Top 6 Strategi dengan Dua Indikator bagi Para Trader Opsi Digital
Ada cukup banyak strategi yang dapat digunakan para trader opsi digital di zaman sekarang. Beberapa di antaranya sangat sederhana dan mengikutsertakan hanya satu alat. Bagaimanapun, para trader profesional sering menggunakan kombinasi dari berbagai alat. Dengan membaca top 6 strategi dengan dua indikator pilihan kami bagi para trader opsi digital, Anda akan menemukan lebih banyak tentang strategi-strategi spesial dengan dua indikator tersebut. Kami akan membekali Anda dengan contoh-contoh yang jelas tentang bagaimana cara menerapkannya dalam trading opsi digital.
Untuk mulai trading dengan broker opsi digital yang dapat diandalkan, bergabung dengan Binolla sekarang!
Contents
- 1 Apa Itu Indikator Teknikal?
- 2 Mengapa Mengkombinasikan Indikator-indikator Teknikal?
- 3 1: Strategi Persilangan Moving Average Dobel
- 4 2: Moving Average dan Stochastic
- 5 3: Bollinger Band dan Stochastic
- 6 4: MACD dan RSI
- 7 5: Parabolic SAR dan RSI
- 8 6: Parabolic SAR dan SMA20
- 9 Kesimpulan
- 10 FAQ / Pertanyaan Umum
Apa Itu Indikator Teknikal?
Sebelum mendalami lebih jauh tentang berbagai strategi, mari lihat apa itu indikator teknikal dalam trading. Alat-alat ini merepresentasikan kalkulasi matematis yang dilakukan secara otomatis dengan rumus tertentu. Rumus-rumus ini mengkalkulasi keadaan harga atau aspek-aspek tertentu untuk periode yang telah ditentukan.
Indikator-indikator teknikal menganalisis data historis untuk memprediksi fluktuasi dan pergerakan harga di masa yang akan datang. Dengan menggunakannya, para trader dapat mengevaluasi pasar finansial dan mengidentifikasi kesempatan-kesempatan trading yang dapat muncul dalam berbagai macam situasi. Kebanyakan indikator teknikal menganalisis arah pergerakan harga serta kondisi-kondisi jenuh jual atau jenuh beli. Bagaimanapun, beberapa di antaranya juga bisa digunakan untuk melihat volatilitas pasar saat ini, volume, dan bahkan kekuatan dari pergerakan harga.
Salah satu keunggulan dari indikator-indikator teknikal adalah bisa digunakan terhadap berbagai macam aset tanpa limitasi apapun. Apakah Anda trading dengan Forex utama, mata uang silang, OTC, mata uang kripto, saham, dan lain-lainnya, Anda bisa senantiasa mengandalkan indikator-indikator teknikal untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan trading Anda.
Secara umum, ada dua tipe utama indikator teknikal:
- Trend-following atau overlay. Tipe ini merujuk pada indikator-indikator teknikal yang memungkinkan para partisipan pasar untuk menentukan tren. Indikator-indikator ini didasarkan pada kalkulasi terhadap rata-rata harga untuk periode tertentu dan menghaluskan data yang datang dari grafik dengan cara untuk memungkinkan Anda untuk melihat gambaran yang jelas;
- Oscillator. Sebagaimana indikator ini datang dari nama indikator tersebut, indikator seperti ini berosilasi dari 0 hingga 100 memungkinkan para partisipan pasar untuk melihat apakah harga sedang jenuh beli, jenuh jual, atau konteks pasar saat ini sedang netral.
Mengapa Mengkombinasikan Indikator-indikator Teknikal?
Salah satu permasalahan terbesar dari kebanyakan indikator teknikal adalah membekali gambaran konteks pasar namun tidak memungkinkan para partisipan pasar untuk mengantisipasi pergerakan harga selanjutnya. Terdapat hanya beberapa alat seperti Bollinger Band atau Ichimoku yang didesain sedemikian rupa sehingga memungkinkan para trader untuk mencari titik-titik masuk dan berupaya memprediksi fluktuasi-fluktuasi harga di masa yang akan datang.
Karenanya, menggunakan indikator-indikator teknikal secara terpisah akan memungkinkan para partisipan pasar untuk melihat keadaan pasar saat ini, namun penggunaannya terbatas terhadap tujuan ini. Demi bisa membuat prakiraan, para trader harus mempersenjatai diri mereka dengan sesuatu yang lebih bisa diandalkan. Inilah di mana kombinasi dari indikator-indikator bermain.
Bayangkan Anda menggunakan moving average dengan periode yang panjang untuk melihat tren pasar saat ini. Jika harga berada di atasnya, Anda bisa bilang bahwa ada tren naik sementara ketika menembus ke bawah moving average panjang ini, “bear” mengambil alih kendali. Namun, bagaimana Anda bisa yakin tentang di mana untuk memasuki pasar?
Cara paling sederhana adalah menambahkan garis moving average lainnya dengan periode yang lebih pendek yang akan menjadi lebih fleksibel terhadap fluktuasi harga. Persilangan/crossover dari keduanya akan memberikan Anda sinyal tentang kapan untuk masuk. Dengan membaca lebih lanjut, Anda akan melihat beberapa strategi efektif yang digunakan para profesional untuk mencari titik-titik masuk dalam opsi digital.
1: Strategi Persilangan Moving Average Dobel
Yang pertama ini sangatlah sederhana dan apa adanya. Untuk mulai menggunakannya, Anda perlu menambahkan dua moving average pada grafik/chart (SMA50 dan SMA200). Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, persilangan/crossover dari keduanya akan membekali Anda dengan sinyal tentang kemungkinan pembalikan arah pasar.
Anda bisa melihat dua garis SMA pada grafik. Yang panjang (yang berwarna biru) membuat persilangan terhadap yang pendek (yang berwarna kuning). Ketika ini terjadi, trader membeli kontrak Lebih Rendah. Ketika harga menembus ke bawah moving average yang panjang, tren sekarang menjadi bearish. Salah satu manfaat terbesar dari pendekatan ini adalah memungkinkan para partisipan pasar untuk menyelaraskan posisi-posisi mereka dengan tren yang ada.
Kapan untuk masuk ketika menggunakan strategi ini? Persis di saat ketika kedua garis moving average saling bersilangan. Misalnya, dalam contoh yang satu ini, Anda bisa membeli kontrak Lebih Rendah persis ketika garis moving average yang berwarna kuning tampak di bawah yang berwarna biru.
Strategi ini mungkin tampak sempurna pada pandangan pertama, namun ada beberapa kekurangan minor. Pertama, moving average merupakan indikator yang lagging (tertinggal), yang berarti bahwa Anda akan menerima sinyal beberapa saat setelah pembalikan arah terjadi. Hal ini bukanlah masalah besar bagi para trader opsi digital karena tujuan mereka satu-satunya adalah memprediksi arah fluktuasi harga untuk periode yang telah ditentukan.
Secara umum, ini merupakan strategi yang baik, namun Anda harus ingat bahwa yang ini bisa ketinggalan dan Anda harus bersiap untuk kehilangan sebagian dari pergerakan yang ada.
Pro dan Kontra Strategi Ini
Pendekatan ini sangat bagus untuk trading opsi digital karena memungkinkan para partisipan pasar untuk mencari sinyal-sinyal yang jelas sepanjang tren lokal. Satu-satunya kekurangan di sini adalah bahwa strategi ini menggunakan indikator yang lagging, yang bukanlah permasalahan besar bagi para trader opsi digital yang menargetkan untuk mengkapitalisasi arah pergerakan.
2: Moving Average dan Stochastic
Moving average sering digunakan oleh berbagai macam trader karena bagus untuk menunjukkan keseimbangan antara pembeli dan penjual di pasar finansial. SMA50 atau SMA100 bisa digunakan oleh para partisipan pasar untuk memisahkan sentimen pasar yang bearish dan yang bullish.
Jika harga di atas SMA50, misalnya, Anda bisa menyarankan bahwa para bull saat ini sedang mendominasi pasar, namun ketika jatuh ke bawah indikator ini, bear mengambil alih kendali. Bagaimanapun, informasi ini mungkin tidaklah cukup untuk mengambil keputusan di pasar.
Strategi yang baik akan menjadi menambahkan sesuatu seperti halnya stochastic ke dalam grafik/chart untuk mencari titik masuk yang jelas. Dalam contoh di atas Anda bisa melihat bagaimana cara kerjanya. SMA100 digunakan sebagai garis dinamis support/resistance. Ketika harga teruji, Anda harus mengecek situasinya dengan indikator stochastic. Jika indikator ini meninggalkan level jenuh beli, Anda bisa membeli kontrak Lebih Rendah, sementara dalam situasi di mana stochastic meninggalkan area jenuh jual, Anda harus membeli kontrak Lebih Tinggi.
Strategi ini memanfaatkan dua dari indikator yang paling populer dan dapat diandalkan. Simple moving average (SMA) sangat baik dalam mengidentifikasi mood pasar, yang memungkinkan Anda memahami apakah harga kemungkinan akan bertahan dalam zona bearish atau zona bullish. Selain itu, strategi ini dapat diterapkan baik untuk kontrak Lebih Tinggi maupun Lebih Rendah, yang menjadikannya alat yang universal bagi para trader.
Pro dan Kontra Strategi Ini
Pendekatan ini memungkinkan para partisipan pasar untuk trading lebih duluan ketika arah pergerakan harga sedang berubah. Pendekatan ini menggunakan indikator momentum, yang memprediksi perubahan sebelum kejadian. Bagaimanapun, satu kekurangan di sini adalah harga mungkin tidak mencapai SMA100 atau bergerak di atas di bawahnya untuk sementara waktu, yang bisa menjadikannya lebih rumit untuk menggunakan teknik ini.
3: Bollinger Band dan Stochastic
Ketika berbicara tentang Bollinger Band, indikator ini didesain untuk menentukan tren dan volatilitas pasar. Ketika mengkombinasikannya dengan indikator stochastic, Anda bisa mencari titik-titik masuk yang baik untuk trading opsi digital pada saat-saat ketika harga berbalik arah atau memantul dari berbagai macam level. Mirip dengan yang sebelumnya, Bollinger Band digunakan di sini untuk menunjukkan kepada Anda level-level support dan resistance dinamis. Dengan menggunakan kombinasi ini, para trader mengetahui lebih dulu bahwa candle selanjutnya mungkin menjadi pembalikan arah.
Apa yang menjadikannya strategi yang baik bahkan bagi para pemula? Anda tidak perlu menyiapkan indikator-indikator Anda sendiri. Keduanya bisa digunakan dengan setelan standarnya yang memungkinkan Anda untuk memprediksi fluktuasi harga dengan level presisi yang tinggi.
Mari lihat bagaimana cara kerjanya. Pertama, Anda perlu mengecek posisi harga saat ini. Jika ditutup dekat dengan pita bagian atas, maka Anda perlu bersiap untuk membuka posisi trading Lebih Rendah. Kemudian, Anda harus memeriksa posisi dari oscillator stochastic. Indikator ini harus berada di atas 70, yang berarti bahwa harga harus berada di area jenuh beli. Jika kedua kondisi tersebut selaras, Anda harus menunggu hingga stochastic menembus ke bawah 70. Ketika ini terjadi, Anda harus membeli kontrak Lebih Rendah.
Mirip dengan situasi sebelumnya, Anda bisa membeli kontrak Lebih Tinggi dengan strategi ini. Pertama, periksa apakah harga ditutup dekat dengan pita bagian bawah indikator Bollinger Band. Berikutnya, identifikasi posisi kedua garis stochastic. Seharusnya posisi ada di zona jenuh jual. Untuk membuka posisi trading Lebih Tinggi, Anda harus menunggu hingga stochastic menembus ke atas 30.
Harap diingat bahwa di dalam semua strategi di mana Anda menggunakan indikator stochastic, Anda bisa memilih antara 30/70 dan 20/80. Yang disebut belakang memungkinkan Anda menyaring sinyal-sinyal palsu. Bagaimanapun, dalam beberapa kasus, Anda mungkin juga kehilangan beberapa titik masuk yang menarik.
Pro dan Kontra Strategi Ini
Strategi ini menggunakan dua dari indikator teknikal paling populer dan tampak sempurna karena Bollinger Band dikenal atas keandalannya. Anda bisa menggunakannya sendirian tanpa alat tambahan lainnya. Bersama dengan stochastic, menjadikannya kombinasi yang sempurna. Bagaimanapun, mirip dengan strategi sebelumnya, di sini Anda mungkin menemukan diri Anda dalam situasi ketika harga keluar dari pita atau gagal mencapainya.
4: MACD dan RSI
Bagaimana jika kita menambahkan dua oscillator ke dalam grafik? Hal ini akan memungkinkan kita untuk menciptakan strategi yang bisa diandalkan, yang tidak lebih buruk dari strategi-strategi sebelumnya. Dengan menggunakan kombinasi MACD dan RSI, Anda bisa mencari titik masuk dalam kebanyakan situasi pasar. Harap diingat di samping RSI, Anda juga bisa menggunakan stochastic.
Ide di balik strategi ini adalah mengonfirmasi sebuah pembalikan arah. Ketika kedua garis MACD saling silang di atas histogram, hal ini berarti bahwa pembalikan arah ke bawah mungkin terjadi. Karenanya Anda harus mengeceknya dengan indikator RSI untuk konfirmasi. Ketika persilangan terjadi di bawah histogram, pembalikan arah bullish mungkin terjadi dan Anda harus mengeceknya kembali dengan RSI.
Sekarang mari bergerak ke contoh-contoh. Ketika kedua garis dari indikator MACD melakukan persilangan di bawah histogram, maka Anda harus bersiap untuk trading. Langkah selanjutnya sebelum membeli kontrak Lebih Tinggi adalah mengecek RSI. Dalam contoh kita, indikator menembus ke atas 30, yang mengonfirmasi bahwa sinyalnya relevan. Persis ketika RSI meninggalkan zona jenuh jual, trader bisa membeli kontrak Lebih Tinggi.
Ketika persilangan terjadi di atas histogram, trader harus bersiap untuk membuka posisi trading Lebih Rendah. Sinyalnya akan datang di saat ketika indikator RSI meninggalkan area jenuh beli.
Pro dan Kontra Strategi Ini
Indikator MACD memberikan sinyal-sinyal yang bisa diandalkan ketika moving average-nya mendapatkan persilangan. Dengan menambahkan sinyal-sinyal RSI, Anda dapat secara signifikan meningkatkan kinerja daripada sistem. Profitabilitas strategi semacam ini bervariasi antara 70% dan 80% tergantung pada konteks pasar. Jika Anda menggunakan 20 dan 80, Anda bisa menurunkan jumlah sinyal, namun menjadikannya lebih bisa diandalkan.
5: Parabolic SAR dan RSI
Ini merupakan kombinasi indikator trend-following dan momentum, yang memungkinkan para trader opsi digital mengkapitalisasi pembalikan arah atau koreksi harga. Mirip dengan strategi-strategi lainnya, di sini Anda akan mencari titik-titik masuk jelas yang akan memungkinkan Anda menangkap berbagai macam pergerakan harga.
Ide di balik strategi ini adalah melihat ketika titik-titik daripada indikator Parabolic SAR berubah posisinya (di atas atau di bawah harga). Hal ini akan memungkinkan Anda untuk melihat peralihan dalam sentimen pasar yang bisa Anda gunakan untuk membeli kontrak tertentu.
Bagaimana cara menggunakan strategi ini? Pertama, Anda perlu menunggu hingga titik-titik berubah posisinya. Misalnya, jika dalam tren turun, maka titik-titik berada di atas harga. Ketika titik-titik muncul di bawahnya, Anda bisa mengharapkan tren turun berhenti atau setidaknya rehat sejenak.
Sekarang saatnya melihat indikator RSI. Ketika titik-titik muncul di bawah harga, indikator RSI harus meninggalkan area jenuh jual, yang bisa Anda lihat secara jelas dalam contoh di atas. Persis di saat ini, trader bisa membeli kontrak Lebih Tinggi.
Sehubungan dengan situasi ketika tren naik sudah usai atau berhenti sejenak, titik-titik muncul di atas harga. Persis di saat ini, Anda perlu mengecek posisi indikator RSI. Seharusnya berada di atas 70 atau 80 (tergantung setelan Anda) dan meninggalkan area jenuh beli. Jika ini terjadi, belilah kontrak Lebih Rendah.
Ini merupakan strategi yang baik karena bersamaan dengan sinyal RSI, Anda mendapatkan konfirmasi dari indikator trend-following bahwa tren sudah usai atau setidaknya berhenti untuk beberapa waktu.
Pro dan Kontra Strategi Ini
Kombinasi ini bekerja dengan baik bersama karena RSI akan mendukung indikator Parabolic SAR dalam memoles dan memurnikan sistem trading Anda. Bagaimanapun, Anda harus ingat bahwa Parabolic dikenal karena menggambar ulang jika kondisi pasar berubah. Karenanya, Anda harus berlatih menggunakan strategi ini sebelum menerapkannya dalam trading. Kekurangan utama sistem ini adalah Anda bisa mendapatkan sinyal palsu jika PSAR berubah nilainya.
6: Parabolic SAR dan SMA20
Strategi selanjutnya didasarkan pada indikator Parabolic SAR dan simple moving average (SMA) dengan periode 20. Ide di baliknya adalah mengonfirmasi perubahan dalam tren dengan persilangan ketika harga menembus ke bawah atau ke atas moving average.
Dalam contoh ini, Anda bisa melihat bahwa indikator Parabolic SAR mulai menggambar titik-titik di bawah harga. Ini merupakan bagian pertama dari sinyal. Yang kedua adalah ketika harga menembus ke atas SMA20. Persis di saat ini, Anda bisa membeli kontrak Lebih Tinggi. Strategi ini dikembangkan awalnya oleh para trader FX, namun bekerja juga untuk opsi digital.
Dalam situasi kembalikan, ketika titik-titik muncul di atas harga, Anda harus menunggu nilai harga untuk menembus ke bawah SMA20 untuk memasang posisi trading Lebih Rendah.
Pro dan Kontra Strategi Ini
Manfaat utama teknik ini adalah bisa memberikan sinyal yang cukup dapat diandalkan. Bagaimanapun, Anda harus ingat bahwa sinyal-sinyal ini ketinggalan dan Anda akan ketinggalan sebagian dari pergerakan sebelum masuk ke pasar. Bagi para trader opsi digital kekurangan ini bersifat minor karena bahkan satu pip bisa memberikan Anda profit yang signifikan.
Ingin manfaat dari strategi-strategi ini? Bergabung dengan Binolla sekarang dan mulai trading!
Kesimpulan
Strategi-strategi ini merupakan yang paling populer yang menggunakan dua indikator. Mereka ini kebanyakan digunakan oleh para trader opsi digital profesional yang ingin menjadi lebih yakin tentang hasil keluaran dari setiap posisi trading mereka. Semua indikator ini bisa membekali Anda dengan sinyal-sinyal yang bisa diandalkan ketika digunakan secara terpisah. Bagaimanapun, ketika Anda mengkombinasikannya, Anda bisa mengharapkan kinerja yang lebih baik lagi.
FAQ / Pertanyaan Umum
Strategi Apa yang Terbaik yang Menggunakan Dua Indikator?
Tidak ada strategi terbaik dengan dua indikator. Semuanya baik dalam masing-masing situasi tertentu. Anda harus memilih salah satu atau beberapa yang sesuai dengan gaya trading Anda.
Bisakah Saya Menggunakan Lebih dari Dua Indikator?
Ya, beberapa strategi trading menggunakan lebih dari dua indikator teknikal. Bagaimanapun, Anda harus memastikan bahwa semua alat yang Anda gunakan bekerja dengan baik bersama.
Apakah Mungkin untuk Menggunakan Dua Indikator dari Tipe yang Sama?
Ya, tentunya. Ada strategi-strategi trading di mana Anda bisa menggunakan dua indikator trend-following atau dua oscillator. Harap diingat bahwa indikator-indikator ini harus saling menambahkan satu sama lain.
Kenapa Para Trader Sering Menggunakan Dua Indikator?
Hal ini memungkinkan para partisipan pasar untuk mengonfirmasi sinyal-sinyal trading mereka dan mengambil keputusan trading yang lebih matang secara informasi.