
Level resistance, sebaliknya, merupakan garis horizontal yang menghubungkan dua harga tertinggi (high). Tidak seperti level support, resistance menunjukkan area di mana para penjual mendapatkan kendali terhadap harga. Para pembeli tidak dapat menggerakkannya lebih tinggi, sementara “bear” mendorong ke bawah. Inilah kenapa Anda dapat melihat bahwa setelah harga mencapai area resistance, ia bergerak ke bawah. Setiap kali Anda membaca tentang level resistance dalam artikel ini, Anda harus ingat bahwa level ini mencegah harga bergerak lebih tinggi.
1: Double Top dan Double Bottom
Pola-pola ini termasuk yang paling sering dan paling populer. Selain itu, keduanya sangat sederhana untuk dikenali dalam grafik. Pola “double top” muncul pada level resistance sementara “double bottom” terbentuk pada level support. Mari lihat lebih dekat pada keduanya untuk melihat bagaimana cara mengungkapnya dan menggunakannya dalam rutinitas trading sehari-hari.
Pola double top terdiri dari dua puncak harga yang terletak pada level resistance yang sama (garis kuning). Ada juga bagian dasar di antaranya, yang terbentuk pada support lokal dan dikenal sebagai “neckline” atau garis leher (garis hijau). Setelah tren naik, harga membentuk puncak pertamanya sebagaimana sedang menguji resistance dan gagal menembusnya.
Kemudian harga bergerak untuk menguji level support lokal dari mana harga bergerak untuk menguji kembali level resistance dan berbalik arah dari situ ketika mencapai garis. Puncak kedua mengonfirmasi bahwa kita berhadapan dengan pola double top dan ketika harga menembus kembali level support lokal, seorang trader dapat membeli kontrak Lebih Rendah.
Apa yang penting untuk diketahui tentang formasi ini adalah harga memiliki momentum yang kuat ketika menembus neckline. Anda dapat melihatnya dalam gambar di atas. Bagaimanapun, dalam beberapa kasus, harga dapat kembali ke neckline setelah menembus ke bawah untuk mengujinya kembali. Berikut kesempatan hebat lain untuk membeli kontrak Lebih Rendah.
Pola double bottom terbentuk pada level support dan terdiri dari dua low (harga terendah) pada level yang sama dan satu high (harga tertinggi) di antara mereka yang terletak pada level resistance lokal. Garis resistance ini dikenal sebagai neckline.
Harga membentuk low pertama setelah tren turun dan kemudian, ketika gagal menembusnya, ada koreksi terhadap garis resistance (yang warna ungu). Bagaimanapun, harga gagal berbalik arah dan membuat pergerakan lainnya ke level support (garis kuning). Harga berbalik arah di situ dan menembus neckline dalam perjalanannya ke atas. Pada saat ketika harga menembus neckline, seorang trader dapat membeli kontrak Lebih Tinggi.
Mirip dengan pola double top, ketika Anda berhadapan dengan formasi double bottom, Anda bisa mendapatkan tambahan sinyal ketika harga kembali ke neckline setelah menembusnya dan mengujinya kembali. Jika hal ini terjadi, Anda dapat membeli kontrak Lebih Tinggi.
2: Head and Shoulders
Contoh pola head and shoulders
Head and shoulders merupakan pola trading yang lebih kompleks yang membutuhkan beberapa pengalaman trading sebelumnya karena Anda perlu memahami bagaimana cara menemukannya dalam chart/grafik. Pola ini terdiri dari tiga puncak dengan yang tengah (“kepala” atau “head” pada level kuning) di atas dari yang terletak di kiri dan kanannya.
Pola ini muncul setelah tren naik. Harga menyentuh garis resistance (“bahu” atau “shoulder” yang kiri) dan kemudian bergerak ke level support lokal (neckline). Kemudian ada puncak lainnya, yang bahkan lebih tinggi dari sebelumnya. Kemudian harga bergerak kembali ke neckline dan berbalik arah dari situ.
Akhirnya, harga bergerak ke level resistance lokal (“bahu” atau “shoulder” yang kanan), yang sama dengan level dari “shoulder” yang kiri. Setelah berbalik arah dari puncak ketiga, harga menembus neckline dan bergerak lebih rendah. Momen breakout / penembusan ini merupakan sinyal untuk membeli kontrak Lebih Rendah.
Ada pola minor yang dikenal sebagai inverted head and shoulders. Pola ini mencakup tiga low (harga terendah) dengan yang tengah lebih rendah daripada yang terletak di sebelah kiri dan kanan. Setelah tren turun, harga berhenti pada garis support dan berbalik arah untuk membentuk “bahu” atau “shoulder” kiri pertama.
Kemudian harga mengenai level resistance lokal dan kembali bergerak ke bawah untuk membentuk “kepala” atau “head” (titik terendah). Setelah mengenainya, harga bergerak kembali ke neckline dan berbalik arah dari situ untuk membentuk “shoulder” kedua (“shoulder” yang kanan yang terletak pada level yang sama dengan yang kiri).
Akhirnya, ketika harga berbalik arah dari “shoulder” yang kanan, harganya bergerak ke neckline dan menembusnya. Idenya adalah membeli kontrak Lebih Tinggi pada saat breakout. Biasanya, harga mulai bertumbuh cepat dari sana memungkinkan Anda untuk mengkapitalisasinya.
Harap diingat bahwa mirip dengan double top dan double bottom, di sini harga dapat kembali ke neckline. Para trader bisa mendapatkan kesempatan tambahan untuk membeli opsi digital dari situ.
3: Flag
Flag atau bendera merupakan pola kelanjutan tren yang muncul di tengah-tengah pergerakan harga. Sementara tren bisa jadi panjang, biasanya tren mendapatkan koreksi sebelum berlanjut. Sebuah flag merupakan koreksi yang memungkinkan Anda mencari titik masuk untuk mengkapitalisasi pergerakan tren yang lebih lanjut.
Contoh pola bullish flag
Kami telah menyebutkan bahwa tren terkadang dipisahkan oleh koreksi yang terjadi di suatu tempat di tengah-tengah pergerakan harga. Ini dapat dibandingkan dengan perjalanan berjalan kaki di mana Anda perlu beristirahat sebelum bersentuhan kembali dengan jalan.
Bullish flag muncul setelah pergerakan tren naik. Harga mulai terkoreksi dalam arah yang berlawanan di dalam kanal yang sempit. Idenya di sini adalah membeli kontrak Lebih Tinggi ketika harga menyentuh pita bagian atas kanal.
Harap diingat bahwa trading di dalam kanal tidak disarankan. Selain itu, menunggu terjadinya breakout sangat penting karena pola ini dapat gagal dan harga mungkin bergerak ke arah yang berlawanan.
Ada pola minor yang terbentuk di tengah-tengah tren turun dan dikenal sebagai bearish flag. Setelah pergerakan turun yang kuat, sebuah koreksi ke arah atas dimulai. Anda dapat membuat kanal di dalam kotak di mana harga bergerak di antara pita bawah dan atas.
Untuk membuka posisi trading, Anda perlu menunggu harga untuk menembus garis bagian bawah dari pola flag. Ketika hal ini terjadi, Anda dapat membeli kontrak Lebih Rendah. Ingat, bahwa trading di dalam flag tidak direkomendasikan karena pola ini dapat gagal dan harga dapat bergerak naik.
4: Pola Hammer
Terlepas dari pola-pola yang mungkin mengikutsertakan beberapa batang candle, ada beberapa model yang didasarkan pada satu batang candle. Pola hammer merupakan contoh yang sangat bagus dari formasi semacam ini. Pola ini muncul pada level-level support lokal atau support kunci dan mengatakan pada para trader bahwa pasar akan berbalik arah atau koreksi mungkin akan terjadi.
Pola hammer terdiri dari satu batang candle dengan badan yang kecil di bagian atas dan bayang-bayang panjang di bagian bawah. Secara psikologis, pola ini menunjukkan bahwa “bear” tidak lagi mengendalikan pasar, sementara “bull” menjadi lebih aktif dan mengambil inisiatif di akhir periode.
Untuk trading pola hammer, Anda perlu menunggu hingga batang candle hammer ditutup. Ketika hal ini terjadi, Anda dapat membeli kontrak Lebih Tinggi. Ada strategi yang lebih tidak agresif dalam membeli kontrak Lebih Tinggi ketika harga menembus titik atas dari pola hammer.
Strategi apa yang digunakan? Terserah Anda memilih. Harap diingat bahwa harga mungkin menguji titik bawah dari hammer atau bahkan bergerak lebih rendah. Karenanya, jika Anda ingin menghindari risiko, Anda dapat memilih yang kedua. Bagaimanapun, Anda akan kehilangan bagian pergerakan dalam hal ini.
5: Shooting Star
Pola batang candle lain yang layak mendapatkan perhatian Anda adalah shooting star. Pola ini terbentuk di bagian atas pasar setelah tren naik. Batang candle memiliki badan kecil di bagian bawah dan bayang-bayang panjang di bagian atas. Pola ini mengatakan pada para trader dan investor bahwa “bull” tidak lagi dapat mengendalikan situasi dan “bear” mulai menjual dengan lebih agresif.
Untuk trading pola ini, Anda perlu menunggu batang candle shooting star untuk tutup. Ada juga strategi lainnya yang memungkinkan Anda untuk membeli kontrak Lebih Rendah ketika trading dengan pola batang candle shooting star. Anda harus menunggu harga untuk menembus ke bawah titik terendah batang candle shooting star.
6: Bearish Engulfing
Pola ini terdiri dari dua batang candle dan terbentuk pada level resistance. Batang candle yang pertama haruslah bullish, sementara yang kedua bearish. Engulfing berarti bahwa badan dari batang candle kedua melingkupi badan yang pertama.
Engulfing klasik kebanyakan dapat ditemukan dalam saham, di mana gap terjadi lebih sering. Harga pembukaan batang candle bullish haruslah berada di atas harga penutupan yang bearish, sementara harga penutupan batang candle bullish haruslah berada di bawah harga pembukaan yang bearish.
Sehubungan dengan valuta Forex, di mana gap jarang terjadi, harga pembukaan batang candle bearish biasanya ada pada level yang sama dengan harga penutupan batang candle bullish. Bagaimanapun, harga pembukaan yang bullish berada di atas harga penutupan yang bearish.
Psikologi di balik pola ini sangat sederhana. “Bear” mengambil kendali penuh pasar dengan mendorong harga ke bawah pembukaan batang candle bullish sebelumnya. Selain itu, pembalikan arah ini terjadi pada level resistance, di mana “bull” kehilangan kekuatannya. Setelah batang candle bearish tutup, seorang trader dapat membeli kontrak Lebih Rendah.
7: Bullish Engulfing
Pola menarik lainnya dalam top 8 pola price action pilihan kami yang harus diketahui para trader profesional adalah bullish engulfing. Pola ini terjadi bagian dasar suatu pasar setelah tren turun. Idenya adalah bahwa batang candle bullish harus “engulf” atau melingkupi yang bearish, setelah di mana harga bergerak lebih tinggi.
Psikologi di balik model ini adalah sebagai berikut: “bear” tidak lagi mengendalikan harga karena “bull” menunjukkan minat yang bertumbuh dalam aset. Batang candle kedua tutup di atas yang pertama, yang berarti bahwa sentimen pasar telah bergeser. Para trader dapat membeli kontrak Lebih Tinggi ketika batang candle bullish tutup.
8: Rectangle
Pola ini tampak sangat kompleks, namun dapat dengan mudah ditemui dalam chart/grafik. Idenya adalah harga bergerak turun dan kemudian memulai konsolidasi yang dapat berlangsung untuk sementara. Rectangle membuat kanal terhadap harga, yang berfluktuasi di antara level-level support dan resistance. Di akhir pola ini, harga menembus ke bawah level support, yang merupakan sinyal untuk membeli kontrak Lebih Rendah.
Harap diingat bahwa Anda juga dapat trading di dalam rectangle. Cukup tunggu harga untuk menguji level resistance dan beli kontrak Lebih Rendah ketika berbalik arah dari sana. Hal yang sama relevan untuk situasi ketika harga berbalik arah dari level support. Anda dapat membeli kontrak Lebih Tinggi dalam hal ini.
FAQ / Pertanyaan Umum
Pola Mana yang Terbaik untuk Trading?
Tidak ada pola terbaik untuk trading opsi digital. Masing-masing dapat bermanfaat dalam situasi tertentu. Misalnya, ketika sebuah hammer muncul pada level support, Anda dapat menggunakan model ini. Jika ada dua low (nilai terendah) pada level yang sama yang dipisahkan oleh high (nilai tertinggi) pada resistance lokal, maka Anda dapat mengharapkan harga untuk bertumbuh dalam jangka waktu dekat.
Bisakah Pemula Menggunakan Price Action?
Ya, mereka bisa. Bagaimanapun, mereka harus menguasai setidaknya satu pola untuk mulai menggunakan sistem ini. Untuk menguasai berarti mampu mengenali pola pada grafik dan mengetahui kapan untuk ikut serta ketika pola terkonfirmasi.
Bisakah Saya Menggunakan Pola-pola Ini dalam Periode Waktu yang Berbeda?
Ya, Anda bisa. Pola-pola ini dapat diterapkan dalam berbagai macam periode waktu karena bersifat universal. Misalnya, pola-pola ini bekerja dengan baik untuk strategi-strategi scalping dan juga dapat pula digunakan oleh para trader yang lebih suka trading jangka waktu lama dan position trading.
Kenapa Pola Price Action Bekerja?
Price action merupakan sistem yang menganalisis harga polos. Harga itu sendiri mencerminkan psikologi dan sentimen pasar. Setiap pola memiliki basis psikologisnya tersendiri. Misalnya, batang candle hammer mengatakan kepada para trader bahwa “bear” tidak dapat mendorong harga lebih rendah, sementara “bull” menunjukkan minat yang lebih terhadap sebuah aset.
Bisakah Saya Menggunakan Indikator Ketika Trading dengan Price Action?
Ya, tentu. Anda dapat menggunakan indikator apa pun untuk memperkuat strategi-strategi trading Anda. Price action dapat digunakan tanpa semacam alat analisis teknikal namun tidak kontradiktif dengannya. Jika Anda ingin meningkatkan strategi Anda, Anda dapat menerapkan indikator teknikal.