Opsi digital merupakan tipe instrumen finansial di mana trader membeli kontrak untuk memprediksi apakah harga akan di atas strike price pada saat kedaluwarsa. Jika trader tepat dalam prediksinya, mereka memperoleh profit (in-the-money). Jika tidak, kerugian terjadi (out-of-the-money). Opsi digital menawarkan pembayaran yang tetap (fixed payout).

Bagaimana Cara Kerjanya

Ketika trading opsi digital, trader tidak membeli aset secara langsung. Mereka justru membeli kontrak untuk underlying asset. Idenya adalah untuk memprediksi arah daripada pergerakan harga. Secara khusus, ketika membeli opsi Lebih Tinggi, trader memperkirakan bahwa harga akan berada di atas strike price di saat kedaluwarsa. Di sisi lain, ketika membeli kontrak Lebih Rendah, trader memperkirakan bahwa harga akan di bawah strike price di saat kedaluwarsa.

Ketika membeli kontrak opsi digital, trader harus melakukan pemilihan-pemilihan berikut:

• Aset atau underlying asset. Ini bisa jadi mata uang seperti EUR/USD atau USD/JPY, kripto seperti Bitcoin, Ethereum, komoditas seperti emas atau minyak, atau saham seperti Tesla atau NVidia.
• Arah transaksi. Trader bisa memilih kontrak Lebih Tinggi ketika mereka berekspektasi harga bergerak ke atas strike price atau kontrak Lebih Rendah ketika mereka pikir harga akan bergerak ke bawah strike price.
• Waktu kedaluwarsa. Ini merupakan momen di masa depan ketika kontrak kedaluwarsa. Ini bisa dipasang dari 5 detik hingga 4 jam.
• Jumlah investasi. Parameter ini merujuk pada jumlah yang diinvestasikan trader dalam sebuah transaksi.

Contoh

Trader memutuskan bahwa EUR/USD, yang saat ini diperdagangkan pada 1,1300, akan bergerak semakin tinggi dalam lima menit yang akan datang. Ia membeli kontrak Lebih Tinggi dan menginvestasikan $10. Profitabilitas kontrak adalah 90%, kedaluwarsa dipasang lima menit. Harga bergerak ke 1,1302 pada momen kedaluwarsa. Jadi, kontrak tutup in-the-money dan trader memperoleh $10*90%=$9. Jumlah investasi juga kembali ke saldo trader.