Pertemuan FOMC akan dilaksanakan minggu ini. Walaupun Federal Reserve kemungkinan tidak akan melakukan penyesuaian apa pun terhadap kebijakan moneternya sekarang, para trader dan investor cenderung akan lebih memperhatikan komentar-komentar dari pada pejabat, termasuk proyeksi perekonomian FOMC.

Bank sentral masih bertahan dengan strategi “wait-and-see”, dan pemotongan tingkat suku bunga perdana oleh FOMC diperkirakan di bulan September. Federal Reserve dapat melakukan dua kali pemotongan tahun ini, dengan total 50 basis poin. Jika situasi perekonomian memburuk, bank sentral ini kemungkinan akan menjadi semakin agresif dalam langkah-langkah dovish yang dilakukannya.

Sementara itu, ketegangan di Timur Tengah menambahkan ketidakpastian dalam pasar finansial. Kedua belah pihak melanjutkan pertukaran serangan, yang mengancam rantai pasok minyak bumi. Hal ini dapat pada akhirnya meningkatkan harga minyak bumi dan menyebabkan pertumbuhan inflasi di negara-negara perekonomian besar. Pergeseran dalam sentimen pasar akibat eskalasi yang mungkin terjadi dalam konflik mendorong harga-harga aset berisiko turun.

EUR/USD: Pasangan Mata Uang di Bawah Tekanan

Euro sedang berada di bawah tekanan di tengah ketegangan di Timur Tengah. Probabilitas eskalasi menguapkan permintaan aset-aset berisiko, termasuk valuta asing, dan menambahkan dukungan terhadap Dolar AS dalam pasangan/pair ini.

Israel dan Iran melanjutkan pertukaran tembakan untuk hari kelima berturut-turut. Sang Presiden AS, Donald Trump, mendorong warganya untuk meninggalkan Teheran. Ada risiko bahwa AS akan terlibat dalam konflik. Sementara itu, alasan lain bagi pasangan mata uang ini untuk bertahan di bawah tekanan adalah pertemuan FOMC yang akan datang. Powell dan timnya kemungkinan tidak akan memotong tingkat suku bunga dalam acara musim panas bank sentral ini. Hal ini dapat menunjang Dolar AS dan menambahkan tekanan terhadap pasangan mata uang ini.

Terkait dengan Eurozone, tidak adanya publikasi yang mengubah permainan diperkirakan untuk minggu ini. ECB (European Central Bank – Bank Sentral Eropa) baru-baru ini mengubah strateginya dengan komentar-komentar bersifat hawkish dari sang presiden bank sentral dan anggota-anggota voting. Hal ini dapat memberikan dukungan tambahan kepada pasangan mata uang ini dalam jangka panjang.

Dari sudut pandang analisis teknikal, EUR/USD menguji SMA50 tanpa memberikan petunjuk apa-apa tentang sisi dominan saat ini. Para trader bisa menempatkan stop order beli pada 1,1600-1,1610, menargetkan 1,1650-70. Ke arah turun, posisi stop jual pada 1,1540 akan cocok, menargetkan 1,1500, 1,1470.

XAU/USD: Emas dapat Terdorong Semakin Tinggi Setelah Pertemuan FOMC

Ketegangan geopolitik di Timur Tengah memberikan dukungan yang luar biasa terhadap logam mulia ini. Emas telah menyentuh rekor tertinggi lokal pada hari Senin namun gagal untuk bergerak lebih tinggi dan terkoreksi menuju 3.380-3.400. Penurunan sementara ini diakibatkan tahap penerimaan global terhadap konflik dan kemungkinan akan terselesaikan dalam waktu dekat.

Bagaimanapun, kedua belah pihak telah bertukar tembakan untuk kelima hari berturut-turut, dan AS masih enggan untuk ikut serta atau tetap netral. Presiden AS telah mendukung Israel, namun partisipasi AS dalam fase aktif masih belum jelas.

Pertemuan FOMC yang akan datang dapat membantu XAU/USD mengembangkan koreksi turunnya ke bawah 3.380 sebagaimana The Fed kemungkinan tidak akan berbuat apa-apa terhadap suku bunga. Bagaimanapun, proyeksi perekonomian dan juga komentar-komentar dari para anggota voting Federal Reserve dapat mengalihkan sentimen pasar terhadap emas.

Grafik 1-jam masih mendemonstrasikan bahwa para penjual sedang mengendalikan situasi. Harga di bawah simple moving average periode 50, dan indikator RSI berada pada zona terendahnya. Para partisipan pasar mempersiapkan dirinya untuk pertemuan FOMC dan menembus ke bawah 3.370, yang akan menjadi sinyal bagi para penjual untuk masuk dan membuka posisi trading short untuk menargetkan 3.350-3.330.

Ke arah naik, menembus ke atas 3.400 akan memungkinkan para pembeli untuk mengambil kembali kendali dan bertransaksi long, menargetkan 3.420-3.440.

WTI: West Texas Intermediate Dapat Terdorong Lebih Tinggi

Nilai harga minyak bumi masih di bawah tekanan sebagaimana para partisipan pasar menunggu untuk mendengarkan lebih banyak detail tentang konflik Timur Tengah. Bagaimanapun, harga dapat melanjutkan kenaikan kapan pun jika ada muncul pemberitaan dari wilayah ini yang menunjang ide eskalasi. Selain itu, kemungkinan penutupan Selat Hormuz memberikan dukungan tambahan terhadap WTI.

Ketegangan Timur Tengah saat ini termasuk di antara penggerak kunci. Peningkatan produksi minyak oleh OPEC+ tidak sedang menjadi fokus saat ini.

Dari perspektif analisis teknikal, minyak bumi diperdagangkan persis di atas SMA50, yang berarti bahwa para pembeli mendapatkan kembali kendali. Posisi long akan lebih cocok di atas 72,00, dari mana Anda bisa berekspektasi nilai harga mencapai 74,00. Di sisi lain, jika minyak bumi menembus ke bawah 71,00, para trader bisa bertransaksi short menargetkan 70,00 dan lebih rendah.

BTC/USD: Bitcoin Ditekan oleh Geopolitik

Aset berisiko sedang di bawah tekanan akibat ketegangan Timur Tengah yang sedang terjadi antara Israel dan Iran. Bitcoin berupaya untuk bangkit ke atas 108.000, namun gagal untuk bergerak semakin tinggi akibat kemungkinan eskalasi yang lebih tinggi. Jika serangan antara kedua belah pihak berlanjut, BTC/USD dapat menghadapi tekanan lebih jauh dan melanjutkan penurunannya.

Grafik 1-jam BTC/USD

Dari sudut pandang analisis teknikal, pasangan mata uang ini diperdagangkan di bawah SMA50, menunjukkan dominasi para penjual. Jika BTC/USD bergerak ke bawah 105.000, para penjual dapat bertransaksi short menargetkan 104.000 dan bahkan 103.000. Sehubungan dengan situasi yang terus memburuk ketika harga bergerak ke atas 106.000 dan SMA50, para pembeli akan dapat bertransaksi long menargetkan 108.000 dan 110.000.