16 Jan, 2025

FOMO dalam Trading: Bagaimana Cara Mengenali dan Mengendalikannya

FOMO dalam Trading: Bagaimana Cara Mengenali dan Mengendalikannya
FOMO dalam Trading: Bagaimana Cara Mengenali dan Mengendalikannya

Apakah Anda trader opsi digital, CFD, atau kripto, emosi akan bermain peran penting dalam rutinitas trading Anda. Keserakahan, ketakutan, dan lain-lainnya bisa berdampak secara negatif terhadap hasil trading Anda. FOMO (“fear of missing out” – secara harfiah berarti “takut ketinggalan”) termasuk dalam emosi-emosi tersebut yang dapat mengaburkan penilaian Anda dan menutupi logika. Tidak hanya keputusan trading Anda namun hasil dari keseluruhan aktivitas trading dapat terkena risiko jika Anda tidak bisa mengatasinya.

Dengan membaca artikel ini, Anda akan mempelajari lebih banyak tentang FOMO dalam trading. Kami juga akan membekali Anda dengan beberapa rekomendasi tentang cara meminimalkan dampaknya dalam keputusan-keputusan dan hasil-hasil trading Anda.

Jika Anda mencari perusahaan broker terpercaya untuk trading opsi digital, bergabung dengan Binolla sekarang!

Dasar-dasar FOMO: Apakah “Fear of Missing Out” dalam Trading?

Akar dari FOMO bersandar secara dalam di pikiran kita. Zaman sekarang, para trader memiliki akses terhadap banyak informasi dan kisah sukses yang terkadang menjadikan “fear of missing out” menunjukkan dirinya. Misalnya, setelah membaca kisah seorang trader yang menghasilkan banyak uang dengan membeli mata uang kripto low-cap / kapitalisasi kecil, kebanyakan trader pemula mulai mencari koin-koin berlikuiditas rendah demi ikut-ikutan meraih kesuksesan.

Bagaimana FOMO mengungkap dirinya di dalam trading dan mengapa bisa sangat membahayakan bagi trader? Salah satu contoh klasik adalah ketika trader terburu-buru masuk ke dalam pasar untuk membeli beberapa aset panas yang mendemonstrasikan kinerja luar biasa. Trader semacam ini berpikir bahwa ini merupakan kesempatan unik dan mereka bisa menghasilkan uang darinya. Bagaimanapun, mereka lupa fakta bahwa apa yang mereka lihat pada grafik telah menjadi sejarah.

Untuk memahami lebih baik tentang FOMO dalam trading, ada baiknya melihat beberapa contoh di bawah. Salah satu kejadian paling populer untuk ditunjukkan bagaimana FOMO dapat berdampak terhadap trading Anda adalah Bitcoin. Mata uang kripto memiliki beberapa tahapan pertumbuhan dan banyak trader pemula membuka posisi mereka pada saat kelelahan pertumbuhan.

Perlu disebutkan bahwa tahapan pertumbuhan berdurasi pendek setiap waktu dan bertahan untuk beberapa jam hingga beberapa hari. Bagaimanapun, FOMO menstimulasi para trader untuk membeli Bitcoin bahkan ketika berhasil mencapai puncak baru dan berbalik arah, yang menyebabkan para trader merugi.

Sebuah opini dari seorang trader yang kehilangan banyak uang selama kejatuhan Bitcoin
Sebuah opini dari seorang trader yang kehilangan banyak uang selama kejatuhan Bitcoin

Seorang trader dalam ulasan ini mengatakan bahwa ia kehilangan banyak uang karena ia dipengaruhi oleh keserakahan dan ketakutan. Ulasan ini berakhir dengan pengakuan bahwa seorang trader telah belajar dari kesalahannya dan ia mengakui bahwa ia semestinya lebih stabil secara emosional untuk berhasil.

Sekarang mari lihat bagaimana FOMO meningkat. Salah satu sumber “fear of missing out” atau “takut ketinggalan” adalah berita dari mana para trader dapat belajar lebih banyak tentang aset yang sedang ngetren. Permasalahannya adalah berita semacam ini mungkin menstimulasi Anda membeli koin ketika pergerakan utamanya berakhir. Hal ini dapat menyebabkan langkah pertumbuhan baru atau penurunan yang serius sebagaimana para “whale” (trader dan investor dengan modal raksasa) telah meninggalkan aset tersebut.

Contoh berita terkait dengan memecoin yang sedang ngetren
Contoh berita terkait dengan memecoin yang sedang ngetren

Apa yang penting di sini adalah mereka dengan pengalaman yang rendah dalam trading atau investasi sering membeli koin setelah membaca berita semacam dengan judul yang menggigit. Setiap kali pembeli baru muncul, para “whale” menjual aset kepada mereka dan harga secara bertahap turun meninggalkan para trader dan investor pemula dengan kerugian.

Contoh trading FOMO
Contoh trading FOMO

Dalam contoh di atas Anda bisa melihat bahwa trader membeli di puncak pasar dan menjualnya di dasar. Ini merupakan situasi klasik bagi kebanyakan trader pemula atau bagi mereka yang keputusan-keputusannya terpengaruh dengan FOMO. Dalam kasus pertama, trader membeli di puncak pasar hanya karena mereka berpikir bahwa tren akan berlanjut. Mereka masih belum melihat bagian arah turunnya. Mereka hanya melihat banyak candle warna hijau yang bergerak ke atas dan mereka berpikir bahwa mereka dapat mengkapitalisasi dalam pergerakan naik lebih jauh.

Dalam kasus kedua, trader memutuskan untuk menjual di dasar pasar. Mereka berpikir bahwa tren turun akan berlanjut dan mereka ketinggalan kesempatan jika mereka tidak segera bertindak. Dalam kedua kasus, kesalahan terbesar yang dilakukan trader adalah mereka tidak melakukan analisis pasar yang memadai. Mereka dikuasai oleh emosi dan satu-satunya yang menggerakkan mereka adalah keinginan untuk menghasilkan uang.

Sementara FOMO merupakan emosi yang cukup tersebar luas dalam trading, Anda masih bisa mengalahkannya mirip dengan keserakahan atau ketakutan. Selain itu, FOMO merupakan modifikasi dari keduanya, yang menjadikannya semakin berbahaya bagi trader. Karenanya, menjadi bisa mengendalikannya merupakan salah satu tantangan kunci bagi semua partisipan pasar.

Pemicu FOMO yang Paling Sering

Sebelum menjelajah lebih dalam tentang bagaimana cara menghadapi “fear of missing out”, ada baiknya melihat aspek-aspek yang dapat memicu emosi-emosi ini. Berikut beberapa yang paling sering:

  • Volatilitas pasar. Kami telah menyebutkan bahwa para trader tidak ingin ketinggalan kesempatan trading yang bagus. Pasar yang volatil bisa menciptakan miskonsepsi bagi mereka yang ingin menghasilkan uang. Jika partisipan pasar melihat arah naik atau pergerakan ke bawah yang kuat, mereka cenderung masuk agar tidak ketinggalan kesempatan serupa;
  • Runtutan trading yang menghasilkan profit. Mendapatkan beberapa hasil trading yang profit dapat menutupi logika trader. Hal ini bisa, pada gilirannya, menghasilkan situasi ketika partisipan pasar mulai mengambil keputusan trading tanpa cukup memperhatikan analisis pasar. Cukup menjadi yakin bahwa Anda akan menghasilkan uang hanya karena Anda telah menutup beberapa trading yang menghasilkan profit di waktu lalu bisa membahayakan. Setiap trading selanjutnya bisa memberikan Anda kerugian jika Anda tidak berfokus pada strategi trading;
  • Kekalahan beruntun. “Fear of missing out” bisa muncul dalam runtutan trading yang rugi. Hal ini bekerja dengan cara berikut: Anda membuka posisi trading yang berakhir dengan kerugian, dan kemudian Anda mengulangi semuanya, dan posisi trading Anda selanjutnya berakhir dengan kerugian. Akhirnya, Anda melihat bahwa pasar sedang dalam tren, dan Anda ingin menutupi kerugian-kerugian Anda sebelumnya. Anda masuk ke dalam pasar hanya untuk mendapatkan kerugian lainnya karena Anda tidak cukup memperhatikan analisis;
  • Membaca terlalu banyak berita. Sementara menjadi paham dengan situasi saat ini adalah penting, terkadang membaca terlalu banyak berita bisa menjurus pada FOMO. Ketika Anda membaca semua cerita ini tentang keberhasilan, Anda mungkin menjadi cemburu dan berupaya untuk bergabung dengan para trader yang sukses ini. Tidak berarti bahwa membaca berita dan feed harus dikeluarkan dari rutinitas Anda. Bagaimanapun, Anda jangan pernah mengambil cerita-cerita ini dengan nilai yang tampak. Senantiasa menjaga segalanya tetap nyata ketika trading.

Mengatasi FOMO Merupakan Salah Satu Tugas Kunci Setiap Trader

Mengatasi FOMO Merupakan Salah Satu Tugas Kunci Setiap Trader
Mengatasi FOMO Merupakan Salah Satu Tugas Kunci Setiap Trader

Sekarang Anda telah mengetahui lebih banyak tentang FOMO dan faktor-faktor yang dapat memicunya, saatnya untuk melihat bagaimana Anda bisa menghadapinya. Mirip dengan semua emosi-emosi lainnya yang akan Anda hadapi ketika trading, FOMO dapat dikendalikan. Bagaimanapun, untuk melakukannya, Anda perlu mengambil beberapa langkah penting.

Rangkullah FOMO

“Fear of missing out” ada di sini bersama Anda selamanya mirip dengan emosi-emosi lain yang dapat mempengaruhi hasil-hasil trading Anda. Karenanya, pertama-tama, Anda harus merangkul FOMO. Selain itu, ketika membaca semua kisah sukses ini, Anda harus memahami bahwa kebanyakan trader ini juga memiliki masa-masa yang buruk. Anda dapat mengagumi Alexander Elder, misalnya, karena menghasilkan jutaan dalam pasar finansial, namun tidak bisa Anda bantah bahwa sebelum ia menjadi trader terkenal, ia telah mengalami banyak jurang dalam perjalanannya dan banyak kegagalan.

Pertanda yang pertama dan paling jelas tentang FOMO adalah bahwa Anda membantahnya. Jika Anda 100% yakin memiliki kendali penuh terhadap aktivitas trading Anda, maka Anda harus mulai berpikir tentang FOMO dan bagaimana mengatasinya. Salah satu solusi terbaik di sini adalah menerima bahwa FOMO mempengaruhi trading Anda sepanjang waktu dan Anda jangan pernah mengambil keputusan trading tanpa menggunakan strategi Anda.

Secara Konstan Bekerja dengan Psikologi

Sementara kebanyakan trader melewati bagian psikologis ini dalam kebanyakan waktu berpikir bahwa kesuksesan mereka dalam trading hanya bergantung pada kemampuan analisis teknikal mereka, satu-satunya jalan untuk sukses adalah bekerja dengan psikologi.

Jika Anda berpikir bahwa Anda baru saja ketinggalan sebuah kesempatan dalam hidup Anda, maka Anda harus mulai bekerja dengan emosi-emosi Anda. Pasar menawarkan banyak kesempatan bahkan sepanjang hari. Permasalahannya adalah Anda harus bisa menemukannya. Jika Anda memperhatikan terlalu banyak terhadap sebuah posisi trading, maka emosi-emosi dapat mempengaruhi keputusan-keputusan trading Anda selanjutnya.

Untuk menghadapinya, jangan pernah Anda lupakan bahwa apa pun yang terjadi dalam pasar, hal ini dapat berulang kembali di masa depan. Tren yang baik akan terjadi beberapa kali di waktu yang akan datang dan bukannya menyalahkan diri Anda karena ketinggalan sebuah kesempatan, semestinya Anda lebih baik berpikir tentang bagaimana bisa siap untuk kemungkinan-kemungkinan serupa di masa yang akan datang.

Jangan Terlalu Memperhatikan Media Sosial

Jangan Terlalu Memperhatikan Media Sosial
Jangan Terlalu Memperhatikan Media Sosial

Ketika membaca kisah sukses lainnya, kebanyakan trader pemula berpikir bahwa mereka bisa melakukan cara yang sama. Dan itu sebagian benar. Bagaimanapun, sisi lain dari hal ini adalah bahwa Anda dapat kehilangan kendali dan melakukan kesalahan-kesalahan hanya karena Anda ingin mengulang kesuksesan seseorang.

Contoh tentang koin yang menghasilkan banyak “x” dapat membawa Anda kembali ke Bumi. Ketika membaca kisah seperti itu, bukalah grafik/chart untuk melihat bagaimana sebuah koin bekerja dan seperti apa situasi teknikal saat ini di sana. Selain itu, pergilah lebih jauh dari grafik dan baca lebih banyak tentang koin itu sendiri. Hal itu bisa menjadi skema “pump & dump” sederhana dan semua postingan ini tidak lebih dari cara untuk menarik para pemula untuk membeli koin, sementara mereka yang berada di baliknya menjualnya pada mereka.

Ketika berbicara tentang mengendalikan aktivitas media sosial Anda, tidak berarti bahwa Anda harus memotongnya segera. Anda masih bisa membaca semua postingan ini dengan ide-ide trading atau kisah-kisah sukses untuk mencari motivasi di sana. Bagaimanapun, Anda harus selalu menyaring semua informasi dari postingan serupa dan jangan kehilangan target trading Anda sendiri.

Buat Sebuah Jurnal Trading

Menyimpan catatan-catatan trading Anda adalah sangat penting. Sementara kebanyakan trader pemula melewati bagian ini, hal ini dapat membantu Anda memahami lebih baik alasan-alasan untuk pengambilan keputusan tertentu. Tidak perlu untuk menulis segalanya tentang rutinitas trading Anda di situ. Bagaimanapun, Anda bisa mencatat esensi-esensi ke dalam sebuah jurnal trading sehingga Anda bisa kembali di beberapa momen di masa depan dan meninjau kembali sesi-sesi trading Anda yang telah lampau.

Manajemen Risiko yang Memadai

Salah satu cara untuk memastikan FOMO tidak mempengaruhi trading Anda adalah mengelola risiko Anda dengan cara yang memadai. FOMO membuat para trader merusak aturan-aturan manajemen risiko dan uang mereka karena para partisipan pasar berpikir bahwa kesempatan ini bisa mendatangkan profit yang dapat mengubah hidup mereka. Dengan mengelola dana secara memadai, Anda akan membalikkan setiap trading menjadi hanyalah trading lain dalam rutinitas Anda, tanpa terlalu banyak terbeban terhadapnya.

Rekomendasi-rekomendasi Trader Terkenal tentang Mengatasi FOMO dan Aspek-aspek Emosional Lainnya

Rekomendasi-rekomendasi Trader Terkenal tentang Mengatasi FOMO dan Aspek-aspek Emosional Lainnya
Rekomendasi-rekomendasi Trader Terkenal tentang Mengatasi FOMO dan Aspek-aspek Emosional Lainnya

Belajar dari yang terbaik akan memungkinkan Anda menjadi yang terbaik seiring waktu. Kami telah mengumpulkan beberapa kutipan dari para trader terkenal yang bisa membantu Anda mengatasi FOMO dan meminimalkan dampak emosional termasuk mempertimbangkan ulang psikologi trading Anda.

Martin Schwartz

Perubahan paling penting dalam karier trading saya terjadi ketika saya belajar menceraikan ego saya dari trading itu. Trading merupakan Permainan Psikologis.

Martin Schwartz merupakan trader terkenal dari Wall Street yang menghasilkan jutaan dalam trading saham dan aset-aset lainnya. Kutipan ini merefleksikan sikap pribadinya terhadap trading dan bagian psikologisnya. Kebanyakan trader telah mengembangkan ego, yang mencegah mereka untuk menjadi sukses. Sang penulis ingin mengatakan pada kita bahwa ketika mengambil keputusan trading manapun, Anda harus tetap objektif dan menghindari terlalu percaya diri dan bergantung pada ego Anda.

Jesse Livermore

Tetapkan aturan-aturan Anda sendiri dan berpegang teguh padanya; jangan pernah berdebat dengan pasar; jangan pernah membuat permainan yang tidak bisa Anda jangkau; jangan pernah memberi jalan terhadap kemewahan irasional. Di atas itu semua, jangan jadi orang bodoh.

Jesse Livermore merupakan trader terkenal lain yang menghasilkan kekayaan selama Depresi Hebat di Amerika Serikat. Ia menyarankan para trader untuk menggunakan rencana tradingnya sendiri demi meminimalkan dampak dari faktor-faktor ekstenal dalam trading. Berpegang teguh terhadap aturan-aturan Anda merupakan hal penting pertama yang harus Anda pelajari untuk dilaksanakan ketika trading.

Bill Lipschutz

Ketika Anda dalam kekalahan beruntun, kemampuan Anda untuk mengasimilasi secara memadai dan menganalisis informasi mulai menjadi terdistorsi karena gangguan terhadap faktor percaya diri, yang merupakan hasil sampingan dari kekalahan beruntun. Anda harus bekerja sangat keras untuk memulihkan kepercayaan diri tersebut, dan memangkas ukuran trading membantu untuk mencapai target tersebut.

Bill Lipschutz merupakan Prinsipal dan Direktur dari Manajemen Portofolio untuk Hathersage. Ia percaya bahwa para trader harus mencari jalan keluar dari kekalahan beruntun dan untuk mampu mengatasi ketakutan mereka. Menurut trader terkenal ini, para partisipan pasar harus belajar cara memulihkan kepercayaan diri mereka dalam kekalahan beruntun dan merekomendasikan mereka untuk memangkas ukuran posisi trading agar dapat kembali percaya pada dirinya sendiri. Omong-omong, ini merupakan rekomendasi bagus karena memungkinkan para trader dan investor untuk meminimalkan dampak dari keserakahan dan ketakutan dalam trading dan untuk membuka halaman baru dalam sejarah trading mereka.

Ed Seykota

Jika Anda ingin mengetahui segalanya tentang pasar, pergilah ke pantai. Dorong dan tarik tangan Anda bersama dengan ombak. Beberapa merupakan ombak yang lebih besar, beberapa lebih kecil. Namun jika Anda mencoba untuk mendorong ombak ketika datang, hal itu tidak akan terjadi. Pasar selalu benar.

Trader terkenal ini memberikan nasihat yang cukup baik kepada para partisipan pasar. Beberapa trader mungkin merasa bahwa mereka dapat melakukan segalanya dan bahkan membalikkan pasar. Mereka terlalu percaya diri dengan kemampuannya, yang dapat menghasilkan konsekuensi negatif. Anda tidak bisa mendorong ombal, demikian pula dengan pasar.

Alexander Elder

Target dari seorang trader sukses adalah untuk menghasilkan transaksi-transaksi terbaik. Uang adalah sekunder.

Sementara kutipan trader terkenal ini mungkin tampak omong kosong, Alexander Elder benar. Ketika merencanakan posisi trading selanjutnya, seorang trader profesional berpikir tentang strategi, rencana trading, manajemen uang dan risiko, dan hal-hal penting lainnya. Berpikir tentang menghasilkan uang atau kehilangannya bukanlah pola pikir yang benar. Jika Anda melakukan semuanya dengan baik, maka Anda akan menghasilkan uang, sementara jika pikiran Anda berfokus hanya pada uang, Anda akan menderita dari tambahan tekanan emosional yang bisa mencegah Anda dari berpegang teguh terhadap sistem trading Anda.

Kesimpulan

FOMO merupakan aspek yang sering terjadi dalam trading yang harus diupayakan untuk dikendalikan oleh trader demi menghindari keputusan spontan yang digerakkan oleh keserakahan atau ketakutan. Demi meminimalkan dampaknya dalam hasil-hasil trading Anda, Anda harus pertama-tama menerimanya dan merangkulnya. Kemudian, Anda harus mengikuti rekomendasi-rekomendasi yang telah kami berikan dalam artikel ini. Harap diingat bahwa FOMO tidak akan pernah menjadikan Anda kaya. Bahkan jika Anda telah ketinggalan sebuah kesempatan yang Anda pikir akan memberikan profit yang dapat mengubah hidup Anda, Anda harus berfokus dalam menganalisis pasar dan mencari kesempatan-kesempatan lainnya bukannya mengambil keputusan-keputusan emosional.

FAQ / Pertanyaan Umum

Binolla Blog Image - FOMO dalam Trading: Bagaimana Cara Mengenali dan Mengendalikannya 8

Apa Itu FOMO dalam Trading?

FOMO merupakan singkatan dari “fear of missing out”, yang berarti bahwa trader dalam pengaruh FOMO takut untuk ketinggalan kesempatan trading.

Bagaimana Cara Memperbaiki FOMO dalam Trading?

Salah satu nasihat paling universal untuk memperbaiki FOMO dalam trading adalah berpegang teguh dengan sistem trading Anda dan mengelola risiko dan dana Anda secara memadai.

Apa yang Menjadikan FOMO Lebih Buruk?

Menghabiskan terlalu banyak dengan smartphone dan media sosial Anda dapat memperburuk FOMO Anda. Coba untuk menetapkan batasan-batasan dan jaga untuk tetap dalam kenyataan.

Mengapa FOMO Berbahaya?

FOMO merupakan campuran keserakahan dan ketakutan. Karenanya, kedua emosi ini bersama-sama dapat menghancurkan trading Anda.

Penulis
Bagikan
Direkomendasikan
Anda berhasil berlangganan ke newsletter