03 Sep, 2024

Akankah Data Pasar Tenaga Kerja Kembali Mendukung USD?

Akankah Data Pasar Tenaga Kerja Kembali Mendukung USD?
Akankah Data Pasar Tenaga Kerja Kembali Mendukung USD?

Data pasar tenaga kerja AS yang akan dikeluarkan kemungkinan akan memberikan pandangan terhadap kebijakan moneter masa depan sebagaimana pertemuan FOMC mendekat. Sementara kebanyakan trader dan investor memperkirakan The Fed untuk menurunkan suku bunga sebesar 25 bps di bulan September, beberapa memperkirakan Federal Reserve akan menjadi lebih proaktif dan menurunkan suku bunga sebesar 50 bps dalam bulan pertama musim gugur. Selain itu, terdapat ekspektasi bahwa The Fed kemungkinan akan membuat melakukan langkah-langkah pelonggaran lebih dari sekali di tahun ini.

Inflasi melambat, yang merupakan konfirmasi lainnya yang membuat Jerome Powell dan anggota voting lainnya cenderung mempertimbangkan ulang kebijakan moneter di AS. Selain itu, menurut beberapa komentar terkini pejabat The Fed, Federal Reserve tidak ingin pasar tenaga kerja melambat.

Dinamika data pasar tenaga kerja AS
Dinamika data pasar tenaga kerja AS

Laporan hari Jumat diekspektasi untuk menunjukkan kenaikan tenaga kerja sebesar 165 ribu, yang berada di atas 114 ribu yang ditunjukkan oleh data ketenagakerjaan AS di bulan Juli. Sementara untuk tingkat pengangguran, diekspektasi untuk menurun dari 4,3% di bulan Juli menjadi 4,2% di bulan Agustus.

Terkait dengan jumlah lowongan per pekerja yang menganggur, rasio ini berada pada angka 1,2, yang mendekati tingkat pra-pandemi. Pada tahun 2022, rasio ini 2 banding 1.

Bank of Canada Mempertimbangkan Penurunan Suku Bunga yang Lebih Banyak di Tahun 2025

Para pejabat BoC kemungkinan akan melakukan babak ketiga penurunan tingkat suku bunga dalam pertemuan yang akan dilaksanakan di minggu ini. Sementara inflasi melambat, Bank of Canada memiliki lebih banyak kesempatan sehubungan dengan kebijakan moneternya.

Dinamika suku bunga BoC Overnight
Dinamika suku bunga BoC Overnight

Gubernur BoC Tiff Macklem diekspektasi untuk mengumumkan penurunan suku bunga lainnya di minggu ini sebagaimana acuannya diekspektasi ada pada 4,25%. Para ekonom juga mengekspektasi penurunan yang lebih banyak dan lebih dalam di tahun 2025 dan memperkirakan Bank of Canada berhenti pada sekitar 3%. Sehubungan dengan tahun 2026, tingkat suku bunga diekspektasi akan menetap pada 2,75%.

Menurut pandangan terkini, pasar finansial mengekspektasi normalisasi kebijakan moneter bertahap oleh BoC. Pelonggaran kebijakan moneter yang direncanakan pada tahun 2025 bergerak dalam konfluens dengan pertumbuhan perekonomian sebesar 1,7%, yang diperkirakan selesai di tahun berikutnya. Bank of Canada mengekspektasikan inflasi tidak akan melewati 2% tahunan dan melambat menuju level ini dari 2,5% tahunan di tahun 2024.

Pergeseran-pergeseran dalam pandangan ini datang di tengah-tengah pertaruhan yang berubah untuk The Fed karena Federal Reserve diharapkan untuk bergabung dalam tren ekspansif ini. Data pasar tenaga kerja AS mempengaruhi pertaruhan dalam penurunan BoC overnight.

Kedua perekonomian saling berkaitan, yang berarti jika salah satu negara melakukan beberapa langkah, yang lainnya tentunya akan bereaksi terhadapnya. Dengan The Fed berencana menurunkan suku bunga, Macklem tidak memiliki kekhawatiran tentang normalisasi kebijakan moneter.

Inflasi yang Menanjak dan PDB yang Lemah Membuat Kehidupan RBA Semakin Sulit

Sementara fokus pasar ada pada data ketenagakerjaan AS yang akan dirilis di hari Jumat, PDB Australia juga termasuk di antara rilis-rilis penting yang layak mendapat perhatian di minggu ini. Menurut berbagai prakiraan, dinamika PDB cenderung berkisar dari 0,1% hingga 0,2% q/q (kuartal demi kuartal), yang berarti bahwa pertumbuhan perekonomian tahunan di Australia diperkirakan untuk turun di bawah 1% dan mencapai 0,8-0,9%, yang merupakan pertanda stagnasi perekonomian.

Dinamika data PDB Australia
Dinamika data PDB Australia

Menurut beberapa pakar, perekonomian Australia akan menghadapi pembelanjaan konsumen yang lemah, aktivitas konstruksi yang stagnan, dan investasi bisnis yang lebih rendah, di mana net ekspor diekspektasi untuk kuat. Hal ini dapat menyebabkan keberlanjutan resesi.

RBA memprakirakan pertumbuhan perekonomian sebesar 0,9%, yang jauh di bawah prakiraan pertumbuhan untuk tahun 2025 (2,6%). Menurut para ekonom NAB, pertumbuhan kuartal kemungkinan akan sebesar 0,1%, sementara pertumbuhan tahunan akan sulit mencapai 0,8%. Hal ini dapat menjadi pertumbuhan tahunan terlemah sejak era lockdown COVID.

Bagaimanapun, menurut NAB, pertumbuhan GRP kemungkinan akan membaik dalam paruh kedua tahun ini. Secara khusus, para pakar NAB mengakui potensi dorongan perekonomian dari pemotongan pajak penghasilan. Kepala RBA Bullock akan menyampaikan pidato dan menyentuh pandangan perekonomian pada hari Kamis.

Seiring dengan data PDB, ada beberapa indikator perekonomian dengan tingkat kepentingan minor yang akan disampaikan di minggu ini, termasuk penjualan, upah, termasuk profit perusahaan. Selain itu, para trader dapat memperhatikan angka-angka keuangan, perdagangan, dan perumahan.

Penulis
Bagikan
Direkomendasikan
Anda berhasil berlangganan ke newsletter