Panduan Lengkap Opsi Digital dan Indikator Forex
Indikator berada di antara alat-alat analisis teknikal terpopuler. Mereka memungkinkan para trader opsi digital, Forex, dan saham menemukan titik masuknya, memvisualisasikan volatilitas pasar saat ini, mengikuti tren, dan bahkan melihat pembalikan arah pasar. Indikator sangat ilustratif, sebagaimana biasanya menghaluskan fluktuasi pasar dan menampilkan kecenderungan utama dalam cara yang sangat nyaman. Dengan membaca artikel ini, Anda akan belajar mengenai indikator opsi digital dan Forex serta fitur-fitur utamanya.
Contents
- 1 Apa itu Indikator Trading?
- 2 Bagaimana Cara Mereka Bekerja?
- 3 Jenis-jenis Indikator Teknikal
- 4 Indikator Teknikal Apa yang Pertama Dipelajari?
- 5 Berapa Banyak Indikator yang Diterapkan pada Grafik?
- 6 Indikator Forex Utama untuk Opsi Digital
- 7 Indikator Teknikal untuk Opsi Digital: Tips dan Trik
- 8 Indikator Teknikal: Pro dan Kontra
- 9 Kesimpulan
- 10 FAQ / Pertanyaan Umum
Apa itu Indikator Trading?
Indikator teknikal merujuk pada kalkulasi matematis. Tergantung pada rumusnya, mereka dapat menggarisbawahi tren pasar saat ini atau bahkan menemukan momentum. Beberapa indikator bahkan dapat mendefinisikan kekuatan tren tanpa mendefinisikan arahnya.
Ini adalah prinsip dasar yang perlu Anda sadari: Indikator tidak ada hubungannya dengan sihir dan mukjizat. Bahkan meskipun tampak seperti mukjizat ketika diterapkan pada grafik, mereka didasarkan pada kalkulasi matematis. Gunakan berbagai indikator bersama Binolla dengan membuka akun di sana.
Bagaimana Cara Mereka Bekerja?
Sementara terdapat cukup banyak ragam indikator, dan utamanya didasarkan pada formula yang berbeda-beda, ide dasar di baliknya adalah sama. Jika Anda mengambil salah satu dari lima top indikator, mereka memiliki kemiripan ide karena menghitung rata-rata harga dan menggambar sebuah garis (atau beberapa garis).
Indikator dapat digunakan untuk mendefinisikan tren saat ini. Sebagai contoh, jika Anda menggunakan hanya moving average, Anda dapat melihat arah pergerakan harga. Hal ini pada akhirnya akan memungkinkan Anda bekerja sepanjang tren dan meningkatkan peluang Anda dalam membeli kontrak yang memberikan profit dalam membeli/menjual Forex CFD dengan lebih akurat.
Indikator teknikal murni berdasarkan data dan mereka lebih mudah dipahami daripada alat gambar atau candlestick Jepang. Lebih lanjutnya, Anda tidak memerlukan pengetahuan khusus ketika menerapkannya, karena mereka digambar secara otomatis pada grafik. Satu-satunya yang diperlukan dari Anda adalah untuk menyetel periode, deviasi, atau pilihan lain yang tersedia dalam setelan indikator.
Semua perubahan terhadap indikator pada grafik dilakukan secara otomatis. Karena semuanya didasarkan pada formula, Anda tidak perlu secara mengutak-atiknya secara manual. Ketika harga berubah, indikator akan mengalkulasi ulang, dan Anda akan melihat garis atau histogram berubah.
Jenis-jenis Indikator Teknikal
Terdapat empat jenis utama indikator teknikal yang dikategorikan berdasar tujuan mereka.
Indikator-indikator Tren
Sebagaimana namanya, jenis indikator teknikal ini didasarkan pada ide dari tren. Mereka juga dikenal sebagai alat trend-following (pengikut tren), yang berarti mereka mengikuti tren pasar saat ini, memungkinkan para trader untuk melihat arah harga.
Sejalan dengan tujuan utama mereka, indikator-indikator tersebut dapat juga digunakan sebagai strategi yang memungkinkan para trader menemukan titik-titik masuknya. Harap diingat bahwa para trader opsi digital jarang menggunakannya untuk pendefinisian tren karena secara umum tren bukan termasuk prioritas mereka.
Contoh di atas menunjukkan bahwa Anda dapat membeli kontrak Lebih Tinggi bahkan ketika secara umum tren sedang turun/downtrend. Karenanya, Anda tidak perlu mendefinisikan kecenderungan saat ini, secara umum Anda cukup menemukan titik masuk yang dapat diandalkan.
Ketika berbicara tentang Forex, Anda dapat menemukan tren saat ini dan membeli atau menjual aset menurut arah harga utama.
Contoh Indikator Tren
Salah satu indikator tren paling populer adalah moving average. Indikator ini didasarkan pada konsep mengalkulasi rata-rata harga pada setiap periode (candlestick). Rata-rata harga tersebut dihubungkan dengan garis, yang memberikan Anda garis mulus yang mendefinisikan tren saat ini.
Pada dasarnya, jika garis tren ada di atas harga dan bergerak menurun, Anda dapat mengasumsikan ada tren turun/downtrend. Di sisi lain, jika moving average ada di bawah harga, para trader dapat mengasumsikan ada tren naik/uptrend.
Contoh di atas mendemonstrasikan dua tren terpisah yang ditunjukkan oleh moving average.
Strategi paling mudah yang dapat Anda gunakan ketika menerapkan dua moving average adalah persilangan MA/MA crossover. Sebagaimana dapat Anda lihat, ini merupakan strategi sangat sederhana di mana Anda dapat menggunakan dua MA dari periode yang berbeda. Ketika terjadi persilangan/crossover di bawah harga, Anda dapat membeli kontrak Lebih Tinggi atau membeli pasangan mata uang jika Anda melakukan trading Forex CFD.
Ketika trading dengan indikator tren, Anda harus ingat bahwa ada satu kekurangan mayor. Indikator tersebut “mengikuti” tren. Karenanya, mereka tidak dapat memberitahukan kepada Anda mengenai situasi pasar saat ini pada waktu sebelumnya. Anda akan mengetahui tren atau bahkan menemukan sinyal pembalikan pasca kejadian.
Indikator-indikator Momentum
Mereka merupakan indikator yang berosilasi yang memungkinkan Anda menemukan pembalikan arah/reversal di pasar dan titik-titik masuk. Kebanyakan osilator didasarkan pada ide oversold (jenuh jual) dan overbought (jenuh beli). Konsep ini sangat sederhana. Jika aset dalam keadaan oversold/jenuh jual, Anda dapat mengasumsikan bahwa harga akan berbalik arah dan bergerak ke atas dalam waktu dekat. Sebaliknya, jika aset dalam keadaan overbought/jenuh beli, harga kemungkinan besar akan berbalik arah ke bawah.
Contoh Indikator Momentum
Contoh indikator momentum yang baik adalah RSI, atau Relative Strength Index. Indikator ini memungkinkan Anda memprediksi pembalikan arah/reversal harga dan membangun strategi Anda di sekitar konsep ini. RSI populer baik di kalangan trader opsi digital dan Forex CFD karena 100% dapat diterapkan dalam kebanyakan situasi pasar.
Contoh di atas menunjukkan strategi yang sangat sederhana yang dapat Anda gunakan saat trading menggunakan RSI. Ketika garis indikator meninggalkan area oversold (di bawah 30), Anda dapat berharap harga akan bergerak naik. Karenanya, merupakan ide bagus untuk membeli kontrak Lebih Tinggi atau pasangan mata uang Forex.
Indikator-indikator Volatilitas dan Kekuatan Tren
Volatilitas adalah sangat penting dalam trading apa pun aset yang Anda pilih. Karenanya, mengetahui volatilitas saat ini sungguh penting untuk keberhasilan. Perubahan dramatis mana pun dalam pasar cenderung memberikan para trader beberapa kesempatan yang sangat baik.
Sementara volatilitas sendiri tidak memberikan sinyal untuk para trader, indikator ini biasanya digunakan para trader untuk memahami aset mana untuk trading dan berapa banyak pip yang bisa dihasilkan harga pada interval tertentu.
Contoh Indikator Volatilitas
Salah satu indikator volatilitas yang paling menarik adalah ATR atau Average True Range. Ide di balik indikator ini adalah untuk mendemonstrasikan volatilitas pasar saat ini dan kekuatan tren yang sedang berlangsung. Sebagaimana Anda dapat lihat dalam grafik di atas, sementara ATR bertumbuh, kita mendapatkan kenaikan dalam volatilitas dan sebuah pergerakan tren.
Bagaimanapun, jangan Anda lupakan bahwa posisi garis ATR dan kemiringannya tidak memiliki hubungan dengan arah tren. Indikator dapat tumbuh terlepas dari tren saat ini, dan sebagaimana tren naik/uptrend ini dalam garis ATR mendemonstrasikan kenaikan volatilitas dan kekuatan tren yang bertumbuh, bukan arahnya.
ATR murni tidak berguna karena sebagai indikator untuk menemukan titik masuk. Lebih lanjutnya, para trader opsi digital dapat mengabaikan dan tidak menambahkan indikator ini dalam strategi mereka karena mereka tidak tertarik pada arah atau kekuatan tren. Bahkan satu pip dapat dihitung. Karenanya, bahkan ketika pasar kurang volatil pada saat tertentu, Anda masih memiliki kesempatan untuk mendapat penghasilan.
Para trader Forex tidak pernah menggunakan ATR sebagai indikator terpisah karena kurang informatif.
Pada contoh di atas, Anda dapat melihat Bullish Engulfing. Ini merupakan kesempatan bagi trader untuk membeli pasangan mata uang. Anda dapat menahan posisi sampai ATR bertumbuh, sebagaimana Anda dapat berharap volatilitas akan bertahan tinggi.
Indikator-indikator Volume
Kategori indikator keempat ini dicantumkan hanya untuk tujuan informasi. Intinya adalah dalam Forex tidak ada volume murni. Sebaliknya, indikator-indikator tersebut didasarkan pada tick. Indikator-indikator volume sangat populer dalam trading saham, di mana Anda bisa mendapatkan volume sungguhan dari perputarannya.
Indikator Teknikal Apa yang Pertama Dipelajari?
Terdapat cukup banyak indikator yang bisa Anda gunakan dalam trading. Para trader baru sering bingung mana yang dipilih dan dipelajari pertama. Mempertimbangkan bahwa harga rata-rata merupakan salah satu konsep dasar indikator teknikal, direkomendasikan untuk mulai dengan moving average.
Indikator ini merupakan salah satu yang termudah untuk dipahami dan diterapkan dalam strategi trading Anda. Terlebih lagi, indikator ini memungkinkan Anda untuk mengikuti tren saat ini dan bahkan menemukan titik-titik untuk masuk. Bagaimanapun, MA sangat bagus untuk Forex, sementara untuk opsi digital, lebih baik menggunakan indikator momentum, yang memungkinkan Anda menemukan titik-titik masuk pada pembalikan arah/reversal.
Berapa Banyak Indikator yang Diterapkan pada Grafik?
Ini adalah pertanyaan penting lainnya yang sering ditanyakan para trader pemula. Ada konsep salah tentang menambahkan banyak indikator ke dalam sebuah grafik untuk mencoba memprediksi fluktuasi harga di masa mendatang atau pembalikan arah harga.
Bagaimanapun, dalam trading, jumlah tidak selalu mengarah pada kualitas. Jika Anda menerapkan terlalu banyak indikator dalam grafik, Anda berisiko kehilangan konsep dan fokus pada harga, yang merupakan tujuan utama dari keseluruhan analisis.
Jika Anda menerapkan satu indikator seperti ATR sebagai contoh, Anda tidak akan dapat menganalisis harga secara tepat karena tidak dapat menemukan titik masuk. Karenanya, Anda perlu menambahkan alat lain untuk membangun sebuah strategi.
Tidaklah mungkin untuk mengatakan berapa banyak indikator untuk diterapkan dalam grafik. Semua tergantung pada strategi tertentu. Bagaimanapun, Anda harus selalu ingat bahwa dengan lebih banyak alat yang ditambahkan, sistem Anda akan berkurang efektivitasnya.
Indikator Forex Utama untuk Opsi Digital
Jika Anda mencari teknikal indikator terbaik untuk opsi digital, maka Anda berada di tempat yang tepat. Berikut Anda dapat menemukan daftar indikator matematis utama yang tentunya akan membantu Anda dalam trading:
- BB, atau Bollinger Bands (Link to: Bollinger Bands). Indikator teknikal ini untuk opsi digital membentuk saluran harga yang dinamis, menggambarkan batas-batas fluktuasi harga dan memungkinkan para trader opsi digital untuk membuat prediksi harga yang lebih baik di kedua sisinya. Menggunakan indikator ini, Anda dapat membeli kontrak Lebih Tinggi atau Lebih Rendah bahkan sepanjang satu tren saja. Lebih lanjutnya, indikator ini menawarkan banyak strategi yang dapat diterapkan dalam sistem trading Anda;
- Envelope (Link to Envelope). Sekalipun Envelope tampak mirip BB dalam grafik, keduanya memiliki pendekatan kalkulasi batas-batas yang berbeda. Envelope menggunakan persentase tetap, sementara dalam BB, deviasi standar yang dipertimbangkan. Envelope memungkinkan Anda menemukan titik masuk untuk trading opsi digital terlepas dari situasi pasar saat ini;
- RSI, atau Relative Strength Index. Indikator ini adalah salah satu yang terbaik ketika berbicara prediksi pembalikan arah harga. Lebih lanjutnya, sebagai indikator momentum, indikator ini memberitahukan kepada Anda sebelum kejadian mengenai perubahan tren di masa mendatang, yang memungkinkan Anda untuk menerapkannya bahkan dalam strategi scalping;
- MACD, atau Moving Average Convergence Divergence. Indikator teknikal ini merupakan salah satu yang terbaik bagi para trader opsi digital. Indikator ini memiliki potensi tinggi karena memungkinkan Anda untuk menemukan sinyal trading dan mengungkap divergensi yang dapat berguna ketika Anda melakukan trading instrumen finansial lainnya seperti Forex CFD, saham, dan sebagainya,;
Indikator Teknikal untuk Opsi Digital: Tips dan Trik
Ketika Anda menguasai indikator tertentu, terdapat hal-hal yang dapat berguna bagi Anda dalam penerapannya ke strategi Anda:
- Bergantung terlalu banyak pada indikator. Hal ini merupakan kesalahan umum banyak trader. Mereka menambahkan hanya satu indikator dan mencoba memerasnya sebisa mungkin. Bagaimanapun, demi membuat sebuah strategi yang baik, Anda perlu mempertimbangkan faktor-faktor lain dan mencari penggabungannya;
- Belajar lebih mengenai indikator tertentu. Banyak trader pemula yang memulai perkenalannya dengan indikator dari akhir yang salah. Mereka membaca tentang sinyal-sinyal yang diberikan indikator ketimbang membiasakan untuk menggunakan kalkulasi yang ada di belakang alat analisis teknikal tertentu. Hal ini menghasilkan kesalahan yang berujung pada kerugian. Bahkan sebelum memasang salah satu indikator, Anda perlu menggali dasar-dasarnya terlebih dulu;
- Menggunakan mode demo. Sebelum menggunakan indikator tertentu yang mana pun, merupakan ide bagus untuk mengujinya dalam demo. Sementara semuanya dapat tampak sempurna dalam grafik historis, kenyataannya dapat menjadi persis sebaliknya dari yang Anda lihat di screenshot;
- Kebanyakan indikator top bukanlah penggambaran ulang. Indikator teknikal terbaik untuk opsi digital tidak berubah setelah candlestick tutup/closed, yang menjadikannya sangat berguna. Bagaimanapun, Anda harus selalu ingat bahwa beberapa indikator teknikal akan tergambar ulang dan karenanya dapat membingungkan Anda;
- Sinyal-sinyal palsu. Walaupun indikator teknikal tampak meyakinkan, khususnya ketika Anda menggunakan data historis untuk mengeceknya, sinyal-sinyal palsu dapat muncul. Anda perlu berjaga-jaga untuknya dan cobalah meminimalkan pengaruhnya dalam sistem trading Anda dengan menggunakan indikator tambahan atau alat analisis teknikal lainnya untuk menyaring sinyal-sinyal trading.
Indikator Teknikal: Pro dan Kontra
Indikator teknikal bukanlah satu-satunya cara untuk menganalisis fluktuasi harga. Anda dapat juga menggunakan beragam alat gambar, candlestick Jepang, dan banyak lagi. Karenanya, demi mengambil keputusan yang tepat apakah menggunakan indikator atau tidak, Anda perlu mempertimbangkan baik pro maupun kontra dalam menerapkannya.
Kelebihan Indikator Teknikal
Menggunakan indikator teknikal, Anda dapat mengandalkan manfaat-manfaat sebagai berikut:
- Mudah dipahami. Indikator-indikator teknikal sangat populer untuk menyediakan aturan trading yang jelas bagi para trader. Jika Anda membeli pada sinyal MA crossover misalnya, Anda dapat melihatnya dengan jelas pada grafik;
- Dapat diterapkan pada bermacam-macam pasar. Ketika menggunakan indikator teknikal, Anda dapat menerapkannya untuk Forex, saham, komoditas, logam, dan mata uang kripto;
- Tidak membutuhkan persiapan. Dengan indikator, Anda tidak perlu menggambar apa pun pada grafik. Cukup terapkan mereka dan dapatkan sinyal hampir dengan segera. Bagaimanapun, Anda perlu ingat bahwa beberapa strategi akan membutuhkan penyesuaian periodik atau lainnya;
- Sinyal yang komprehensif. Dengan indikator teknikal, kebanyakan sinyal sangat jelas dan langsung. Sebagai contoh, jika Anda menggunakan RSI dan garisnya meninggalkan area oversold, Anda dapat mengharapkan harga untuk tumbuh;
- Pengoptimalan strategi yang cepat dan mudah. Anda dapat melihat fluktuasi harga historis dengan indikator mana pun dan melihat betapa dapat diandalkannya mereka.
Kekurangan Indikator Teknikal
Meskipun ada cukup banyak kelebihan dalam menggunakan indikator teknikal, Anda juga dapat menemukan beberapa kekurangannya::
- Tidak ada indikator yang sempurna. Setiap indikator teknikal tertentu memiliki kekurangannya. Karenanya, tidak ada indikator yang sempurna untuk semuanya. Anda perlu menghabiskan banyak waktu sebelum menemukan yang cocok untuk Anda;
- Penggambaran ulang. Tidak semua indikator memberikan Anda gambar yang jelas mengenai apa yang terjadi di dalam grafik di saat ini. Beberapa di antaranya dapat memberikan Anda sinyal murni yang digambar ulang belakangan.
Kesimpulan
Indikator teknikal sangat populer di kalangan trader. Mereka memberikan sinyal jelas dan komprehensif yang memungkinkan Anda untuk menemukan titik-titik masuk. Indikator-indikator tersebut sangat berguna jika Anda mengerti bagaimana menerapkannya.
FAQ / Pertanyaan Umum
Apa itu Indikator Trading?
Ini adalah alat analisis teknikal khusus yang dikalkulasi dengan formula khusus. Indikator teknikal bersifat ilustratif dan sangat komprehensif, yang menjadikannya sangat populer di kalangan trader.
Apakah Indikator Teknikal Bekerja?
Ya, tentunya. Bagaimanapun, sebelum menerapkannya, Anda perlu menguji alat tertentu dan menyesuaikan setelannya dengan strategi Anda.
Apa Saja Jenis-jenis Utama Indikator Teknikal?
Terdapat empat jenis indikator teknikal yang dapat Anda gunakan. Bersamaan dengan trend-following dan osilator, trader juga dapat menerapkan indikator volatilitas dan volume.