03 Jun, 2025

Tarif-tarif Trump Membebani Pasar Kembali: Apa yang Diekspektasi dari Aset-aset Mayor Minggu Ini

Binolla Blog Image - Tarif-tarif Trump Membebani Pasar Kembali: Apa yang Diekspektasi dari Aset-aset Mayor Minggu Ini 1

Komentar-komentar terkini dari sang presiden AS menggarisbawahi bahwa Gedung Putih siap untuk memperbarui ancaman tarifnya. Donald Trump telah menyebutkan, secara khusus, bahwa bea terhadap baja dan aluminium akan dinaikkan dari 25% menjadi 50%, yang menambah ketidakpastian ke dalam pasar finansial.

Siklus baru perang tarif memberikan lebih banyak ketakutan ke dalam pasar finansial. Para analis percaya bahwa musim panas ini perekonomian AS bisa menghadapi stagflasi dengan pertumbuhan perekonomian yang lebih rendah dan inflasi yang lebih tinggi, yang dapat membuat kehidupan The Fed semakin sulit karena mereka akan harus mengambil keputusan-keputusan sulit dan mengorbankan sesuatu untuk menstimulasi pertumbuhan perekonomian.

Mengambil semua faktor ini dalam pertimbangan, Dolar AS akan melewati masa-masa sulit. Bagaimanapun indeks DXY telah sedikit pulih.

EUR/USD: Inflasi Eurozone dalam Fokus

Pair/pasangan mata uang ini diperdagangkan dengan kerugian moderat di tengah data inflasi yang lebih lemah daripada yang diharapkan di Eurozone. Inflasi core tahunan jatuh ke 2,3% sementara indeks harga konsumen (CPI – consumer price index) tahunan membukukan pertumbuhan moderat sebesar 1,9% di bulan Mei.

Nilai-nilai ini akan memungkinkan Bank Sentral Eropa (ECB – European Central Bank) untuk melanjutkan kebijakan moneter dovish-nya sebagaimana bank sentral ini diperkirakan akan memangkas suku bunga untuk kedelapan kalinya secara berturut dalam pertemuan bulan Juni. Bagaimanapun, Kepala ECB, Christine Lagarde, telah menyebutkan bahwa bank sentral tersebut cenderung untuk bertahan pada strategi netral dan menunggu lebih banyak data sebelum mengambil keputusan lebih lanjut.

Dolar AS, pada gilirannya, sedang berada di bawah tekanan akibat retorika tarif yang diperbarui dari Donald Trump. Bea-bea yang akan diterapkan pada berbagai logam dapat memberikan tekanan tambahan terhadap mata uang AS ini akibat ketidakpastian tentang masa depan pertumbuhan perekonomian AS.

Dari perspektif analisis teknikal, pasangan mata uang ini diperdagangkan di atas SMA50, namun cenderung akan menguji moving average dalam beberapa jam ke depan. Posisi short akan lebih cocok di bawah 1,1400, sementara jika SMA50 menahan tekanan harga, para trader bisa membeli dari sana, menargetkan 1,1455 dan kemudian 1,1500.

GBP/USD: Pound Bergerak Turun terhadap Komentar-komentar Bailey

Kepala Bank of England (BoE), Andrew Bailey, menyebutkan bahwa tekanan inflasi tidak lagi menjadi perhatian, yang berarti bahwa BoE cenderung akan melanjutkan strategi dovish-nya tahun ini. Sang kepala bank sentral tersebut juga telah memperingatkan tentang ketidakpastian perekonomian yang dapat menunda keputusan-keputusan investasi oleh dunia usaha Inggris.

Aktivitas manufaktur AS dicederai oleh perang tarif, yang terkonfirmasi oleh data ISM manufaktur di Amerika Serikat. Indikator ini telah turun hampir 1 poin dan bertahan di bawah 50, yang berarti bahwa sektor manufaktur berada dalam zona kontraksi. Hal ini menambahkan tekanan terhadap Dolar AS, namun dalam tempo dekat, pasangan mata uang ini dapat jatuh.

Dari perspektif analisis teknikal, pasangan mata uang ini diperdagangkan di atas SMA50, namun pada saat ini sedang menguji moving average. Fundamental dan komentar-komentar dari para pejabat BoE menstimulasi tekanan turun, yang berarti bahwa ada probabilitas untuk menembus ke bawah garis support dinamis. Para trader bisa menempatkan order short di bawah 1,3500, sementara posisi long akan relevan jika harganya bertahan di atas level ini. Bagi para pembeli, target bisa jadi pada 1,3560 dan 1,3600.

Binolla Blog Image - Tarif-tarif Trump Membebani Pasar Kembali: Apa yang Diekspektasi dari Aset-aset Mayor Minggu Ini 6

Dapatkan Analisis Pasar Terkini & Trading secara Instan!

Kapitalisasi tren hari ini dengan trading bersama platform Binolla yang mumpuni.

Buka Akun

XAU/USD: Emas Didukung oleh Ketidakpastian Dagang

Ketegangan dagang yang diperbarui antara AS dan mitra-mitra utamanya menunjang harga emas. China menuduh AS melanggar perjanjian dagang terbaru. Disebutkan bahwa sang presiden AS telah membuat tuduhan yang sama minggu lalu. Selain itu, Donald Trump telah mengumumkan tarif 50% pada baja dan aluminium. Tindakan balasan dari Kanada dan EU diperkirakan akan ada.

Satu poin lagi yang diperhatikan adalah situasi antara AS dan Iran. Sementara para pejabat AS yakin bahwa kesepakatan hampir usai, Teheran kemungkinan tidak akan menandatangani dokumen dan setuju terhadap kondisi dan persyaratan dari AS, yang berarti bahwa situasinya akan tetap tidak berubah.

Emas diperdagangkan di atas SMA50 pada grafik periode 1-jam, yang berarti bahwa para pembeli mengendalikan pasar. Jika harga bergerak ke atas 3360, maka emas akan menjadi lebih atraktif bagi para pembeli jangka pendek. Target selanjutnya akan berada pada 3400. Terkait dengan arah turunnya, posisis short akan lebih cocok di bawah 3350.

WTI: Tekanan Turun Menghantui Minyak

Harga minyak bumi berupaya untuk tumbuh di hari Senin setelah keputusan OPEC+ untuk meningkatkan produksi minyak bumi sebanyak 411.000 barel di bulan Juli. Bagaimanapun, laporan OECD memberikan tekanan terhadap nilai harga WTI. Menurut dokumen tersebut, perkiraan pertumbuhan PDB global dipangkas menjadi 2,9%, yang berarti bahwa permintaan untuk minyak mentah bisa menjadi lebih rendah di waktu yang akan datang. Selain itu, komoditas-komoditas berdenominasi Dolar dapat menjadi lebih mahal, yang pada gilirannya akan memberikan tekanan terhadap energi.

Di sisi lain, nilai harga minyak bumi didukung oleh ketakutan bahwa negosiasi AS-Iran akan tidak menghasilkan apa pun. Selain itu, pembicaraan antara Rusia dan Ukraina tidak memberikan perkembangan signifikan, yang juga termasuk faktor pendukung untuk WTI.

WTI hourly chart
Grafik 1-jam WTI

WTI bertahan di atas SMA50, menandai dominasi bullish di pasar. Para pembeli bisa bergabung jika harga menembus ke atas 62,40, dengan target terdekat pada 63,00. Ke arah turun, posisi short akan cocok jika WTI menembus ke bawah 61,80.

Penulis
Bagikan
Direkomendasikan
Anda berhasil berlangganan ke newsletter