Top 8 Indikator Scalping yang Harus Digunakan Setiap Trader

Scalping merupakan gaya trading berfrekuensi tinggi yang melibatkan pembukaan posisi-posisi jangka pendek yang bertahan dari hitungan detik hingga menit. Agar sukses dalam trading scalping, Anda perlu memiliki konsentrasi dengan level tertinggi, pengambilan keputusan yang cepat, dan bahkan intuisi. Selain itu, Anda perlu memiliki strategi yang baik yang akan memungkinkan Anda untuk menerima sinyal yang presisi. Dalam artikel ini, kami akan memperdalam terhadap indikator-indikator terpopuler untuk scalping. Kami juga akan menunjukkan kepada Anda beberapa strategi menarik yang dapat Anda terapkan ketika ditambahkan ke dalam sesi-sesi trading Anda.
Mencari broker yang bagus untuk digunakan dalam strategi-strategi scalping? Gabung dengan Binolla dan nikmati kecepatan eksekusi yang tinggi di seantero jangkauan aset yang luas!
Contents
- 1 Poin-poin Penting
- 2 Dasar-dasar Scalping
- 3 Indikator-indikator Top untuk Scalping
- 4 Ujilah Indikator-indikator Ini di Platform Binolla!
- 4.1 Daftar dengan Binolla hari ini dan gunakan alat-alat yang berdaya guna ini untuk meningkatkan strategi-strategi trading Anda.
- 4.2 Joshua M., Trade Top Binolla
- 4.3 5: Commodity Channel Index
- 4.4 6: MACD
- 4.5 Jose S., Trader Top Binolla
- 4.6 7: Ichimoku
- 4.7 George Summers, Trader Top Binolla
- 4.8 8: Triple Exponential Average
- 5 Pro dan Kontra Scalping
- 6 Kesimpulan
- 7 FAQ / Pertanyaan Umum
Poin-poin Penting
- Scalping merupakan gaya trading dengan berlangkah cepat yang memungkinkan para trader untuk mengkapitalisasi pergerakan harga yang lebih kecil.
- Scalping ada berbagai macam tipe yang harus Anda ketahui sebelum menyelami ke dalam trading.
- Indikator-indikator top untuk scalping memungkinkan Anda untuk menerima sinyal yang presisi dengan waktu masuk dan keluar yang baik.
- Strategi breakout/penembusan merupakan yang terbaik untuk scalping karena memungkinkan Anda untuk menangkap momentum harga yang signifikan.
- Anda harus mempertimbangkan semua kelebihan dan kekurangan scalping sebelum menempatkan transaksi pertama Anda.
Dasar-dasar Scalping
Scalping merupakan nama yang umum untuk berbagai macam strategi. Para trader menargetkan untuk mengkapitalisasi pergerakan harga yang kecil. Para partisipan pasar mencari momentum harga jangka pendek yang kuat untuk menghasilkan profit yang minor. Dengan membuka banyak posisi trading dalam sehari, para trader bisa mendapatkan perolehan yang serius. Ada tiga tipe utama dalam scalping yang dapat Anda gunakan:
- HFT atau high frequency trading (trading berfrekuensi tinggi). Tipe scalping ini membutuhkan untuk pembukaan dan penutupan posisi-posisi trading dalam hitungan detik ketika spread sedang dalam keadaan terkecil. Para trader bisa menghasilkan dari beberapa hingga puluhan pip ketika menggunakan pendekatan ini.
- Strategi menangkap pip / pip catching. Ini merupakan tipe lain daripada scalping yang mensyaratkan partisipan pasar untuk membuka posisi-posisi trading dan menahannya hingga beberapa menit.
- Trading scalping standar. Dengan menggunakan strategi-strategi ini, Anda bisa menahan posisi trading Anda dari 5 menit hingga satu jam. Tipe scalping ini merupakan yang paling populer karena mirip dengan strategi trading standar, lebih sedikit kegugupan, dan bisa ditransaksikan dengan strategi-strategi standar yang digunapan para partisipan pasar ketika menerapkan gaya-gaya lain.
- Scalping 5dtk opsi digital. Tipe kontrak ini tersedia pada platform Binolla dan memungkinkan Anda untuk mengkapitalisasi fluktuasi harga minor di dalam 5 detik yang akan datang.
Indikator-indikator Top untuk Scalping
Kebanyakan indikator teknikal paling dasar bisa diterapkan ke dalam berbagai macam tipe scalping. Indikator-indikator seperti itu dari berbagai tipe yang berbeda, dapat menjadi trend-following dan osilator. Tipe pertama biasanya digunakan untuk mengidentifikasi tren, sementara yang kedua membekali para trader dengan informasi tentang kemungkinan pembalikan arah atau koreksi sebelum kejadian. Berikut beberapa indikator trading terpopuler yang dapat diterapkan para scalper dalam strategi-strategi mereka.
1: Relative Strength Index atau RSI

Relative Strength Index membantu para trader untuk mengidentifikasi area-area jenuh beli dan jenuh jual untuk mencari di mana harga bisa berbalik arah atau memulai koreksinya. Indikator ini bekerja dalam semua periode waktu, termasuk yang kecil-kecil. Indikator ini memiliki dua garis, 30 dan 70, yang membantu para partisipan pasar memahami apakah harga dalam keadaan jenuh jual atau jenuh beli. Beberapa trader bisa memasang 20 dan 80 sebagai garis-garis jenuh beli dan jenuh jual, namun dalam kasus ini, mereka mengurangi jumlah sinyalnya.
Untuk membeli aset ketika menggunakan indikator teknikal ini, Anda perlu menunggu hingga harga bergerak ke bawah 30 dan kemudian kembali ke atas level ini. Anda bisa menempatkan order stop loss di bawah level minimum daripada candle di mana harga menembus 30. Sebaliknya, ketika harga bergerak ke atas 70 dan kemudian kembali ke bawah level ini, Anda bisa menjual aset. Order stop loss bisa ditempatkan di atas candle di mana 70 tertembus.
Para trader opsi digital bisa membeli kontrak Lebih Tinggi ketika indikator RSI meninggalkan area jenuh jual (bergerak ke atas 30) atau membeli kontrak Lebih Rendah ketika garis menembus ke bawah 70.
S.Bajaj, Trader Top Binolla
RSI termasuk di antara indikator terbaik untuk scalping. Ini merupakan alat analisis teknikal utama yang saya gunakan dalam strategi-strategi saya. Ini sangat sederhana dan menyediakan sinyal yang sangat lugas. Selain itu, RSI memungkinkan Anda untuk mencari pembalikan arah sebelum terjadinya karena sinyal muncul sebelum harga mulai bergerak ke arah sebaliknya. RSI memberikan saya sekitar 60% sinyal yang profit, yang mana cukup baik untuk mempertahankan level profitabilitas yang tinggi. Apa yang saya lebih suka tentang RSI adalah bahwa ketika menggunakan strategi scalping, saya tidak perlu menambahkan alat analisis teknikal lainnya untuk mengonfirmasi sinyal.
2: Bollinger Band

Indikator Bollinger Band termasuk di antara alat analisis teknikal trend-following yang paling populer. Indikator ini didasarkan pada moving average. Kanal yang terbentuk oleh moving average ini juga memungkinkan Anda untuk melihat volatilitas pasar. Para scalper dapat menggunakannya dalam strategi mereka ketika harga bergerak ke atas atau ke bawah garis tengah.
Strategi ini memungkinkan Anda untuk secara cepat bereaksi terhadap perubahan pasar dan menangkap bagian dari pergerakan tren dengan level presisi yang tinggi. Sebagaimana bisa Anda lihat pada grafik, ketika harga bergerak ke bawah garis tengah, momentum muncul dan Anda bisa menjual aset. Sebaliknya, ketika harga menembus ke atas garis tengah, momentum arah naik terjadi, memungkinkan Anda untuk membeli aset dan menciptakan profit pada pergerakan harga arah naik.
Mereka yang trading dengan opsi digital bisa membuka kontrak Lebih Tinggi ketika harga menembus ke atas garis tengah. Untuk membeli kontrak Lebih Rendah, Anda perlu menunggu hingga nilai harga menembus ke bawah garis tengah.
Ali M., Trader Top Binolla
Bollinger Band termasuk di antara indikator favorit saya. Saya menyukainya karena menyediakan sinyal yang jelas, khususnya ketika saya menggunakan strategi scalping. Momentum yang terjadi ketika penembusan presisi di tengah garis tengah cukup untuk menangkap 10-20 pip, yang mana cukup. Bagaimanapun, apa yang saya tidak suka adalah bahwa adanya sedikit sinyal, khususnya ketika volatilitas sedang tinggi atau pasar sedang dalam tren.
3: Oscillator Stochastic

Indikator ini termasuk di antara yang paling populer, mirip dengan RSI, memberikan sinyal yang jelas dan lugas ketika harga berbalik arah. Para trader bisa mencari area jenuh beli dan jenuh jual dan menyesuaikan transaksinya. Stochastic bisa menjadi indikator yang ideal untuk scalping karena memungkinkan para partisipan pasar untuk beraksi terhadap perubahan pasar apa pun hampir secara instan.
Sinyal jual datang ketika kedua garis dari oscillator Stochastic menyeberangi 80 dari atas (harga meninggalkan area jenuh beli). Di sisi lain, ketika kedua garis indikator bergerak ke atas 20, maka trader bisa membeli aset. Ketika trading opsi digital dengan indikator ini, Anda bisa membeli kontrak Lebih Tinggi ketika kedua garis menembus ke atas 20 dan yang Lebih Rendah, ketika mereka bergerak ke bawah 80.
James Plunt, Trader Top Binolla
Stochastic merupakan indikator teknikal yang dapat diandalkan dengan banyak sinyal yang bisa saya dapatkan sepanjang hari. Fakta bahwa garis-garis jenuh beli dan jenuh jual ada pada 20/80 menjadikan sinyal-sinyalnya lebih dapat diandalkan. Saya pikir indikator ini ideal untuk scalping dan alternatif yang baik untuk RSI.
4: Parabolic SAR

Parabolic SAR sering digunakan oleh para trader untuk mencari poin-poin keluar ketika titik-titik beralih posisi. Bagaimanapun, para scalper dapat menggunakannya juga untuk mencari poin-poin masuk. Ide di balik pendekatan ini sederhana. Ketika titik-titik mulai terbangun di atas harga, juallah pada titik ketiga. Ketika titik-titik muncul di bawah harga, belilah pada titik ketiga. Salah satu manfaat indikator ini adalah bahwa Anda dapat mencari juga poin-poin keluar. Jika Anda membeli ketika titik-titik ada di bawah harga, maka Anda bisa menutup posisi trading ketika mereka beralih posisi dan muncul di atas harga. Untuk menutup posisi jual, Anda harus menunggu hingga titik-titik pindah ke bawah harga.
Para trader opsi digital bisa menggunakan strategi yang sama untuk membeli kontrak. Mereka membuka posisi-posisi Lebih Tinggi ketika tiga titik muncul di bawah grafik dan yang Lebih Rendah ketika tiga titik muncul di atas grafik.
Joshua M., Trade Top Binolla
Saya sering menggunakan Parabolic SAR, karena ini merupakan indikator yang sangat sederhana yang tidak membutuhkan pengalaman sebelumnya. Sementara kebanyakan pemula berupaya untuk bertransaksi di titik pertama, saya menggunakan yang ketiga untuk membuka posisi, yang menjadikan strategi ini semakin dapat diandalkan. Strategi ini memungkinkan Anda secara cepat memasuki pasar. Dalam beberapa kasus, saya menambahkan RSI atau indikator momentum lain untuk memfiltrasi sinyal. Bagaimanapun, Anda harus ingat bahwa menggunakan dua atau lebih indikator dapat memperlambat Anda.
5: Commodity Channel Index

Indikator ini berfluktuasi di antara 100 dan -100 dalam kebanyakan waktu. Bagaimanapun, ketika garis indikator bergerak melampaui level-level ini, Anda bisa mempersiapkan untuk trading. Ketika harga ada di atas +100, maka Anda bisa bersiap untuk menjual.
Sinyal datang ketika harga bergerak di bawah level ini. Di sisi lain, ketika harga ada di bawah -100 dan bergerak ke atas level ini, Anda bisa membeli. Trading dengan indikator ini tampak mirip dengan strategi-strategi dengan RSI dan Stochastic. Sementara CCI didesain untuk mengidentifikasi poin-poin pembalikan potensial dan RSI digunakan untuk melihat momentum, dalam hal ini, dua indikator tersebut menunjukkan sinyal yang sama.
Indikator ini memungkinkan Anda juga untuk membeli opsi digital. Buka kontrak Lebih Tinggi ketika garis bergerak ke atas -100 dan Lebih Rendah ketika indikator menembus ke bawah +100.
6: MACD

MACD digunakan dalam banyak strategi karena membekali para trader dengan tipe-tipe sinyal yang berbeda, termasuk divergensi. Bagaimanapun, untuk trading secara scalping, kita hanya menggunakan satu tipe daripada sinyal tersebut, ketika histogram bergerak ke atas atau ke bawah garis nol. Para trader bisa membeli ketika histogram menembus ke atas 0 dan menjual ketika histogram menembus ke bawah 0.
Para trader opsi digital bisa menggunakan indikator ini dalam cara yang sama. Untuk membeli kontrak Lebih Tinggi, Anda perlu menunggu hingga histogram menembus ke atas 0 dan kontrak Lebih Rendah ketika bergerak ke bawah 0.
Jose S., Trader Top Binolla
Strategi histogram termasuk di dalam favorit saya. Bahkan jika saya kehilangan sebagian dari pergerakan, sinyalnya masih kuat, dan saya bisa mendapatkan 10-12+ pip untuk pastinya. Sinyal satu-satunya yang saya gunakan ketika MACD bergerak ke atas atau ke bawah garis nol. Bagaimanapun, Anda juga bisa menggunakan sinyal-sinyal awal ketika garis daripada indikator menyeberangi histogram. Sinyal ini datang lebih awal, namun tidak sedapat diandalkan seperti ketika histogram bergerak ke atas atau ke bawah garis nol.
7: Ichimoku

Para trader bisa menggunakan salah satu indikator klasik Jepang untuk menempatkan trading jangka pendek dan mengkapitalisasi pergerakan harga yang lebih kecil. Idenya sangat sederhana. Anda bisa membeli atau menjual ketika harga meninggalkan Ichimoku Cloud, tergantung pada arahnya. Misalnya, jika harga bergerak ke atas Ichimoku Cloud, Anda bisa membeli, sementara ketika menembus garis yang lebih rendah, Anda bisa menjual. Apa yang penting di sini adalah bahwa Anda tidak perlu menunggu konfirmasi apa pun. Momentum yang datang di saat ketika harga meninggalkan si Cloud ini sangatlah penting. Anda harus tepat waktu untuk bertransaksi.
Yang sama relevan untuk opsi digital. Anda bisa membeli kontrak Lebih Rendah ketika harga menembus Ichimoku Cloud dari atas. Untuk membeli kontrak Lebih Tinggi, Anda perlu menunggu hingga harga bergerak ke atas garis yang lebih tinggi daripada Ichimoku Cloud.
George Summers, Trader Top Binolla
Saya cinta Ichimoku karena menyediakan banyak sinyal. Ketika saya trading sebagai scalper, saya senantiasa menggunakan strategi ketika harga meninggalkan Ichimoku Cloud, karena alarm ini berarti bahwa sentimen pasar beralih. Perubahan semacam ini selalu diikuti dengan volume yang lebih besar, yang berarti bahwa pergerakan harga akan menjadi lebih besar dan volatilitas akan lebih tinggi.
8: Triple Exponential Average

Indikator spesial ini, didasarkan pada exponential moving average, termasuk di antara yang terbaik untuk scalping. Indikator ini berlokasi di bawah grafik harga. Garis berfluktuasi di atas dan di bawah 0. Ketika di atas 0, sentimen pasar bullish, sementara pembacaan di bawah 0 berarti sentimen bearish.
Sinyal datang ketika garis menyeberangi 0. Anda bisa menjual atau membeli kontrak Lebih Rendah ketika harga menembus ke bawah garis 0, sementara Anda bisa membeli atau mengambil kontrak Lebih Tinggi ketika harga bergerak ke atas level ini.
Pro dan Kontra Scalping
Sebelum menempatkan posisi trading pertama Anda dalam scalping, Anda harus mengetahui semua kelebihan dan kekurangan gaya ini. Pro dari scalping termasuk:
- Tren tidak penting. Ketika trading dengan strategi scalping, Anda tidak perlu memperhatikan tren saat ini, karena tujuan utama Anda adalah mencari momentum.
- Banyak strategi trading. Para trader bisa menggunakan berbagai macam strategi untuk mengkapitalisasi pergerakan harga minor. Yang paling populer di antaranya merupakan di mana Anda bisa menangkap breakout/penembusan.
- Hasil cepat. Anda tidak perlu menunggu hingga berjam-jam, berhari-hari, berminggu-minggu, dan berbulan-bulan untuk melihat hasilnya, karena kebanyakan transaksi ditutup dalam hitungan detik dan menit.
- Scalping bisa digunakan oleh para trader dengan modal kecil. Anda tidak perlu berinvestasi banyak uang untuk menggunakan strategi scalping. Bahkan deposit $100 cukup untuk mulai.
Sehubungan dengan kekurangannya, termasuk:
- Scalping menghabiskan waktu. Anda perlu bertahan di depan PC, laptop, atau gadget Anda sepanjang waktu. Bahkan ketika Anda memutuskan untuk menggunakan sistem otomatis mana pun, Anda masih perlu memantaunya.
- Scalping penuh stres. Anda harus membuka banyak posisi trading dalam sehari, yang dapat menjadi melelahkan.
- Pekerjaan terbatas dengan berbagai macam aset. Scalper sering memilih satu atau dua aset untuk trading sebagaimana mereka tidak memiliki cukup waktu untuk memeriksa jangkauan instrumen yang lebih luas.
- Profit yang lebih kecil. Ide utama di balik scalping adalah mengkapitalisasi pergerakan harga yang lebih kecil. Karenanya, perolehan Anda akan kecil. Bagaimanapun, di akhir hari, Anda bisa mendapatkan profit yang signifikan jika Anda berpegang teguh dengan strategi yang berprofit.
- Spread dan komisi dapat mencegah Anda untuk menghasilkan uang. Pada masa-masa dengan spread yang lebih besar, profit Anda bisa jauh lebih rendah.
- Kebisingan pasar. Anda harus bersiap bahwa kebisingan pasar pada periode waktu yang lebih kecil akan lebih banyak. Karenanya, tidak semua posisi trading Anda akan berhasil.
Kesimpulan
Scalping merupakan gaya trading berisiko tinggi yang mensyaratkan keahlian dan kesabaran. Ketika menggunakan indikator-indikator terbaik untuk scalping, Anda bisa secara signifikan meningkatkan peluang Anda. Kami telah meninjau ulang top 8 alat analisis teknikal dalam artikel ini yang akan membantu Anda membangun strategi yang bisa diandalkan. Bagaimanapun, sebelum mulai menggunakan strategi-strategi ini, Anda harus siap secara emosional, karena scalping melelahkan. Bagaimanapun, scalping bisa sangat mendatangkan profit sebagaimana Anda bisa menghasilkan profit substansial dalam sehari. Dengan menghasilkan sekitar 10 pip dalam satu transaksi dan membuka 10 posisi trading, Anda bisa menghasilkan 100 pip secara total.
FAQ / Pertanyaan Umum

Apa Indikator Terbaik untuk Scalping?
Semua indikator yang bisa digunakan untuk scalping bisa dianggap sebagai yang terbaik ketika Anda menerapkannya secara tepat. Apakah Anda menggunakan RSI, Bollinger Band, MACD, atau lainnya, Anda harus mengetahui bagaimana cara menggunakan sinyal-sinyalnya agar berhasil.
Apa Sinyal Scalping Terbaik?
Sinyal terbaik untuk scalping merupakan yang berbentuk breakout/penembusan, sebagaimana harga mulai bergerak secara cepat dalam satu arah, yang memungkinkan Anda untuk menutup posisi trading hampir secara instan.
Grafik Mana yang Terbaik untuk Scalping?
Scalper profesional sering menggunakan periode waktu detik dan menit untuk menganalisis pasar dan menempatkan posisi trading.
Berapa Spread Terbaik untuk Scalping?
Spread terbaik untuk scalping dimulai dari 0 pip. Karenanya, adalah lebih baik memilih akun dengan floating spread dan bertransaksi pada volatilitas yang lebih rendah, menghindari periode-periode rilis data penting.
