Akankah Dolar AS Melanjutkan Tren Naiknya?
Tahun yang baru telah dimulai dan pertanyaannya adalah apakah Dolar AS dapat melanjutkan tren naiknya melawan berbagai mata uang mayor dan aset lainnya. Data AS terkini impresif sebagaimana tingkat pengangguran turun ke 4,1%, sementara jumlah lapangan kerja baru di luar pertanian meningkat lebih dari 250 ribu, yang menunjang Dolar AS.
Menurut komentar-komentar terkini dari para anggota dewan FOMC, The Fed kemungkinan akan lebih berhati-hati dalam hal pemangkasan suku bunga. Hal ini dikarenakan beberapa faktor. Pertama, data perekonomian terbaru memberikan FOMC ruang yang cukup untuk menahan level suku bunga saat ini. Selanjutnya, administrator Gedung Putih yang baru kemungkinan akan menetapkan tarif-tarif impor yang dapat mengakselerasi inflasi.
Contents
EUR/USD: Tren Turun Umum dengan Koreksi
Euro sedang berada di bawah tekanan sebagaimana European Central Bank kemungkinan akan segera menurunkan suku bunga. Data perekonomian terakhir mengecewakan, termasuk sektor manufaktur Jerman yang melanjutkan tren turunnya. Selain itu, komentar-komentar terkini dari para representasi ECB sudah jelas tentang penurunan suku bunga. Menurut para pejabat, European Central Bank kemungkinan akan segera memulai babak pelonggaran kebijakan moneter.
Satu-satunya hal yang mungkin mencegah ECB menjadi agresif dalam pemangkasan suku bunga adalah inflasi. Sementara target inflasi berkisar 2%, yang merupakan faktor positif, inflasi jasa mendekati 4%. Menurut para pejabat ECB, mereka akan memantau situasinya secara ketat.
Sehubungan dengan analisis teknikalnya, EUR/USD bergerak ke arah turun. Pasangan mata uang ini bertahan di bawah SMA50, yang berarti bahwa para penjual sedang mengendalikan. RSI bergerak ke arah naik, yang merupakan sinyal bahwa koreksi mungkin dapat terjadi. Level support saat ini ada pada 1,0190. Target-target selanjutnya, seandainya terjadi arah turun, akan berada pada 1,0150 dan 1,0100. Terkait dengan arah naik, level resistance terdekat ada pada 1,0260. Jika pasangan mata uang berhasil breakout, target selanjutnya akan ada pada 1,0310.
GBP/USD: Pound Inggris Sedang Di Bawah Tekanan
Pound Inggris sedang berada di bawah tekanan mirip dengan Euro. Bank of England kemungkinan akan melakukan beberapa pemangkasan suku bunga tahun ini sebagaimana perekonomian memerlukan stimulasi. Karenanya, kita dapat mengharapkan BoE untuk segera bertindak. Bagaimanapun, ada baiknya melihat data yang akan datang, termasuk PDB atau GDP m/m yang akan dirilis di hari Kamis. Menurut berbagai prakiraan, pertumbuhan perekonomian Inggris mendekati 2%, yang berarti bahwa Bank of England bebas untuk mulai kapan pun.
Grafik 1-jam menunjukkan bahwa GBP/USD sedang di bawah tekanan. Pasangan mata uang ini bertahan di bawah SMA50, yang berarti bahwa “bear” sedang mengendalikan. Selain itu, kita mendapatkan beberapa nilai tertinggi yang semakin rendah (lower high) secara berurutan, yang merupakan pertanda tren turun. Indikator RSI mendekati 70, namun masih di bawah level ini. Level support dan target terdekat arah turun ada pada 1,2100. Sehubungan dengan arah naik, pasangan mata uang ini dapat melanjutkan pergerakan ke lebih tinggi setelah menembus 1,2235.
AUD/USD: Dolar Australia Sedang Dalam Arah Turun
Tema suku bunga sangat penting di saat ini karena bank-bank sentral mayor sedang akan mengambil langkah-langkah lebih lanjut. Sementara The Fed kemungkinan akan menunggu hingga musim panas, Reserve Bank of Australia hampir siap untuk memangkas suku bunga dalam pertemuan-pertemuan mendatang. Data pasar tenaga kerja Australia yang akan dirilis di minggu ini dapat menjadi katalis lainnya bagi pasangan mata uang untuk melanjutkan tren turunnya.
Gambaran teknikalnya jelas. Sementara pasangan mata uang AUD/USD saat ini sedang berada di atas SMA50, garis moving average masih memiliki kemiringan arah turun, yang berarti bahwa aset ini sedang berada di bawah tekanan dan “bear” masih mengendalikan pasar. Support terdekat ada pata 0,6160, yang mencegah pasangan mata uang ini bergerak menuju 0,6130. Di arah naiknya, 0,6200 bertindak sebagai level resistance terdekat.
XAU/USD: Emas Kehilangan Tempat Terhadap USD
Sementara ketegangan geopolitik dan ketakutan perekonomian masih terjadi, hal-hal tersebut tidak cukup mempengaruhi pasar untuk mendorong para trader dan investor membeli emas. Karenanya, logam mulia tidak menjadi prioritas bagi para partisipan pasar. Saat ini, Dolar AS termasuk di antara aset paling populer diakibatkan banyak faktor, termasuk inaugurasi Amerika Serikat mendatang yang akan berlangsung pada tanggal 20 Januari 2025.
Presiden AS yang akan datang telah menjanjikan tarif-tarif impor yang baru terhadap produk-produk yang datang dari Kanada, Meksiko, Eurozone, China, dan negara-negara serta wilayah-wilayah lain yang dapat memanaskan inflasi di Amerika Serikat.
Di sisi teknikalnya, XAU/USD sedang diperdagangkan di bawah SMA50, yang berarti bahwa para penjual mengendalikan pasar. Indikator RSI sedang berada pada zona netral mendekati area jenuh jual. Level support terdekat ada pada 2.660. Jika emas menembus ke bawah level ini, target selanjutnya akan ada pada 2.645. Di arah naik, SMA50 mencegah pasangan ini untuk menargetkan 2.700.