EUR/USD dalam Posisi Defensif Jelang Data Eropa dan AS
EUR/USD bertahan di bawah 1,0890 di hari Selasa menjelang data Eropa dan Amerika Serikat. Menurut komentar-komentar terkini dari Ketua The Fed, Powell, FOMC (Federal Open Market Committee) tidak akan menunggu hingga inflasi mencapai 2% untuk melakukan pemotongan suku bunga pertama. Sehubungan dengan pertemuan ECB yang akan dilaksanakan di hari Kamis, para ekonom mengekspektasikan ECB (European Central Bank) akan menahan suku bunga tidak berubah.
EUR/USD bertahan di sekitar 1,0890 dan mendekati 1,0900, yang merupakan level resistance psikologis minor. Pasangan mata uang ini berfluktuasi di atas MA 20 mengharapkan pertumbuhan lebih lanjut. Bagaimanapun, 1,0900 akan tetap memberikan tekanan pada pasangan mata uang ini mencegah bull bergerak semakin tinggi hingga dapat ditembus.
Para trader akan mengawasi data ritel AS, yang cenderung akan menambah volatilitas pada pasar finansial. Sebagai tambahan, anggota voting The Fed Adriana Kugler akan berbagi pandangannya di hari Selasa. Pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB), yang akan diselenggarakan di hari Kamis juga akan menjadi fokus para trader.
Menurut riset terkini, para trader meningkatkan taruhannya pada pemangkasan suku bunga The Fed di bulan September. Ketua FOMC Jerome Powell menyatakan bahwa Bank Federal Reserve tidak akan menunggu hingga inflasi mencapai 2% sebelum menurunkan tingkat suku bunga. Pada sisi ECB, para pejabat bank sentral kemungkinan tidak akan membuat perubahan apa pun terhadap kebijakan moneter. Bagaimanapun, para ekonom mengekspektasikan ECB untuk memangkas suku bunga dua kali di tahun ini.
GBP/USD Tetap di Bawah Tekanan
Pair mata uang ini diperdagangkan tepat di atas 1,2950, yang merupakan benteng defensif terakhir bagi bear untuk mencegah bull mencapai 1,3000, angka psikologis bulat. Kami berekspektasi pasangan mata uang ini tetap dalam jangkauan 50-pip ini di antara 1,2950 dan 1,3000 untuk sementara waktu sebelum pergerakan harga mayor terjadi.
Sementara GBP/USD saat ini masih di atas SMA 20, indikator RSI baru saja meninggalkan 70, yang berarti koreksi arah bawah dari tren naik yang dari awal Juli akan terjadi. Pasangan mata uang ini saat ini dalam tekanan akibat kenaikan Dolar AS. Bagaimanapun, dalam perspektif yang lebih panjang, mata uang AS cenderung kehilangan tempat diakibatkan oleh keputusan The Fed yang akan datang.
Jika pasangan mata uang ini berhasil mencapai di atas 1,3000, resistance jangka pendek terdekat selanjutnya akan berada pada 1,3040, yang, pada gilirannya, juga akan memblok jalan menuju 1,3100, yang merupakan level psikologis berikutnya. Dengan sampai di bawah 1,2950, GBP/USD cenderung bergerak mula-mula menuju 1,2900.
Menurut FedWatch Tool, kemungkinan The Fed untuk membiarkan suku bunga tidak berubah di bulan September hanya 6%. Bagaimanapun, para trader harus mengevaluasi data dari Amerika Serikat, termasuk inflasi, PDB, aktivitas bisnis, dan pasar tenaga kerja, termasuk komentar-komentar para pejabat karena dapat juga memberikan pencerahan terhadap situasi yang terjadi.
Yen Jepang Anjlok Jelang Data Penjualan Ritel AS
Koreksi pada Yen Jepang yang bermula di minggu lalu beralih menjadi tren turun. Indikator RSI meninggalkan area jenuh jual namun pasangan mata uang masih berada di bawah SMA 20, yang berarti bahwa tren turun cenderung akan berlanjut.
Pasangan mata uang ini baru-baru ini telah menguji 158,00 dan bergerak naik dari situ. Penembusan di bawah level ini akan memungkinkan USD/JPY untuk menguji level support terdekat 157,70, yang, pada gilirannya, mencegahnya untuk bergerak lebih rendah lagi. Di sisi naiknya, kita mendapatkan level bulat lainnya pada 159,00, yang merupakan resistance pertama yang melindungi 160,00.
Menurut data terkini, Bank sentral Jepang (BOJ) telah menghabiskan hingga 3,57 triliun Yen untuk membendung depresiasi mata uang tersebut. Di sisi lain, Dolar AS telah mendaki lebih tinggi sebagaimana selera risiko telah digagalkan oleh percobaan pembunuhan kandidat AS D. Trump. Bagaimanapun, arah naik USD dibatasi oleh ekspektasi penurunan suku bunga yang dapat terjadi di bulan September tahun ini.
WTI Tertekan oleh Kekhawatiran di Beijing
WTI minyak mentah diperdagangkan dalam jangkauan yang relatif ketat di antara $84 dan $80. Arah naik dibatasi oleh kekhawatiran mengenai permintaan di China. Perekonomian China melambat sebagaimana PDB tumbuh 4,7% baru-baru ini dibandingkan ekspansi 5,3% pada kuartal pertama.
WTI anjlok di bawah garis SMA 20, namun masih terlalu dini untuk mengatakan tentang tren turun sebagaimana arah pergerakan harga saat ini masih sideways. Selain itu, RSI ada di antara 70 dan 30, yang merupakan pertanda lain fluktuasi sideways. Dengan menembus di bawah 80, yang merupakan angka bulat, harga WTI cenderung ada pada 79,40 sebelum menguji level bulat lainnya pada 79. Di arah naiknya, 84 merupakan resistance yang kuat mencegah harga untuk bergerak lebih tinggi. Bagaimanapun, dalam perjalanan menuju 84, terdapat level interim lainnya pada 83,70.
Penggerak WTI lainnya di minggu ini akan merupakan data AS. Menurut komentar-komentar terkini dari Ketua The Fed Powell, FOMC tidak akan menunggu hingga inflasi mencapai 2% sebelum mengambil langkah ekspansif. Bagaimanapun, direkomendasikan untuk memantau beragam set data AS demi memastikan bahwa data-data tersebut akan bergerak konfluens dengan ekspektasi pasar. Kenaikan apa pun dalam inflasi dapat mencegah Federal Reserve untuk mengubah kebijakan moneter.
Emas Menargetkan $2.500 Setelah Komentar-komentar Powell
XAU/USD melakukan usaha lain untuk mencapai $2.500 setelah komentar-komentar positif dari Ketua The Fed Powell mengenai penurunan suku bunga yang akan datang. Aset ini berhasil bergerak lebih tinggi dengan lebih dari tiga perempat persen di hari Selasa.
Rekor harga tertinggi pada $2.451 sudah di ujung tanduk dan logam mulia ini kemungkinan akan mengenainya dalam waktu dekat. Selain itu, level $2.500, yang merupakan angka bulat bahkan menjadi target yang lebih atraktif untuk jangka menengah. Emas berhasil meraih momentum, namun masih penting untuk mengikuti data AS. Sementara minggu ini kekurangan rilis makroekonomi penting, sisa hari di bulan Juli akan menyajikan beberapa figur kunci yang akan memberikan pencerahan tentang masa depan kebijakan moneter The Fed.
Di arah turun, XAU/USD di-support pada $2.420, yang merupakan level terdekat yang mencegah harga bergerak turun lebih lanjut. Jika berhasil ditembus, bear akan memegang kendali lebih dan perhentian selanjutnya kemungkinan akan dibuat pada $2.400.