Pasar global memulai minggu baru di bawah tekanan akibat shutdown AS yang sedang berlangsung dan instabilitas politik di Prancis, yang merupakan negara dengan ekonomi terbesar kedua di Uni Eropa. Para trader sedang mengamati perkembangan di Washington, sebagaimana kesepakatan bisa tercapai minggu ini. Sehubungan dengan Prancis, Perdana Menteri yang kembali ditugaskan, Sebastian Lecornu, telah selamat dari dua pemilihan tanpa keyakinan, namun ia masih berada di tempatnya, yang berarti bahwa situasi perpolitikan dapat membaik di Eropa.

Terkait dengan Amerika Serikat, pemerintah telah mempertahankan shutdown parsial selama hampir 30 hari. Menurut Menteri Keuangan AS, jika shutdown berlanjut, bisa melampaui yang terdahulu dengan konsekuensi negatifnya. Sebagai tambahan terhadap krisis politik Prancis, di Jerman ketegangan koalisis dimulai. Data perindustrian yang melemah memberikan tekanan terhadap Euro, yang bisa menghasilkan tren turun yang lebih luas.

Laporan-laporan penting minggu ini akan dirilis di hari Jumat dengan data PMI dari Eurozone, Inggris, dan AS. Harap diingat bahwa data inflasi AS yang direncanakan mungkin tidak akan dirilis akibat shutdown yang sedang berlangsung.

EUR/USD: Para Trader Masih Berhati-hati Akibat Ketidakpastian Politik dan Shutdown

Euro berlanjut meluncur turun terhadap sentimen pasar negatif, yang didasarkan pada shutdown AS yang sedang berlangsung dan krisis politik di Eropa. Indikator-indikator perekonomian dari Eurozone campur aduk, dengan krisis yang berlanjut di sektor manufaktur dan daya tahan di sektor jasa. Para partisipan pasar akan memantau secara ketat shutdown dan apakah para pejabat AS akan bisa menuntaskan krisis ini dalam minggu ini.

Dari perspektif analisis teknikal, EUR/USD diperdagangkan di bawah garis bawah indikator Bollinger Band, yang memiliki kemiringan menurun, yang berarti bear masih mengendalikan pasar. Target selanjutnya bagi para penjual akan berada pada 1,1550 dan 1,1500, yang merupakan angka psikologis bulat. Dalam hal pembalikan arah, target-target terdekat akan berada pada 1,1640 dan 1,1670.

GBP/USD: Data Inflasi dan Perkembangan AS Menjadikan Pound Berimbang

Mata uang Inggris ini diperdagangkan secara stabil sebagaimana sedang disokong oleh fakta bahwa Bank of England cenderung tidak akan menurunkan suku bunganya di tahun ini. Namun, beberapa faktor negatif, termasuk data pembelanjaan yang melemah memberikan sedikit tekanan terhadap GBP. Para partisipan pasar mengantisipasi hasil dari rilis data inflasi Inggris, yang bisa menambahkan volatilitas dan bahkan menentukan arah masa depan fluktuasi pasangan mata uang ini.

Dari perspektif analisis teknikal, GBP/USD diperdagangkan dekat dengan pita bawah indikator Bollinger Band, yang berarti bahwa bear sedang mengendalikan pasar. Bagaimanapun, tidak seperti EUR/USD, kita telah mendapatkan sejumlah sinyal pemulihan, termasuk sinyal-sinyal pembalikan arah di bagian dasar daripada indikator. Target-target terdekat untuk posisi short termasuk 1,3360 dan 1,3320, sementara ke arah naik, para trader bisa menargetkan 1,3390 dan 1,3430.

WTI: Harga Minyak Bumi Masih di Bawah Tekanan Akibat Ketidakpastian Global dan Perang Dagang

Minyak bumi terjebak di antara penggerak-penggerak yang berkonflik. Di satu sisi, OPEC+ akan meningkatkan pasokan, yang bisa menghasilkan kelebihan pasokan di tahun 2026 dan, karenanya, memberikan tekanan tambahan terhadap nilai harga WTI. Sebagai tambahan, ketidakpastian perpolitikan dan perniagaan, khususnya antara AS dan China, melepaskan dukungan dari minyak bumi. Di lain sisi, para partisipan pasar mengharapkan The Fed untuk melakukan setidaknya dua kali penurunan suku bunga minggu ini, yang bisa menunjang minyak bumi karena akan memberikan tambahan tekanan terhadap Dolar dan menstimulasi aktivitas perekonomian AS.

Di sisi analisis teknikal, WTI diperdagangkan persis di bawah pita bagian atas indikator Bollinger Band. Indikator ini sendiri sedang sempit, mengindikasikan volatilitas yang lebih rendah dengan tanpa arah pergerakan harga yang akurat.

Emas: Sentimen Pasar Membaik dan Emas Kehilangan Tempat

Emas sedang berada di bawah tekanan akibat beberapa faktor, termasuk kemungkinan berakhirnya shutdown, yang bisa terjadi di minggu ini. Selain itu, ketegangan dagang AS-China melunak sebagaimana negosiasi-negosiasi di Malaysia, termasuk pertemuan antara kedua pemimpin yang direncanakan dalam waktu dekat. Hal ini dapat menambahkan tekanan terhadap emas, yang telah melangkah mundur dari rekor tertingginya.

Dari perspektif analisis teknikal, emas diperdagangkan di bawah pita bagian bawah indikator Bollinger Band dan bergerak semakin rendah atas fundamental-fundamental dan sentimen risiko yang membaik. Target-target terdekat bagi para penjual adalah 4.200 dan 4.145. Para pembeli bisa menargetkan 4.260 dan 4.320.