19 Nov, 2024

Efek Pasca Pemilu AS Sudah Selesai?

Binolla Blog Image - Efek Pasca Pemilu AS Sudah Selesai? 1

Kampanye kepresidenan AS telah usai dengan Donald Trump memenangkan pertandingan melawan Kamala Harris. Hal ini dapat memiliki konsekuensi jangka panjang terhadap perekonomian global dan hubungan dagang sebagaimana presiden AS yang akan datang menjanjikan untuk mengadopsi tarif-tarif impor yang mungkin akan memperlambat perekonomian Eropa dan China. Bagaimanapun, efek pasca pemilu terhadap pasar finansial tampaknya telah selesai. Setidaknya, berbagai mata uang mayor dan aset-aset lainnya memulai koreksi arah naik, yang mungkin akan menghasilkan tren baru dalam pasar finansial.

EUR/USD: Menjelang Data PMI Hari Jumat

Sementara para trader dan investor masih memiliki keraguan terhadap perkembangan perekonomian di Eurozone, EUR/USD berhasil memulai koreksi arah naik. PMI manufaktur dan jasa akan termasuk di antara indikator-indikator fundamental kunci untuk dipantau di minggu ini. Menurut berbagai prakiraan, kita dapat mengharapkan dinamika campuran dengan sedikit perbaikan di sektor manufaktur Jerman dan Prancis serta perlambatan minor pada sektor jasa Prancis.

Juga, Presiden European Central Bank, Christine Lagarde, akan memberikan komentar-komentarnya di hari Jumat. Saat ini, para partisipan pasar memperkirakan bahwa ECB akan menjadi semakin agresif dalam menurunkan tingkat suku bunga. Bagaimanapun, para trader dan investor juga berfokus terhadap data inflasi Eurozone.

Grafik 1-jam EUR/USD mendemonstrasikan beberapa momentum arah turun lokal, yang cenderung akan berlanjut karena pasangan mata uang ini telah menembus ke bawah SMA50, yang bisa jadi salah satu sinyal bahwa sentimen pasar sedang berubah. Indikator RSI mengarah ke bawah, yang juga mengonfirmasi kemungkinan pergerakan arah turun lebih jauh. Dengan menembus ke bawah 1,0520, EUR/USD kemungkinan akan menumbuhkan tren turun dengan menargetkan 1,0500 dan lebih rendah.

GBP/USD: Data Inflasi Inggris dalam Fokus

Dolar AS melangkah mundur untuk sesaat, memungkinkan Pound Inggris untuk meraih beberapa posisi. Data PDB Inggris menunjukkan beberapa perlambatan di minggu lalu, namun para partisipan pasar bahkan lebih memperhatikan terhadap data inflasi yang akan dirilis di minggu ini. Menurut berbagai prakiraan, inflasi di Inggris kemungkinan akan semakin tinggi, yang berarti bahwa Bank of England mungkin tidak akan memiliki ruang cukup untuk meningkatkan suku bunga. Selain itu, anggaran Buruh yang baru kemungkinan akan menstimulasi pertumbuhan inflasi di tahun 2025, yang juga menempatkan peningkatan tingkat suku bunga di masa mendatang oleh BoE dalam tanda tanya.

GBP/USD berfluktuasi di bawah SMA50 dalam grafik 1-jam. Pasangan mata uang ini sedang dalam tekanan dikarenakan alasan-alasan fundamental. Indikator RSI berada di bawah 70 dan bergerak ke arah turun. Jika tren turun terkonfirmasi, GBP/USD akan harus menembus ke bawah 1,2600 sebelum para trader dapat menjual pasangan mata uang ini.

USD/CAD: Para Partisipan Pasar Menunggu Angka CPI

Para trader dan investor memantau secara ketat data CPI Kanada untuk mengambil keputusan mereka selanjutnya. Bank of Canada kemungkinan akan melanjutkan langkah-langkah pelonggarannya, namun semuanya akan bergantung pada dinamika inflasi.

Menurut berbagai prakiraan, inflasi bulanan akan meningkat dari -0,4% menjadi 0,3%. Jika tingkat inflasi akan bertumbuh, Bank of Canada akan mendapatkan kesempatan lebih sedikit untuk menstimulasi pertumbuhan perekonomian melalui penurunan suku bunga.

Berbicara dalam hal teknikal, USD/CAD telah menembus ke bawah garis Simple Moving Average 50, yang berarti bahwa kita mendapatkan perubahan dalam arah harga. Saat ini, pasangan mata uang ini bertahan di bawah SMA50 mengindikasikan bahwa para penjual sedang mengendalikan. Dengan menembus ke bawah 1,4000, pasangan mata uang ini kemungkinan akan melanjutkan tren turunnya. Di arah naiknya, 1,4100 mencegah USD/CAD untuk bergerak lebih tinggi.

BTC/USD: Tahap Baru Pertumbuhan Sedang Berjalan

Bitcoin berhasil menetapkan rekor tertinggi barunya (“all-time high”) setelah pemilu presiden di Amerika Serikat. Bagaimanapun, kemudian mata uang kripto ini bergerak ke arah turun sebagaimana koreksi arah turun terjadi.

Dukungan saat ini untuk Bitcoin diakibatkan adopsi yang lebih luas dan minat yang lebih besar terhadap aset ini. Semakin banyak perusahaan dan institusi besar membeli Bitcoin. Selain itu, menurut komentar-komentar Donald Trump sebelum pemilu, beliau akan mendukung bisnis kripto, yang menjadikan Bitcoin dan berbagai mata uang kripto lainnya menjadi semakin atraktif bagi para trader dan investor.

Bitcoin saat ini diperdagangkan tanpa arah yang jelas. Bagaimanapun, mata uang kripto paling populer ini kemungkinan akan bergerak lebih tinggi karena saat ini sedang didukung oleh para partisipan pasar. Harganya sedang di atas SMA50, yang mengonfirmasi tren naik. Indikator RSI sedang netral. Di arah naik, Bitcoin dibatasi oleh 93.000. Jika pasangan mata uang ini berhasil menembus ke atas level ini, target-target selanjutnya akan berada pada 94.000 dan bahkan 95.000. Di arah turunnya, 90.000 mencegah mata uang kripto ini untuk bergerak lebih rendah.

XAU/USD: Geopolitik Mendukung Emas

Komentar-komentar Joe Biden terkini berkaitan dengan isu-isu geopolitik menunjang emas. Logam mulia ini dikenal untuk fitur-fitur safe-haven-nya dan adalah normal bahwa harga emas naik ketika sesuatu terjadi. Para trader dan investor mempertimbangkan risiko-risiko dan pergerakan harga selanjutnya yang akan ditentukan oleh sentimen pasar dan berbagai jalan yang mungkin untuk solusi konflik.

Binolla Blog Image - Efek Pasca Pemilu AS Sudah Selesai? 11
Grafik 1-jam XAU/USD

Harga emas sedang berada di atas SMA50, yang berarti bahwa logam mulia ini saat ini sedang dalam tren naik. Bagaimanapun, indikator RSI sedang berada di area jenuh beli. Karenanya, koreksi mungkin terjadi. Dengan menembus ke bawah 2.600, emas dapat bergerak ke arah turun. Di arah naiknya, XAU/USD dibatasi oleh 2.670 dari pertumbuhan lebih lanjut.

Penulis
Bagikan
Direkomendasikan
Anda berhasil berlangganan ke newsletter